Showing posts with label UMUM. Show all posts
Showing posts with label UMUM. Show all posts

Wednesday, January 22, 2014

ujungkelingking - Kesalahan Istilah dalam Bahasa Indonesia


Bukannya saya sok idealis dengan penggunaan istilah-istilah yang benar. Namun istilah yang salah bisa menyebabkan salah paham dan salah pemikiran. Ada beberapa kesalahan istilah dalam bahasa kita yang menarik untuk diketahui, agar nantinya tidak terjadi pergeseran arti.

Berikut ini adalah istilah-istilah tersebut (nanti rekan-rekan bisa menambahkan yang lainnya di kolom komentar):

Acuh


Coba simak, di antara kedua kalimat ini manakah yang benar dalam penggunaan kata "acuh"?

(a) Seorang anak yang baik hendaknya selalu mengacuhkan nasehat orangtua
(b) Jangan suka mengacuhkan nasehat yang baik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata "acuh" adalah peduli (memperdulikan) atau mengindahkan. Jadi penggunaan kata "acuh" dalam contoh kalimat (b) di atas adalah salah karena kata "acuh" dalam kalimat tersebut diartikan "tidak peduli".

Absen


Absen (absent, Ing.) berarti tidak masuk atau tidak hadir. Namun, kata "absen" ini seringkali digunakan untuk menyebutkan kehadiran. Misalnya saja, kita menggunakan istilah Kartu Absen atau Buku Absen untuk menunjukkan daftar hadir seseorang.

Mengacu dari arti sebenarnya, sebaiknya penggunaan istilah Kartu/Buku Absen diganti menjadi Kartu/Buku Presensi (present = hadir).

Dirgahayu


Untuk yang ini bisa dibaca di sini. 

Rumah Sakit


Dalam kamus bahasa Indonesia, penyebutan ini sudah benar. Istilah 'rumah sakit' berarti gedung atau bangunan tempat merawat orang yang sakit.

Namun secara pribadi saya merasa ada kesalahan peng-istilahan di sini. Istilah 'Rumah Sakit' mengindikasikan penyebutan yang negatif. Akan lebih baik jika seandainya istilah ini diganti dengan 'Rumah Sehat'. Toh kita juga menyebut -misalnya- Balai Pengobatan, atau Klinik Kesehatan, atau Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk mengistilahkan tempat yang maksudnya sama.

Tukang Sampah


Yang ini hampir sama dengan poin sebelumnya. Hanya saja, istilah ini hanya ada di masyarakat saja. Bahasa Indonesia sudah benar dengan menyebutnya 'Petugas Kebersihan', namun kita malah menyebutnya 'Tukang Sampah'.

Diambil dari GooglePlus

Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, January 22, 2014

Tuesday, January 7, 2014

ujungkelingking - Sosmed Itu Dunia Maya? Think Again!


Beberapa waktu yang lalu, seorang teman pernah curhat kepada saya tentang masalah keluarganya. Sebut saja, tentang suaminya dan facebook.

Umumnya kita ketika disebut istilah "dunia maya", maka yang langsung terlintas dalam benak kita adalah facebook, twitter atau internet.

Namun, ketika saya mendengarkan keluhan dari teman saya tersebut dan postingan mas Budy hari ini, saya menyadari bahwa kedua hal ini -dunia maya dan media sosial- adalah hal yang berbeda.

Bila yang kita maksud dengan dunia maya itu adalah dunia yang tidak sebenarnya (palsu atau abal-abal), maka media sosial bisa dikatakan dunia maya. Karena untuk membuat akun tidak harus dengan data-data yang valid. Kita bisa saja berbohong tentang profil dan segala tentang kita.

Bila yang dimaksud dengan dunia maya adalah dunia yang khayal, tidak bisa dipegang, maka sosmed bisa juga disebut dunia maya. Karena kita bertemu atau berkomunikasi tidak secara face-to-face. Akan tetapi jangan lupa orang-orang yang ada di sana ada nyata, bukan robot atau mesin.

Namun jika sudah mengacu kepada konten-nya, maka kita harus sadar bahwa apa yang kita tulis, kita komentar pada media sosial adalah bersumber dari pemikiran spontan kita. Coba ambil sample beberapa status atau kicauan orang-orang itu. Dari yang hanya sekedar share tempat makan enak atau prakiraan cuaca hari ini, kesukaan atau kebencian terhadap seseorang, sampai kepada pemikirannya tentang hal-hal tertentu. Lalu coba cermati, apakah kesemuanya itu bohong-bohongan atau asli dari pemikiran?

Seseorang memang bisa saja berbohong dalam satu atau dua status, tapi secara global, apa yang ditulisnya di sebuah sosmed itulah kenyataannya. Pada akhirnya hal-hal itu menjadi cerminan tentang siapa orang itu sebenarnya.

Sebuah ungkapan bijak mengatakan,

Cara berpikir Anda menentukan bagaimana cara Anda berbuat.
Dan cara Anda berbuat menentukan bagaimana orang lain menilai Anda.

Jadi, apakah Anda masih berpikir bahwa media sosial itu "hanya" dunia maya?

Pikir lagi.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, January 07, 2014

Tuesday, December 31, 2013

ujungkelingking - Akhir tahun sudah dalam hitungan jam saja. Bagi banyak orang, akhir tahun adalah sebuah momen yang cukup spesial. Bisa karena pada hari itu kantor diliburkan, bisa jadi karena waktu yang tepat untuk mengajak keluarga jalan-jalan sambil menyaksikan keramaian kota. Namun bisa pula karena ini adalah waktu yang tepat untuk me-review apa-apa saja yang telah kita kerjakan di bulan-bulan yang lalu. Setelah itu kita mulai mempersiapkan diri (baca: prioritas) yang akan kita kerjakan di tahun berikutnya.

Dari catatan-catatan yang ada lalu timbul 2 pertanyaan. 

Satu, apakah merumuskan sebuah resolusi baru harus dilakukan di akhir tahun? 

Jawabannya -tentu saja- tidak harus. Sebab bagi saya, me-review diri hendaklah tidak hanya dilakukan setahun sekali. Sebab jika kita hanya melakukannya setahun sekali, ketika kita sadar ada hal yang salah yang kita lakukan, akan cukup terlambat untuk memperbaikinya.

Namun setahun sekali itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Dan akhir tahun ini menjadi menarik untuk dijadikan sebagai “penutup” agenda-agenda kita yang telah lalu. Karena dengan bergantinya kalender di rumah, kita-pun berharap berganti pula hal-hal yang kurang baik saat kemarin menjadi hal-hal yang lebih baik.

Manusia yang cerdas itu bukanlah mereka yang tidak memiliki kesalahan masa lalu. Namun mereka-lah yang mampu menjadikan diri lebih baik adalah yang disebut cerdas. 

Pertanyaan kedua, seberapa pentingkah "resolusi" itu? 

Jika yang ditanyakan adalah penting-tidaknya, maka sebagai kerangka-perencanaan dari sebuah bangunan yang akan kita buat resolusi ini penting adanya. Sebab tanpa kerangka dan perencanaan yang jelas, maka kita tidak akan punya tujuan. Kalau tujuan saja tidak punya, lalu kapan sampainya?

Namun, dibalik itu ada satu komponen penting untuk membuat sebuah resolusi menjadi tetap penting. Tanpa komponen ini, resolusi yang ada hanyalah sampah di otak kita. Komponen tersebut saya menyebutnya, revolusi.

Yang lain mungkin punya sebutan berbeda. Ada yang menyebutnya sebuah gebrakan, yang lain menamainya action, ada pula yang memanggilnya usaha atau upaya. Intinya sama, bahwa rencana besar tanpa pelaksanaan adalah percuma. 

