Showing posts with label TUTORIAL. Show all posts
Showing posts with label TUTORIAL. Show all posts

Tuesday, November 12, 2013

ujungkelingking - Animasi yang akan kita buat ini berekstensi .gif. Bahan-bahan yang akan kita gunakan adalah paint dan photoscape (bisa download di photoscape.org). Karena animasi ini adalah hasil belajar yang setengah-setengah, jadilah hasilnya animasi yang amat-sangat sederhana.

Pertama-tama tentu kita harus mempersiapkan potongan-potongan gambarnya. Yang ini memang menuntut kreatifitas masing-masing. Karena tidak bisa tidak ada photoshop, maka di sini saya menggunakan paint saja yang merupakan fitur standar pada komputer. Saya mencoba membuat yang se-sederhana mungkin.

Potongan gambar yang saya buat

Setelah semua potongan-potongan gambar tersebut jadi, maka langkah selanjutnya kita buka photoscape dan masuk ke menu anigif. Intinya fitur ini adalah menggabungkan potongan-potongan gambar tadi dan "menjalankannya" sehingga menjadi sebuah gambar bergerak.

Langkah membuat gambar bergerak

Ambil potongan-potongan gambar sesuai urutan, lalu atur kecepatan bergeraknya. Kita juga bisa mengatur waktunya secara berbeda-beda pada tiap-tiap gambar. Dan voila!!!

Daffa dan mobilnya

Semoga bermanfaat!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, November 12, 2013

Thursday, November 7, 2013

ujungkelingking - Bila kita ingin menghitung berapa jumlah kata yang sudah kita tuliskan pada Ms. Word, tentu caranya sederhana saja karena sudah ada pengaturannya di sana. Kita tinggal masuk ke menu Tools kemudian pilih Word Count, maka dari jumlah kata sampai jumlah karakter atau baris langsung bisa muncul.

Menghitung jumlah kata pada Ms. Word


Menghitung jumlah kata pada Ms. Excel bisa dibilang gampang-gampang susah, sebab tidak disediakan fungsi atau rumus untuk itu. Satu-satunya fungsi yang "mirip" kegunaannya adalah fungsi LEN. Namun fungsi ini hanya menghitung jumlah karakter, bukan kata.

Sebenarnya tips kali ini tidak penting-penting amat. Apa perlunya, coba, menghitung jumlah kata pada excel? Karena itu Anda tidak perlu mempelajarinya, karena tips kali ini hanya sekedar untuk memuaskan rasa ingin tahu saya saja. Tapi tetep harus komen ya! *Maksa.com.

Untuk dapat menghitung jumlah kata yang sudah kita ketikkan pada excel, kita membutuhkan beberapa "komponen" pendukung. Selain LEN, komponen yang saya maksudkan itu adalah: SUBSTITUTE dan TRIM. Kegunaan masing-masing dari fungsi ini adalah sebagai berikut:
  • LEN, seperti yang sudah saya singgung di atas, fungsinya adalah untuk menghitung jumlah karakter. Dan yang disebut 'karakter' itu adalah setiap apa yang kita ketikkan pada papan keyboard kita.
  • SUBSTITUTE, dalam masalah kali ini digunakan untuk merubah setiap tanda baca menjadi spasi. Jadi nanti setiap ada tanda baca, (misalnya koma, titik, dsb.) akan kita ubah menjadi spasi terlebih dahulu. Sebenarnya fungsi ini tidak perlu kita gunakan bila cara kita menulis sudah benar sesuai EYD. Sebagai misal, sebelum tanda koma tidak perlu pakai spasi, setelah tanda koma harus pakai spasi, dll.
  • TRIM, fungsinya untuk membuang spasi yang berlebih. Diantara satu kata dengan kata berikutnya hanya perlu satu spasi, namun adakalanya kita keseleo jempol sehingga kita menekan spasi dua kali. Misalnya, kita menulis 'saya(spasi)(spasi)pergi', maka dengan TRIM kalimat tersebut akan berubah menjadi 'saya(spasi)pergi'.

Lalu bagaimana cara kita menerapkan ketiga fungsi ini?

Misalnya kita akan menghitung jumlah kata yang terdapat pada sel A1. Kalimat tersebut berbunyi: Maaf, apakah saya boleh pergi?. Maka pada salah satu sel masukkan fungsi ini:

=SUBSTITUTE(A1;",";" ")

Dengan fungsi ini kita mengubah tanda baca koma menjadi spasi. Lalu dilanjutkan dengan mengubah tanda baca tanda tanya menjadi spasi juga.