Bukankah cara terbaik untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita adalah dengan segera bangun dari tidur?
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, December 31, 2013

Monday, December 9, 2013

ujungkelingking - Sebenarnya tidak pernah ada yang memaksa kita untuk menjadi seorang blogger. Karena kita suka menulis, maka kita membuat blog yang berisikan tulisan-tulisan kita. Akhirnya disebutlah kita sebagai seorang blogger.

Akan tetapi, menjadi seorang blogger saja tidak lantas mengantarkan kita menjadi seorang penulis yang baik. Inilah yang meresahkan sebenarnya.

Apakah dengan banyaknya pembaca mengindikasikan blogger tersebut adalah seorang penulis yang baik?

Apakah dengan tidak adanya perdebatan di dalam kolom komentarnya menandakan dia adalah penulis yang baik?

Apakah jika kita menulis apa yang disukai pembaca, maka kita adalah penulis yang baik?

Ataukah jika kita menulis yang sesuai dengan pemikiran kita meskipun itu bertentangan dengan hal-hal umum bisa dikatakan penulis yang baik?

Ataukah justru penulis yang baik itu adalah yang mampu membuat artikel kontroversial sehingga memancing reaksi pikir dari pembaca?

***

Sebenarnya, yang saya khawatirkan di sini adalah kita menjadi seperti katak di dalam tempurung. Kita menulis, lalu orang lain meng-iyakan apa yang kita tulis. Dan seperti itu saja, selesai.

Dengan terlalu seringnya orang lain meng-iyakan saja apa yang kita tulis membuat kita pada akhirnya menjadi takut didebat, ditentang atau dikritik. Padahal seringkali itulah yang membuat kita menjadi bergairah untuk berpikir.

Lalu kita terjebak untuk menuliskan apa yang orang lain ingin baca...

Maka kemudian kita kehilangan prinsip menulis kita...

Dan pada akhirnya kita hanya bisa jadi "pengikut" dalam dunia yang serba dinamis ini...


Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, December 09, 2013

Monday, December 2, 2013

ujungkelingking - Mungkin rekan-rekan sudah membaca berita di koran kemarin tentang seorang pengemis yang kedapatan membawa uang 25 juta rupiah. Uang tersebut adalah hasil dari mengemis selama 15 hari! Hitung sendiri pendapatan ibu ini dalam satu bulan. Jauh diatas gaji seorang direktur.

Melihat fakta semacam ini banyak kemudian teman-teman saya yang akhirnya mulai meng-evaluasi cara mereka bersedekah kepada seorang pengemis. Sebagian mulai menerapkan langkah "hati-hati" sebelum memberikan sedekah mereka, sebagian yang lain lebih memperbesar sikap prasangka mereka. Sebagian lagi -yang lebih logis- memilih memberikan sedekah mereka bukan kepada pengemis, akan tetapi memberikan uang lebih kepada penjual koran, pedagang asongan, dan mereka-mereka yang setidaknya ada usaha untuk mendapatkan uang.

Tentu dalam hal ini saya tidak sedang menvonis -bahwa ini yang benar, bahwa ini yang salah- atas langkah-langkah yang diambil teman-teman saya di atas. Namun, saya akan mencoba mencari titik tengahnya di sini.

Mereka yang bersikap hati-hati dalam memberi berarti mengambil sikap hanya memberikan sedekahnya kepada yang mereka yakin betul-betul tidak mampu sehingga mengemis menjadi jalan hidupnya. Bagi saya, hal ini bisa saja dilakukan ketika kita sudah mengenal betul si peminta-minta tersebut. Tapi ketika kita baru bertemu pengemis tersebut untuk pertama kali, tentu tidak mungkin kita menanyainya, "Anda betul-betul pengemis atau tidak?" Sementara untuk berprasangka buruk, kita pun dilarang. Maka dalam kondisi di atas, pilihan kita hanyalah "tidak memberi" atau "memberi".

Ketika pilihan kita jatuh pada "tidak memberi", tidak ada jaminan bahwa ketika bertemu dengan pengemis yang lain kita akan memberi. Sebaliknya, jika kita "memberi", sedikit banyak akan timbul perasaan jangan-jangan dia bukan orang yang benar-benar membutuhkan? Atau jangan-jangan rumahnya di desa gedong?. Jangan-jangan... sedekah kita salah alamat? (Bila berkenan, rekan-rekan bisa membaca hadits tentang ini pada artikel saya yang berjudul Sedekah yang Salah Alamat).

Bagi saya, bila menghadapi rasa was-was seperti itu, yakinkan saja dalam hati kita bahwa Allah itu Maha Pengatur Rejeki. Artinya, jika memang uang yang kita berikan kepada seseorang bukan menjadi rejeki orang tersebut, maka uang itu pasti akan "lari" dari orang tersebut, entah bagaimana caranya.

Jadi bila kita bertemu dengan seorang pengemis yang menurut pandangan umum memang layak diberi sedekah, maka bersedekahlah. Tak jadi soal dia berpura-pura atau tidak. Atau doakan saja agar sedekah kita itu bisa bermanfaat bagi orang tersebut.

***

Lalu bagaimana dengan orang yang bersedekah dengan cara memberi uang lebih kepada pedagang, dsb? Mana yang lebih baik antara orang ini dan orang yang bersedekah kepada pengemis tanpa berprasangka dan pilih-pilih?

Buat saya, keduanya baik. Keduanya benar. Lah, kalau keduanya benar, lalu mana yang salah? Yang salah adalah mereka yang sok milih-milih orang tapi pada akhirnya tidak jadi memberi juga.

Naudzu billahi min dzalik. Semoga kita semua dijauhkan dari sifat kikir dan pelit ini.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, December 02, 2013

Friday, November 29, 2013

ujungkelingking - Banyaknya jenis game online yang ada di pasaran, mau tidak mau membuat kita -para orangtua- merasa cemas. Bagaimana tidak, game-game yang menjadi "santapan" bagi anak-anak di bawah umur itu justru tidak cocok bagi perkembangan mental mereka. Tidak sedikit dari game-game itu yang menampilkan kekerasan, pengerusakan, sampai yang menyerempet ke masalah seksual.

Nah, kali ini saya ingin membagikan sebuah game online yang mudah-mudahan bisa menjadi pilihan bagi anak-anak kita. Bagi mereka para game-mania pastinya sudah tak asing lagi dengan permainan ini.

Adalah Physics Games, sebuah game online yang dari namanya saja kita tahu bahwa permainan ini didasarkan pada teori-teori fisika. Berbeda dengan game online lain yang saya singgung di atas, game ini sangat cocok diperkenalkan kepada anak-anak kita untuk melatih daya nalar dan logika mereka.
Ada banyak judul game dari beberapa kategori yang bisa dipilih. Dalam 99 Bricks misalnya, permainan serupa Tetris ini membuat kita harus menata tumpukan batu bata se-presisi mungkin. Sebab jika kita sedikit saja meleset, bisa membuat tumpukan yang di atas tidak tegak lurus, ujung-ujungnya tumpukan itu bisa roboh.
Lalu dari kategori 'Construction' ada yang berjudul Cargo Bridge. Dalam permainan ini kita akan diminta membuat sebuah jembatan dengan jumlah kayu yang terbatas. Kita akan diminta berpikir bagaimana membuat jembatan yang kokoh dengan bahan baku seminimal mungkin.
Ada pula Perfect Balance yang mengharuskan kita menata beberapa bentuk sehingga seimbang dan tidak jatuh. Atau memindahkan tumpukan kado dari bawah ke lantai 2 dalam Stackle.

Penasaran? Atau tertarik mencoba? Langsung aja ke: www.physicsgames.net

Selamat bermain!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, November 29, 2013

Tuesday, November 26, 2013

ujungkelingking - Whoaa.. sudah hampir seminggu-an blog saya ini mengalami booting alias bolong posting. Bukan tanpa sebab, pekerjaan kantor yang memanggil-manggil menuntut diselesaikan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya membuat saya -jangankan blogwalking atau membalas komentar- membuka blog aja rada males.

Nah, sekarang saya mau menulis hal yang lagi update. Apalagi kalau bukan Polwan yang kini sudah boleh berjilbab.

Setelah sempat mengalami polemik beberapa waktu yang lalu, akhirnya mulai kemarin institusi ini secara resmi telah mengizinkan Polwan-nya mengenakan jilbab ketika bertugas. 

Namun pengesahan ini juga bukan tanpa masalah. Saat "pelarangannya" dulu yang sempat menuai pro dan kontra, maka ketika diperbolehkan banyak yang setuju dan tidak sedikit pula yang menyayangkan langkah Polri ini. Diantara mereka beranggapan bahwa Polwan yang mengenakan jilbab akan berkurang mobilitas dan kredibilitasnya.

Kita semua tentu paham Islam melalui syariatnya mewajibkan jilbab kepada perempuan-perempuan muslim. Maka di sinilah dilemanya. Kepolisian adalah sebuah lembaga formal yang berdiri di atas simbol publik. Sebagai publik, ia tidak boleh memiliki keberpihakan terhadap golongan atau agama tertentu. Maka dari itulah, Polri tidak berhak mewajibkan para anggotanya untuk berjilbab. Begitu juga Polri tidak bisa melarang mereka yang ingin berjilbab, karena hal itu akan mencederai hak asasi berkeyakinan.

Dan jalan tengah inilah yang diambil Polri: mempersilahkan. Kepada mereka yang ingin dan merasa nyaman memakai jilbab, maka tidak dilarang mengenakannya. Pun bagi mereka yang tidak sreg berjilbab, dipersilahkan menanggalkannya. Dan karena sifatnya hanya "boleh pakai-boleh tidak", maka berjilbab bagi para Polwan ini bisa dikatakan hanyalah atribut atau aksesoris semata. Ini akan sama dengan bila Polwan yang non-muslim mengenakan kalung salib, rosario, dsb. Tidak akan ada masalah.

Lalu apa hubungannya dengan judul postingan saya di atas yang menyatakan bahwa saya menolak jilbab?

Sederhana saja, mas-mas dan mbak-mbak... Saya ini laki-laki tulen. Dan karena itulah saya tidak akan memakai jilbab. Tidak akan pernah. Dan sampai kiamat pun saya akan menolak mengenakan jilbab.

*Sumpah, ini serius.

#PostinganAbalAbal
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, November 26, 2013

Wednesday, November 13, 2013

ujungkelingking - Kemarin, teman kerja saya yang pengguna BlackBerry mendapatkan pesan berisi pemberitahuan bahwa yang bersangkutan mendapatkan hadiah sebuah mobil mewah. Ragu akan kebenaran berita tersebut, teman saya ini meminta pendapat saya. Saya kemudian meminta teman saya ini menunjukkan pesan yang diterimanya. Harus saya akui kata-kata yang digunakannya cukup meyakinkan sekali. Namun pada akhirnya saya yakin bahwa pemberitahuan ini tidak lain hanyalah hoax atau tipu-tipu belaka.

Saya mencoba menulis ulang secara persis pemberitahuan yang diterima teman saya, lengkap dengan besar-kecil hurufnya dan beberapa typo yang ada, dan kenapa saya yakin bahwa ini bohong-bohongan.

(Yang dicetak warna biru dan bergaris bawah menunjukkan ada link yang nyangkut di sana; yang diberi warna merah ada kesalahan penulisan.)

***

From: BlackBerry®TM
Research In Motion Limited
Nov 12, 2013 3:38 pm

----------Info Resmi----------

Khusus untuk Anda! BlackBerry®TM Indonesia Memberi Selamat Kepada Pemilik PIN BlackBerry®TM (2ab73xxx) Anda yang Beruntung Memenangkan Hadiah Langsung  (1 Unit Mobil Toyota Alphard new 3.5g)

Sebenarnya ketika melihat No. PIN yang diganti dengan 'xxx', saya sudah merasa aneh. Namun karena saya bukan pengguna BB saya berpikir mungkin hal itu dilakukan RIM untuk menjaga kerahasiaan PIN penggunanya.

Karena itu saya lalu meminta teman saya untuk menunjukkan kelanjutan pesan tersebut.

Dalam Rangka Program HADIAH GEBYAR Promo Smartphone BlackBerry®TM 2013. No ID Pemenang : (9876001bg)

Program GEBYAR PROMO Smartphone BlackBerry®TM Resmi dengan Surat Pengesahan dan Legalisir oleh:


NOTARIS :
No.lampiran: Und.01Rkp 39.IIV-5 Sah 2013

POLDA METRO JAYA :
No. Izin 117/017-Pol.005/512-2013

PEMKOT DKI Jakarta :
No.S.Izin.Dki/1081/IV/Rkpd-PR2013

DEPSOS RI :
No. 217-01-IV-Und/Depsos RI-2013

Dirjen Pajak Ri :
No.pjk-npwp5720/01und-Rkp/399-IX.2013


Syarat & Ketentuan penerimaan hadiah.
  • Pihak pemenang wajib melaporkan No.ID pemenang kepada KABAG HUMAS 
  • Pemenang yang beruntung melaporkan identitas biodata lengkap KTP/SIM guna kepentingan pengurusan STNK/BPKB dan pengesahan bukti pemenang. 
  • Batas klaim dan pelaporan pemenang adalah 2(dua) hari sejak pesan pemberitahuan diterima 
  • Khusus pemenang Kendaraan Roda empat (mobil), hadiah akan di antarkan langsung ke alamat pemenang setelah melengkapi prosedur dan pengurusan biaya administrasi sudah di selesaaikan. Pengurusan dan penerimaan hadiah tidak dapat diwakilkan dan diwakili.

Dengan mengabaikan kesalahan ketik yang ada, sampai di sini bahkan saya masih belum dapat menemukan bukti yang menguatkan keragu-raguan saya. Namun kalimat berikut ini membuat saya berpikir kembali.

Di mana Pajak. hadiah 25% dari harga kendaraan. telah di tanggung sepenuh nya oleh Perusahaan BlackBerry®TM

Hadiah di Antarkan ke alamat Pemenang yang beruntung, setelah pelaporan data lengkap dari Pemenang yg akan di sah kan oleh Instansi Pemerintah yang terkait dalam Program Promo ini.

Hadiah pemenang akan diterima paling lambat Dua hari setelah pelaporan.

Sudahlah banyak tanda titik yang tidak pada tempatnya, penggunaan kata "di mana" pada pemberitahuan semacam ini saya rasa cukup janggal. Mestinya cukup dikatakan, mis. Pajak hadiah ditanggung Penyelenggara, dsb.

----------Selanjutnya----------

Pemenang Wajib Menyelesaikan Biaya Jaminan Mutasi Balik Nama STNK/BPKB Kendaraan dari nama Perusahaan. ke atas nama Pemenang Sebesar (Rp2.750.000) sebelum hadiah kendaraan anda diantarkan ke alamat pemenang., (biaya tersebut hanya berupa JAMINAN yang bersifat SEMENTARA guna kepentingan pengurusan surat kendaraan STNK/BPKB kendaraan anda) ke Pihak Samsat Polda Metro Jaya,Dan masalah biaya transportasi kendaraan ( biaya pengantaran hadiah ) mulai dari kantor sampai ke alamat pemenang semua di tanggung oleh perusahaan BlackBerry®TM,


Utk proses pengambilan Hadiah Silahkan Menghubungi Langsung BlackBerry®TM Indonesia;

Centre Line (KABAG HUMAS)
Drs.H.Ibrahim

-Call Kantor : (021)4022 1210

Atau silahkan kunjungi website: www.layananrimblackberry2013.blogspot.com

Nah, saya kira setelah membaca yang ini kita semua akan sepakat bahwa pemberitahuan ini adalah TIDAK BENAR. Bahkan meskipun dilanjutkan dengan keterangan yang lebih meyakinkan.