=SUBSTITUTE(A1;"?";" ")

Dan lakukan hal tersebut terhadap tanda baca yang lain (jika masih ada). Maka sekarang kalimat kita berbentuk seperti ini:

maaf(spasi)(spasi)apakah(spasi)saya(spasi)boleh(spasi)pergi(spasi)

Gunakan fungsi TRIM untuk membuang spasi yang tidak seharusnya ada. Dalam hal ini yang akan hilang nanti adalah spasi yang saya beri warna biru.

Akhirnya kalimat kita sudah memiliki susunan (format) baru, yaitu: 1-kata, 1-spasi, 1-kata, 1-spasi, 1-kata. Sepanjang apapun kalimat yang ada, formatnya akan tetap seperti itu, diawali dengan KATA dan diakhiri dengan KATA. Dengan kata lain, jumlah kata selisih 1 -lebih banyak- daripada jumlah spasi.

Pada keadaan ini kita masih akan kesulitan menghitung jumlah kata dalam kalimat tersebut. Hal ini dikarenakan 'karakter yang digunakan' dan 'jumlah karakter' pada tiap kata tidak tentu banyaknya. Namun, dari format baru di atas kita bisa tahu bahwa,

Jumlah Kata = Jumlah Spasi + 1

Jadi, yang kita perlukan sekarang hanyalah menghitung jumlah spasi yang ada, dan ditambah 1. Bisa kita tuliskan seperti ini:

=LEN(A1)-LEN(SUBSTITUTE(A1;" ";""))+1

Cara bacanya: [Jumlah seluruh karakter, termasuk spasi] dikurangi [jumlah seluruh karakter tanpa spasi] akan menghasilkan [jumlah spasi]. [Jumlah spasi] ditambah [1] akan menghasilkan [jumlah kata].

Nah, sekarang ketahuan kan betapa gak pentingnya rumus ini. H-hee...

Untuk melihat tips-tips lain tentang excel, silahkan klik di sini. Semoga (yang lain) lebih bermanfaat!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, November 07, 2013

Saturday, November 2, 2013

ujungkelingking - Ketika rekan-rekan memutuskan untuk membuat sebuah blog, maka saya bisa tahu bahwa rekan-rekan memiliki satu kesukaan yang sama yaitu, menulis. Sebuah blog memang adalah sebuah fasilitas bagi kita yang memiliki kegemaran menulis. Namun untuk mengisi sebuah blog atau membuat suatu tulisan di dalamnya tidak cukup hanya mengandalkan suka menulis saja, kita juga memerlukan materi (baca: ide).

Bagi penulis yang sudah pro, materi bukan lagi sebuah masalah. Itu dikarenakan mereka sudah terlatih untuk 'membuat ide' dan bukan lagi 'mencari ide'. Namun bagi penulis amateur seperti saya, ketiadaan ide ini menjadi ganjalan yang cukup berarti, bahkan bisa membuat kita kehilangan gairah menulis. Dampak jangka panjangnya, jika dibiarkan berlarut-larut, bisa menyebabkan kita kehilangan kesukaan terhadap menulis, atau setidaknya kehilangan "kemampuan" kita dalam mengolah kata.

Writer's block, adalah istilah yang secara umum digunakan untuk menunjukkan kebuntuan seseorang dalam menulis. Namun dalam tulisan ini saya tidak menjelaskan seputar ketiadaan materi, akan tetapi lebih difokuskan pada kebosanan terhadap aktifitas menulis.

Daffa lagi bosan

Faktanya, perasaan bosan terhadap aktifitas menulis ini bisa menghinggapi siapa saja. Sepanjang dia adalah seorang manusia maka rasa bosan itu pasti pernah dirasakannya, entah dia seorang yang profesional atau hanya seorang penulis biasa. Kebosanan ini adalah sebuah rasa yang muncul karena,
  • Kita melakukan hal-hal yang sama setiap harinya
  • Atau ada pula yang mengatakan bahwa kebosanan disebabkan karena tidak adanya campur tangan hati, artinya kita sebenarnya tidak benar-benar suka terhadap apa yang kita kerjakan

Nah, karena bagi seorang blogger kesukaan terhadap aktifitas menulis adalah mutlak, maka penyebab kebosanan yang nomor dua di atas bisa kita eliminasi. Dengan kata lain, bagi seorang penulis, kebosanan terjadi hanya karena selalu menulis dan menulis. Segala sesuatu yang dilakukan secara terus-menerus bisa menyebabkan kebosanan, ini hal yang lumrah. Namun -seperti yang sudah saya tulis di atas- hal ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.