PT Research In Motion Indonesia
CEO Suite Jakarta
One Pacific Place, 15th floor
Sudirman Central Business District jl.jend.Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 INDONESIA.

Keputusan hasil pemenang undian dan ketentuan penerimaan hadiah pemenang, Mutlak dan tidak dapat diganggu gugat sesuai dgn surat pengesahan yang telah di Legalisir oleh Instansi Pemerintah yang terkait,

Himbauan kepada pemenang;
mohon masalah No ID pemenang nya supaya jangan sembarang diperlihatkan.kecuali pelaporan di nomor playanan BlackBerry®TM cukup di rahasiakan. Karna pelaporan ID pemenang cuma 1 kali saja (Menghindari hal-hal yg tdk bertanggung jawab).

Pelaksana:
PT.Research In Motion Limited

TERIMA KASIH

Hormat Kami;

(ada tanda tangan elektronik di sini)

Yolanda Nainggolan
CEO Maneger BlackBerry®TM 

***

Akhirnya, kita harus menyadari bahwa dengan semakin cerdasnya kita menanggapi berita-berita semacam ini, bukan tidak mungkin mereka kemudian mencari cara-cara yang lebih "cerdas" lagi.

Salam hati-hati.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, November 13, 2013

Saturday, November 9, 2013

ujungkelingking - Rekan-rekan blogger mungkin familiar dengan judul yang saya pakai. Judul artikel ini agak mirip dengan judul dari artikelnya mbak Khusna, hanya binatangnya yang berbeda. Sengaja memilih judul yang mirip agar dibaca, h-haaa…

***

Sabtu ini waktunya saya untuk mengerjakan rekap bank keluar. Hal itu berarti saya harus menge-print rekening koran untuk beberapa bank yang dimiliki oleh perusahaan.

Printer sudah saya hidupkan. Saya pun mulai menge-print lembaran pertama. Namun setelah menunggu beberapa saat tidak terjadi apa-apa. Saya matikan printer, lalu menghidupkannya lagi. Printer normal. Saya coba print lagi, muncul pesan yang artinya bahwa kabel USB printer tidak tersambung. Saya periksa kabel itu, ternyata…

Beberapa ruas kabel hampir putus. Saya bisa pastikan itu adalah bekas gigitan tikus. Sesekali terlihat percikan listrik. Segera saya cabut kabel tersebut, lalu laporan ke bagian IT di pabrik.

Memang keberadaan binatang pengerat yang satu ini sudah mulai terasa sejak beberapa bulan yang lalu. Beberapa teman juga mengaku pernah melihat penampakan binatang ini. Jika dilihat dari  kotoran  jejak yang ditinggalkannya plus kesaksian dari orang-orang tersebut, binatang ini berukuran cukup besar. Lucu juga, di gedung setinggi 20 lantai ada binatang segede itu. Dari yang saya tahu, binatang ini termasuk jenis yang hidup berkoloni. Artinya, jika di suatu tempat terlihat seekor saja, maka teman-temannya yang lain juga pasti ada di sekitar situ. 

Pihak pengelola gedung sudah pernah mencoba menangkap tikus itu menggunakan lem. Selain sebagai binatang malam (nocturnal), tikus juga binatang yang neophobia (mudah curiga terhadap hal-hal yang baru). Karena itu sejak hari pertama perangkap lem itu dipasang sampai beberapa hari kemudian tidak ada seekor tikus pun yang terjebak. Baru sekitar seminggu-an setelah itu seekor tikus terjebak, itupun yang berukuran kecil.

Untuk kali ini, perangkap tikus-nya dipasang di 5 titik di dalam ruangan kerja kami. Mengenai hasilnya, kita tunggu saja beberapa hari ke depan.

Dasar kau, tikus kantor! (ilustrasi: pixabay.com)

Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, November 09, 2013

Thursday, November 7, 2013

ujungkelingking - Google, sepertinya tak henti-hentinya memanjakan para penggunanya. Setelah kemarin ada Google Kepengarangan, lalu Verifikasi 2 Langkah, sekarang fitur menarik yang ditawarkan adalah URL Khusus.

Secara singkat penjelasan untuk hal ini adalah bila sebelumnya alamat URL untuk nama kita begitu panjang dan ribet, kini alamat URL kita begitu singkat dan mudah diingat karena berupa nama profil kita.

Perhatikan screenshoot ini:

URL baru yang lebih "ramah" di mata

Jadi bila Anda sejak awal sudah menggunakan nama asli untuk profil Anda, bersyukurlah, karena nama itulah yang akan menjadi alamat URL Anda, dan ini tidak bisa diganti.

Mengenai apa gunanya, tentu rekan-rekan blogger lebih bisa menjelaskannya dibandingkan dengan saya.

But, apapun itu URL ini lebih saya sukai!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, November 07, 2013

Wednesday, November 6, 2013

ujungkelingking - Ada tayangan baru di Trans 7, judulnya Indonesia Lawak Klub (ILK). Ya, dari namanya saja kita tahu bahwa acara ini merupakan parodi dari acara dengan judul yang mirip di TV One, Indonesian Lawyers Club (ILC).

Dari sisi materi antara ILC dan ILK tentu saja berbeda. ILK hanyalah komedi biasa -seperti OVJ atau Pas Mantab- hanya saja dikemas dengan "serius". Tapi kita tahu bahwa acara ini merepresentasikan apa yang ada di dalam benak masyarakat Indonesia. Di Indonesia, tidak semua politisi benar-benar 'politisi', atau tidak semua pengacara yang benar-benar 'pengacara'. Ada diantara mereka yang justru nyambi menjadi pelawak.

Maka akhirnya kita menyadari bahwa antara ILC dan ILK memiliki persamaan yang besar, yaitu sama-sama melawak. Hanya saja jika yang satu melawak agar rakyat bisa tertawa, yang satunya lagi justru melawak untuk menertawakan rakyat.

*Yah, sekedar  nyumpah  nyampah di pagi hari. Selamat beraktifitas!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, November 06, 2013

Thursday, October 31, 2013

Ilustrasi: kaskus.co.id
ujungkelingking - Dalam kita berbicara, berdiskusi, dan berdebat tentunya kita memakai ilmu. Dan tingkatan ilmu itu ternyata bermacam-macam. Setidaknya ada 4 tingkatan ilmu, dari yang paling rendah -yang mudah dipatahkan- sampai ilmu yang paling tinggi, yang tak mungkin bisa dikalahkan.

Nah, kita perlu tahu tingkatan-tingkatan ilmu itu agar kita paham ada diposisi mana kita sekarang. Berikut adalah tingkatan-tingkatannya:

Pertama, Ilmu "Katanya"

Ini adalah tingkatan ilmu yang paling rendah, menurut saya. Ilmu "katanya" ini bisa dibilang ilmu tanpa ilmu, lha wong cuma katanya. Katanya si A begini... Si B pernah bilang seperti ini..., dst.

Menghadapi ilmu jenis ini harus dipastikan terlebih dahulu sumber "katanya" itu valid atau tidak. Bila sumbernya memang orang yang berkompeten dan bisa dijadikan rujukan, maka harus diterima. Jika tidak, silahkan ditampung saja... di tong sampah.

Kedua, Ilmu "Teorinya"

Tingkatan ilmu yang kedua ini lebih tinggi satu tingkat dibandingkan dengan ilmu "katanya". Dari sebutannya bisa disimpulkan bahwa ilmu "teorinya" memiliki dasar ilmu, yaitu nalar atau logika. Namanya teori, tentu masih perlu pembuktian. Karena itu kebanyakan ilmu jenis ini masih bisa diterima publik, sisanya masih diperdebatkan.

Ketiga, Ilmu "Faktanya"

Ilmu ini jelas lebih "berbobot" ketimbang kedua ilmu yang disebut sebelumnya. Biasanya ilmu "faktanya" lebih bisa diterima dibandingkan ilmu "teorinya" ataupun ilmu "katanya". Apalagi jika terdapat pertentangan, ilmu "faktanya"-lah yang dimenangkan.

Namun yang masih menjadikan kebingungan saya adalah ucapan Albert Einstein yang mengatakan bahwa jika fakta tidak sesuai dengan teori, maka ubahlah faktanya. Jika ada diantara rekan-rekan yang bisa menjelaskan hal ini saya sangat berterima kasih sekali.

Keempat, Ilmu "Pokoknya"

Nah, ilmu ini adalah ilmu yang terkuat. Bisa jadi ilmu jenis ini adalah ilmu yang tak bisa dipatahkan teori atau fakta manapun. Yang melahirkan ilmu ini pertama kali adalah ke-ego-an. Misinya adalah hanyalah kemenangan. Mungkin tak ada tempat bagi kebenaran.

Jadi bila Anda menginginkan kemenangan mutlak, kuasailah baik-baik ilmu ini, karena orang lain jika ada yang berbicara, berdiskusi, berdebat menggunakan ilmu jenis ini akan saya sarankan untuk segera mundur teratur dan minggir menyingkir dari arena. Energinya kan bisa dimanfaatkan untuk yang lain.

H-hee...
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, October 31, 2013

Monday, October 28, 2013

ujungkelingking - Dalam sebuah tayangan bertajuk “Naked Science: Spacemen di sebuah televisi swasta beberapa hari yang lalu, diprediksikan bahwa beberapa dekade dari sekarang kondisi bumi sudah tidak memungkinkan lagi untuk dihuni. Ini yang kemudian menyebabkan beberapa ilmuwan berpikir untuk mencari “bumi” lain untuk ditinggali. Namun, sebelum kita benar-benar bisa pindah ke planet lain, ada beberapa masalah yang harus dipecahkan terlebih dahulu.
Artikel ini ditulis dengan daya ingat yang apa adanya, jadi mohon maaf bila untuk nama-nama peneliti dan ilmuwan tidak bisa saya tuliskan di sini atau ada penjelasan yang kurang tepat.

Masalah Kesatu: Planet yang mirip dengan bumi 

Agar manusia tetap bisa hidup di planet yang baru, maka harus dipastikan bahwa kondisi planet tersebut benar-benar mirip bumi. Setidaknya ada 3 unsur yang harus terpenuhi oleh planet baru tersebut: [1] Planet tersebut harus dekat dengan bintang-bintangnya, hal ini untuk menjaga agar suhu di planet tersebut tetap hangat; [2] Adanya kandungan oksigen di planet tersebut, dan; [3] Memiliki sumber air.

Kabar baiknya, seorang ilmuwan, melalui alat yang diciptakannya berhasil mendeteksi planet yang memiliki kriteria seperti itu. Planet tersebut diberi nama Finder Miley (kalau tidak salah ingat). Namun, kabar buruknya, jarak “bumi” tersebut dengan bumi kita amat sangat jauh. Dan kalau ada istilah “jauh” dalam konteks luar angkasa, itu berarti ratusan tahun. Jadi bila kita hari ini berangkat kesana, maka generasi-generasi kita berikutnya-lah yang sampai ke planet tersebut. 

Masalah Kedua: Kendaraan yang sesuai

Setelah masalah pertama –yaitu planet tujuan- sudah terpecahkan, maka muncul problem berikutnya. Jarak tempuh yang sangat jauh itu mengharuskan kita memiliki kendaraan yang kompatibel.

Saat ini kita sudah memiliki roket. Hanya masalahnya, roket membutuhkan bahan bakar. Semakin jauh perjalanan, maka semakin banyak bahan bakar yang harus disediakan. Dan semakin banyak bahan bakar, berarti kendaraan akan semakin berat. Semakin berat, artinya semakin lambat. Ingat, perjalanan kita ratusan tahun!

Sebenarnya, yang diperlukan sebuah roket adalah daya yang cukup besar untuk bertolak dari bumi. Selepasnya dari atmosfer, daya yang kecil saja bisa mendorong kendaraan untuk melaju.

Salah seorang ilmuwan sudah berhasil menciptakan sebuah kendaraan luar angkasa yang menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya. Kendaraan ini diklaim mampu melaju lebih cepat di ruang hampa udara. Namun bagaimanapun juga listrik adalah bahan bakar. Idealnya, kita membutuhkan kendaraan yang tidak menggunakan bahan bakar.

Akhirnya dirancanglah sebuah kendaraan yang mirip perahu layar dengan layarnya yang membentang selebar lapangan bola. Layar yang lebar ini dilapisi perangkat solar cell yang berfungsi menyerap energi panas matahari untuk diubah menjadi tenaga gerak. Meski beberapa pihak masih meragukan dan kendaraan ini masih berupa prototype, namun ini merupakan pencapaian yang cukup menggembirakan. 

Masalah Ketiga: Baju astronot 

Setelah tujuan dan alat kendaraan sudah ditemukan solusinya, muncullah masalah berikutnya. Seperti kita tahu bahwa baju seorang astronot dirancang untuk membawa oksigen sekaligus agar tahan terhadap suhu ekstrim di luar angkasa. Namun kelemahan dari baju ini adalah modelnya yang sangat besar, bahkan untuk menekuk lutut saja tidak bisa. Kita bisa bayangkan kesulitan yang dihadapi para astronot itu jika ada kerusakan pada bagian luar pesawat atau satelit. Mereka harus memperbaikinya dengan sarung tangan yang cukup besar dan baju yang menyulitkan pergerakan tubuh.

Namun seorang peneliti berhasil membuat pakaian astronot yang lebih simpel, elastis dan futuristik. Pakaian ini memungkinkan seorang astronot bergerak lebih lincah dan bebas di ruang hampa udara. 

Masalah Keempat: Pertumbuhan tulang 

Penelitian pada beberapa astronot menyebutkan bahwa pada ruang hampa udara, tulang berhenti tumbuh. Hal ini menyebabkan kerapuhan tulang menjadi sangat cepat. Dalam sebuah analogi sederhana dijelaskan, beberapa hari saja di luar angkasa, tulang seorang astronot kelihatan biasa-biasa saja di bagian luarnya, namun kerapuhan hebat terjadi di bagian dalam tulang. Beberapa bulan di luar angkasa, jatuh ringan saja bisa membuat kaki kita patah. Dalam beberapa tahun, satu tepukan di pundak bisa menghancurkan seluruh tulang punggung kita!

Seperti kita ketahui bahwa adanya gravitasi memungkinkan tulang dan otot-otot kita tumbuh dengan sempurna. Dari sini para peneliti menyimpulkan bahwa untuk mengatasi hal ini diperlukan adanya daya yang menolak gaya anti gravitasi. Sebuah gerakan berputar dinamis yang berlawanan dengan arah jarum jam. Kita menyebutnya dengan gaya sentrifugal.

Maka dibuatlah alat yang mirip dengan sepeda, namun dengan posisi tidur (miring). Seorang astronot bisa berbaring dengan posisi miring, kemudian kedua kakinya menjejak pedal seperti orang mengayuh sepeda, maka alat tersebut akan bergerak memutar. Dan dengan benda semacam tiang yang terletak pada bagian bawah kepala astronot –yang berfungsi sebagai poros- alat ini akan bergerak berputar seperti jam dinding bila kita letakkan pada posisi tidur. Tentu saja arah perputarannya berlawanan dengan arah jarum jam. Dengan penemuan ini diharapkan permasalahan tulang ini bisa teratasi. 

Masalah Kelima: Badai kosmik

Seorang astronot pernah melaporkan bahwa dirinya melihat kilatan-kilatan cahaya di ruang angkasa. Segera setelah laporan pertama ini, beberapa astronot lainnya juga melaporkan hal yang sama. Kilatan-kilatan ini sepertinya tidak membahayakan, namun dalam waktu dekat ternyata bisa menyebabkan katarak dan kanker.

Untuk memecahkan masalah ini, maka setiap astronot yang ditugaskan di luar sana wajib mengkonsumsi pil atau suplemen tertentu setiap harinya. Hal ini untuk menangkal radiasi yang diterima mata akibat badai kosmik tersebut.

Masalah Keenam: Kehamilan dan kelahiran

Berdasarkan fakta bahwa kehamilan bisa terjadi karena adanya gravitasi. Maka di dalam ruang anti gravitasi kehamilan tidak akan berkembang. Dan ini tentu menjadi masalah besar karena tujuan perjalanan ini sebenarnya mengirimkan generasi-generasi setelah kita.

Begitu pula dengan masalah kelahiran. Pada percobaan yang dilakukan pada seekor tikus, bayi tikus yang dilahirkan pada ruang hampa udara akan memiliki disorientasi terhadap gravitasi. Dia tidak bisa membedakan mana atas dan mana bawah. Maka membawa wanita hamil atau bayi dalam perjalanan ini adalah sebuah kesalahan besar.

Sempat terpikirkan untuk menggunakan zat anti-materi. Zat anti-materi dikatakan bisa digunakan untuk “melempar” manusia ke tempat lain. Teleportasi. Namun, mengingat dampaknya yang sangat besar, wacana tentang anti-materi ini masih diperdebatkan. Sekedar informasi, satu sendok zat anti-materi bisa menghasilkan daya ledak yang lebih hebat daripada bom atom Hiroshima! 

Masalah Ketujuh: Stress dalam kurungan 

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial dan makhluk yang bebas. Sebulan saja kita tidak keluar rumah sama sekali tentu ada rasa bosan. Tentu saja bila bosan di dalam rumah kita bisa jalan-jalan ke luar rumah. Lalu bagaimana dengan luar angkasa, yang perjalanannya memakan seluruh usia kita dan pemandangannya hanya itu-itu saja? Tentu perasaan tertekan yang amat kuat yang muncul. Dampaknya bisa terjadi pertengkaran karena hal-hal yang sepele saja.

Untuk mengantisipasi hal-hal semacam ini, maka dibuatlah alat yang memiliki sensor yang mampu mendeteksi tingkat stressing pada otak. Diharapkan ketika mengetahui tingkat stress yang ada pada dirinya, seorang astronot mampu mengendalikan dirinya. 

Masalah Kedelapan: Badai matahari dan perubahan DNA

Ini adalah masalah yang paling besar diantara masalah-masalah di atas. Tak dapat dipungkiri, terlalu lama terpapar radiasi yang diakibatkan oleh badai matahari, lambat laun bisa mengakibatkan kerusakan pada jaringan DNA kita.

Solusi yang ditawarkan adalah dengan mengambil salah satu sel kita, sehingga kita berada dalam kondisi seperti mati suri. Kita bisa tidur bertahun-tahun, dan bangun kembali ratusan tahun kemudian.

Solusi lainnya adalah dengan merekayasa DNA kita. Gen yang menjadi opsi adalah gen kecoa atau kadal yang dianggap tahan terhadap radiasi. Namun kekhawatiran baru muncul, apa tidak mungkin ketika ratusan tahun sudah berlalu kita akan benar-benar menjadi manusia kecoa dan manusia kadal?

***

Dan dari usaha-usaha manusia dalam menembus luar angkasa ini pada akhirnya masih harus berbenturan dengan ayat di dalam Al-Qur'an:


يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالإنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ فَانْفُذُوا لا تَنْفُذُونَ إِلا بِسُلْطَانٍ

“Hai seluruh jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah; kamu sekali-kali tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.”
[Ar-Rahmaan: 33]

Dan misteri, masih belum terpecahkan...
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, October 28, 2013

Saturday, October 26, 2013

ujungkelingking - Rekan-rekan blogger ingat tidak besok hari apa? Yup, seperti yang ditulis di wikipedia, 27 Oktober -besok- diperingati juga sebagai Hari Blogger Nasional. Hm, berarti sudah hampir 3 tahunan usia blog ini.

Boleh sedikit cerita ya...

Sekitar Pebruari 2011 saya membuat blog ini. Pada awal-awal pembuatannya saya tak punya keinginan muluk-muluk, hanya ingin tahu seperti apa sih blog itu? Dan setelah punya, saya hanya mengisinya dengan tulisan-tulisan yang sebagian diambil dari sumber-sumber lain. Hanya begitu dan segitu saja.

Baru kemudian pada akhir 2012 saya berkeinginan membuatnya lebih nge-share, tentu untuk yang ini saya harus berterimakasih kepada GooglePlus. Yang dari situlah saya mulai mengikuti beberapa komunitas, lalu saling men-follow, lalu berkenalan dengan blogger-blogger lain yang sudah pada beken di jagat per-blogger-an, saling berkunjung dan memberi komentar tentang apa yang sedang ditulis...

Jadi, meski blog ini lahir pada 2011 yang lalu (hampir 3 tahunan), sejatinya usia blog ini masih kurang dari satu tahun. Dan karena masih sangat "bocah" itulah saya tetap mengharapkan arahan, kritik dan saran yang membangun, agar blog ini dapat terus hidup untuk dapat menjadi hadiah bagi anak-cucu nanti.

Happy blogging | Keep writing | Good sharing.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, October 26, 2013

Thursday, October 24, 2013

ujungkelingking - Menonton televisi, bagi sebagian besar anak-anak balita kita hampir-hampir menjadi kegiatan yang tak terlepaskan dari dunia mereka. Bagi para orangtua pun sepertinya langkah ini lebih dipilih daripada harus membiarkan anak-anak itu bermain di luar rumah tanpa bisa diawasi. Biasanya anak-anak itu akan dibiarkan menonton televisi sendirian sementara ibunya nyambi pekerjaan rumah.

Memang, dalam standar normal hal ini boleh-boleh saja dilakukan. Namun yang harus diingatkan adalah membiarkan anak-anak itu menonton televisi sendirian –tanpa didampingi- sama bahayanya dengan membiarkan mereka bermain di luar rumah tanpa pengawasan.

Seperti yang kita tahu, mencari tayangan yang baik di dunia pertelevisian kita sama saja seperti mencari jarum diantara tumpukan jerami. Jadi mendampingi anak-anak ketika menonton acara-acara televisi adalah mutlak dilakukan, bahkan ketika jeda iklan sekalipun.

Ada sebuah iklan yang akhir-akhir menjadi perhatian saya. Iklan sebuah aplikasi messaging bagi pengguna smartphone. Dalam tayangan iklan tersebut diperlihatkan seorang laki-laki di sebuah pub yang hendak menggoda seorang wanita yang sedang asyik bergoyang. Namun niatan si laki-laki terhenti tatkala ia mendapatkan pesan via aplikasi ini dari pasangannya agar tidak berbuat macam-macam.

Nah, yang menjadi perhatian saya adalah “penggambaran” dari pesan yang masuk itu. Digambarkan salah satu ikon dari aplikasi ini melempar sepatunya ke muka si laki-laki.

Tak hanya yang ini saja, dalam tayangan yang lain digambarkan ikon ini membalikkan meja yang penuh berisi makanan gara-gara ditinggal makan duluan.

Dan tentu masih banyak sekali iklan-iklan model seperti ini. Himbauan Pemerintah melalui Komisi Penyiaran Indonesia-pun hanya akan membuat mereka membuat iklan yang jauh lebih “kreatif” lagi (sayangnya, dengan tanda kutip).

Tambahan catatan, tayangan-tayangan seperti ini bagi kita yang dewasa mungkin bisa dianggap lucu. Tapi hati-hati, bagi anak-anak itu bisa jadi ilmu.

Yang mungkin nanti akan mereka tiru.

Salam awas.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, October 24, 2013

Saturday, October 19, 2013

ujungkelingking - Tadi malam, akhirnya saya berkesempatan menonton kembali film Sherlock Holmes di tipi. Sebenarnya ini adalah kali ketiga saya menonton film yang sama. Waktu awal-awal dirilis (2009, kalau gak salah) sempat nonton sama istri di bioskop. Dulu sih belum punya momongan, sekarang krucil udah dua. Jadi kalau ada film bagus, njagagno rental ae.
 
Film ini diangkat dari novel karangan Sir Arthur Ignatius Conan Doyle. Seorang dokter berkebangsaan Inggris.
 
Karya Sir Arthur ini menceritakan seorang detektif eksentrik bernama Sherlock Holmes yang hidup sekitar abad 18 di London. Bersama rekannya, Dr. Watson, mereka mengungkap kasus-kasus pelik yang tak terselesaikan oleh kepolisian setempat, seperti pembunuhan misterius, pencurian, atau membongkar mitos-mitos tahayul.
 
Karakter Sherlock Holmes ini diceritakan memiliki banyak keahlian yang unik, seperti misalnya dia seorang yang ahli dalam perkelahian tangan kosong, tongkat ataupun pedang. Seorang penyamar yang cerdik. Pemain bola yang bagus. Mampu membedakan jenis-jenis tanah dan darimana asalnya. Mampu membedakan senyawa kimia hanya dengan mencium baunya. Tapi yang paling penting adalah dia mampu memperhatikan detil-detil kecil pada sesuatu. Dengan itu dia mampu mengambil kesimpulan-kesimpulan yang akurat dan menakjubkan.
 
Namun, di sisi lain, banyak juga hal-hal yang tidak dikuasai Sherlock. Prinsipnya, bila hal itu tidak ada hubungannya dengan kasus yang sedang ditanganinya, dia merasa tidak perlu mempelajarinya.
 
Saya pikir di sinilah logisnya cerita ini. Tidak ada orang di dunia ini yang multi-skill seperti yang tergambar dalam karakter detektif komik, Conan Edogawa aka Shinichi Kudo yang bisa segalanya di dalam setiap kasusnya.
 
Hm, tapi bagaimanapun karakter dan setting dalam film Sherlock Holmes ini saya anggap sukses menduplikasi dari versi novelnya.
 
Baru segini aja 'koleksi' Sherlock Holmes saya.
 
Mungkin setelah ini saya juga akan hunting komiknya Detective Kindaichi atau novel 'Hercule Poirot'nya Agatha Christie. Dan seperti yang dibilang mbak Dee Widiani (adminnya deebacalah.blogspot.com), membaca buku –apapun itu- tetap ada manfaatnya, kok!
 
Jadi, bila tidak sedang menulis, membacalah.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, October 19, 2013

Friday, October 11, 2013

ujungkelingking - Kita semua tahu bahwa salah satu efek dari sebuah situs jejaring sosial adalah mudahnya seseorang mengekspresikan (siapa) dirinya. Mengabarkan kepada publik tentang apa yang sedang dirasakan, apa yang sedang diinginkan, atau sekedar menuliskan kata-kata yang, hanya dia dan Tuhan saja yang tahu maksudnya. Dan disadari atau tidak apa yang tertulis di sana menunjukkan siapa penulisnya. Seolah-olah setiap kalimat-kalimat itu mengatakan, "this is me!".

Karena itulah kemudian kita banyak "membaca" macam-macam orang dari status-status yang ditulisnya. Ada yang narsis. Ada yang ingin disebut romatis. Ada yang alay. Dan ada status yang bikin kita mengerutkan dahi, "apa maksudnya ini?". Ada yang sok bijak lalu banyak berpetuah. Ada yang melow. Dan ada pula yang senantiasa galau.

Akan tetapi semakin ke sini, social network tak lagi sekedar dijadikan sebagai lahan untuk memperkenalkan diri, namun sudah mulai merambah ke dunia bisnis. Akun-akun pun banyak yang mulai berisi pengenalan-pengenalan produk dan promosi. Faktanya, tidak sedikit orang yang mengamini keefektifan beriklan di jejaring sosial.

Nah, kedua hal inilah -cara berekspresi dan memperkenalkan bisnis di sosmed- yang menjadi topik tulisan ini.

Saya punya seorang teman perempuan yang memiliki akun di facebook. Belakangan dia ikut menjadi member sebuah produk kecantikan yang cukup ternama. Maka semenjak itu, mulailah status-statusnya penuh dengan promosi tentang produk-produk terbarunya. Sebenarnya saya tidak bermasalah dengan hal tersebut, bahkan saya cukup senang karena dalam beberapa statusnya dia juga menyisipkan pesan sikap optimis dan percaya diri.

Tapi pada akhirnya saya pun terusik. Ini terjadi karena beberapa statusnya, meski tidak sedang berpromosi, menyiratkan kegalauan dan ke-pesimis-an. Entah itu sekedar iseng, atau memang sedang ada masalah dengan keluarganya, lalu keluarlah status galau tersebut.

Okelah, itu manusiawi. Bahwa setiap manusia boleh galau dan bisa pesimistis. Namun karena akun yang dipakai untuk ber-galau dan ber-pesimis ini adalah akun yang sama dengan akun yang tadinya menitipkan pesan kepercayaan diri, lalu apa yang bisa diharapkan penjual yang seperti ini? Alih-alih iba terhadapnya, para (calon) pembeli bisa-bisa hengkang dari lapaknya.

Karena itu, sekedar saran kecil dari sini, jika Anda kebetulan memanfaatkan akun sosmed Anda untuk promosi bisnis atau produk, maka Anda harus benar-benar menjaga agar hal-hal "negatif" dari diri Anda pribadi tidak bercampur dan mengotori apa yang sedang Anda usahakan. Meski sebenarnya, menjaga ucapan tidak boleh terbatas pada tempat dan waktu tertentu saja.

Salam.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, October 11, 2013

Friday, October 4, 2013

ujungkelingking - Dalam sebuah nasehatnya, Sang utusan pernah menyatakan bahwa akan datang suatu masa dimana kebaikan menjadi susah ditemukan. Kebenaran menjadi sering disembunyikan. Kejahatan menjadi lumrah untuk dijadikan sandaran, demi melanjutkan kehidupan. Kebohongan nyata-nyata menjadi pakaian. Katanya solidaritas, padahal itu tidak lebih hanya sebuah persekongkolan. Berhembuslah fitnah di jalan-jalan, bertebaranlah ketelanjangan yang disebut ke-modern-an.

Maka sadarlah, jika nafsu setan yang diikuti, hasilnya hanyalah kehinaan.

Maka beruntunglah yang masih memiliki 'standar pengamanan'. Itulah iman. Sebuah definisi tentang keyakinan yang tak (boleh) lekang oleh keadaan. Tetap genggam jangan lepaskan. Sampaikan dan bagikan kepada anak-keturunan, karena hanya itulah nantinya yang akan menjadi pegangan kita menghadapi ruwetnya jaman.

Sebagai manusia, wajarlah memiliki kesalahan. Itu bagian dari kelemahan. Namun sebuah kebodohan jika tak mau belajar dari pengalaman. Menyedihkan jika masih tak paham mana larangan dan mana kewajiban.

Dan saya memang bukan Sang utusan. Bukan pula seseorang yang dipercayakan. Namun wejangan ini harus disebarkan.

Pada intinya, saya hanya menyampaikan, Anda sekalian hanya mendengarkan. Tidak ada ketentuan bahwa yang menyampaikan itu lebih baik daripada yang mendengarkan. Yang beruntung, adalah dia yang mau melaksanakan.

Ah, siang ini kenapa tiba-tiba saya kepingin makan ketan?
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, October 04, 2013

Monday, September 30, 2013

ujungkelingking - Salah seorang teman saya menulis di akunnya begini, "Kamu akan tahu sifat dan watak asli seseorang ketika kamu melakukan safar (perjalanan) dan ber-muamalah (berbisnis) dengannya."

Hal ini mengingatkan saya kepada salah seorang ustadz saya dahulu. Beliau pernah mengatakan bahwa dengan mendaki gunung, watak dan karakter asli kita akan ketahuan.

Beberapa penelitian tentang psikologis manusia mengatakan ada beberapa keadaan yang membuat seseorang menunjukkan sifat atau watak aslinya. Selain melalui olahraga beregu atau acara makan bersama, sifat asli seseorang paling nampak adalah ketika dalam kondisi emosi tinggi. Ini bisa berupa kepanikan, kesal, marah, ataupun takut.

Ketika sedang melakukan perjalanan, berbisnis, atau mendaki gunung, menyebabkan seseorang mudah mendapati kondisi-kondisi di atas. Perjalanan yang melelahkan apalagi ditambah dengan kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan; bisnis yang terancam gulung tikar atau adanya kesempatan untuk meraup untung yang ilegal; atau berada di alam bebas yang tidak banyak orang yang bisa dimintai bantuan, bisa menyebabkan seseorang kesal dan gampang tersulut kemarahannya. Nah, ketika hal itu terjadi maka di sinilah karakter asli itu akan terlihat. Apakah dia akan gampang mengeluh dan melampiaskan kemarahannya, ataukah malah bisa menahannya dan mengalihkan energi negatifnya menjadi sesuatu yang positif?

Sebenarnya, apa perlunya kita mengetahui karakter orang lain?

Pada sebuah training yang pernah saya ikuti tahun 2011 yang lalu, dikatakan bahwa setiap orang -di dalam dirinya- memiliki 4 tipe karakter. Namun, setiap trainer atau motivator memiliki nama-nama sendiri untuk masing-masing tipe tersebut. Dan pada setiap orang pasti memiliki kecenderungan terhadap salah satu karakter. Mungkin pada beberapa kesempatan dia bisa "berubah" karakternya, namun hal itu tidaklah permanen. Pada akhirnya dia kan kembali ke karakter yang menjadi kecenderungannya. Dari sinilah penyebutan tentang apa karakter orang tersebut.

Bagaimanapun, setiap tipe memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Artinya, tidak ada orang yang selalu baik sebagaimana tidak ada orang yang selalu jahat. Pada seseorang yang memiliki karakter baik, tetap ada karakter yang tidak baik pada dirinya, meski tidak dominan. Maka dengan mengetahui karakter seseorang, kita bisa menetukan cara yang tepat untuk menghadapinya. Contoh sederhananya, untuk menghadapi seseorang dengan watak pemarah, tentu tidak bisa dihadapi dengan kemarahan juga. Seperti itulah.

Nah, di dalam sebuah tim, pengenalan tentang karakter masing-masing anggota menjadi sangat diperlukan untuk memperkuat kesolidan tim tersebut. Dengan mengetahui tipikal masing-masing anggota, maka seorang leader dapat menempatkan tiap-tiap orang pada posisi atau bagian yang tepat yang sesuai dengan karakter orang tersebut. Disamping itu, mengetahui kelemahan setiap anggota tim memungkinkan untuk yang lainnya dapat mengkover kelemahan tersebut.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, September 30, 2013

Friday, September 27, 2013

ujungkelingking - Dahulu kala, pada suatu masa, diceritakan ada seorang kakek yang sedang melaksanakan sholat. Ketika sang kakek sedang sujud, tiba-tiba si cucu langsung naik ke punggung sang kakek dan bermain-main di atasnya. Maka sang kakek pun memperlama sujudnya, sampai si cucu bosan dan turun dari punggungnya. Barulah setelah itu sang kakek melanjutkan sholatnya.

***

Terlepas dari ke-"shahih"-an asal-muasalnya, namun cerita ini banyak dipakai sebagai "dalil" tentang "haram"nya mengajari anak kecil sebelum saatnya. Lebih jelas golongan ini berpendapat bahwa untuk mengajari seorang anak kecil belajar membaca, menulis dan berhitung, itu ada waktunya, yaitu ketika otak mereka siap untuk menerima pelajaran itu. Berdasar penelitian adalah usia sekitar 6-7 tahun, karena pada saat itu sudah tercapai kematangan sensorik dan motorik mereka. Maka sebelum mencapai usia tersebut, sebaiknya anak-anak tidak diajarkan membaca, menulis dan berhitung, namun hanya diperkenalkan permainan-permainan yang merangsang sensorik-motorik saja.

Namun, golongan yang lain berpendapat bahwa usia anak antara 0-5 tahun (ada yang mengatakan 0-8 tahun) adalah masa-masa emas atau yang biasa diistilahkan dengan 'Golden Age'. Pada masa ini otak anak-anak berkembang hingga 80% yang memungkinkan mereka mampu menyerap informasi apapun, hal baik ataupun hal buruk. Dan informasi apapun yang terserap pada masa ini akan sulit hilang dari memori mereka, bahkan hingga mereka dewasa nanti. Karena itu golongan ini berpendapat "wajib" untuk mengajarkan sesuatu yang baik kepada anak-anak, agar pengajaran itu dapat mengental dalam ingatan mereka.

Lalu bagaimana menyikapi hal ini, sebagian mengatakan harus mengoptimalkan kemampuan otak mereka, sedangkan sebagian lain menyatakan harus menunggu sampai usia mereka siap?

Alih-alih men-"tarjih" (mencari yang terkuat) dari kedua pendapat ini, saya lebih memilih untuk mengkombinasikan keduanya. Mengambil jalan tengah di antaranya.

Jadi pada masa-masa perkembangan anak-anak, kita boleh mengajari mereka apapun. Di sini pendidikan karakter adalah yang lebih diutamakan karena hal ini amat berhubungan dengan kehidupan mereka nantinya. Namun jika anak-anak memang benar-benar tertarik, tidak ada salahnya mengajari mereka membaca, menulis dan berhitung. Dengan catatan tetap dengan bahasa yang paling sederhana yang mereka pahami, yaitu bermain.

Dan ketika pada suatu ketika mereka bosan, kita harus berhenti. Jangan pernah memaksa mereka karena hal itu justru akan berpengaruh buruk pada karakter mereka. Kita harus menunggu sampai saat mood mereka kembali terbangun atau beralih kepada hal lain yang sama bermanfaatnya.

Anak-anak itu lahir dan tumbuh dengan "keunikan" mereka masing-masing. Hal-hal yang berhasil diterapkan pada satu anak, belum tentu sesuai jika diaplikasikan untuk anak yang lain. Kejelian membaca karakter inilah yang menjadi salah satu tugas penting orangtua. Jangan sampai membuang kecerdasan anak dengan sia-sia karena ketidak-tahuan kita terhadap apa yang mereka minati. Jangan pula "mengganggu" mereka dengan memaksanya melakukan hal-hal yang tidak disenanginya. 

Hm, kalau Anda?

Parangtritis, 2010 (dok. pribadi)

Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, September 27, 2013

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!