Lalu bagaimana cara kita mengatasi rasa bosan ini?

Mengatasi rasa bosan bagi setiap orang tentu berbeda-beda caranya. Namun kalau boleh saya persingkat hanya ada 2 cara saja sebenarnya.

Refresh otak dan tubuh Anda

Tinggalkan dahulu kegiatan tulis-menulis kita. Lakukan hal-hal yang menyenangkan atau hobi kita yang lain, misalnya saja memancing, pergi ke toko buku, menonton film terbaru, berwisata bersama keluarga, atau mengunjungi teman-teman lama.

Dengan melakukan hal-hal di luar tulis-menulis bisa membuat pikiran kita segar. Ini seperti re-charge "baterai" kita. Dan bukan tidak mungkin kita akan bisa membuat sebuah tulisan yang segar sekembalinya kita nanti.

Membacalah

Seperti kita tahu bahwa menulis dan membaca adalah sebuah satu-kesatuan yang saling melengkapi. Seorang penulis fiksi berbakat, Asma Nadia, pernah mengatakan bahwa yang harus dilakukan seorang penulis ketika sedang tidak menulis adalah membaca.

Bagi saya, membaca adalah sebuah kegiatan sederhana untuk mengumpulkan kata atau kalimat yang menarik. Ketika sedang membaca, akan ada kata atau kalimat yang punya greget, gaya bahasa yang unik atau lucu, menggugah semangat, membuat haru, dsb. Dan kata atau kalimat itu bisa kita pakai atau kita kembangkan untuk melengkapi tulisan kita suatu waktu nanti.

Sebagai misal, saya menemukan dan mencatat ungkapan mbak Asma Nadia di atas sekitar 10 tahun yang lalu. Dan akhirnya bisa saya tambahkan di tulisan ini. H-hii...
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, November 02, 2013

Friday, November 1, 2013

ujungkelingking - Musim hujan telah tiba. Kemarin sore dalam perjalanan pulang dari kantor, saya mendapatkan gerimis pertama saya. Cuma sebentar, saya pikir ini hanya perkenalan. Namun, ini juga bisa jadi isyarat agar kita mulai waspada, terutama bagi yang sedang berkendara. Sebab, dalam beberapa minggu kedepan hujan akan semakin intens dengan durasi yang semakin panjang.

Nah, menghadapi hujan yang mungkin tidak bersahabat bagi para pengguna jalan raya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Persiapkan jas hujan Anda

Bagi Anda yang pengendara motor, jas hujan adalah asesoris yang wajib Anda bawa pada musim-musim seperti ini. Pilihlah jas hujan yang sesuai dengan ukuran tubuh Anda. Bila Anda suka yang model poncho (kelelawar), selalu pasangkan kancing yang berada di sisi kanan dan kiri mantel agar tidak beterbangan ketika dipakai bergerak. Selain nyaman, jas hujan juga harus aman.

2. Persiapkan kendaraan Anda

Hujan yang amat lebat atau banjir yang menggenang tentu tidak ramah bagi kendaraan Anda. Alih-alih sampai di rumah tepat waktu, Anda mungkin akan disibukkan memperbaiki kendaraan Anda karena mogok.

Jadi sebelum berangkat selalu periksa komponen-komponen kendaraan seperti busi, aki, dsb.

3. Pelajari rutenya

Bila memungkinkan cobalah sebisa mungkin untuk menghindari banjir. Hal ini tentu saja bila Anda sering melewati daerah tersebut dan memahami karakteristik jalan tersebut. Ada baiknya bila Anda mengetahui ‘jalan-jalan tikus’ sebagai jalur alternatif ketika jalan yang biasa Anda lalui digenangi banjir.

4. Berdo’a

Meskipun disebut paling akhir, namun ini adalah poin yang paling penting (takut kena sentil lagi sama mas Muroi El-Barezy, h-hii). Jangan lupa untuk berdo’a ketika akan berangkat dan pulang. Kita hanya mencoba mengantisipasi, selebihnya Tuhan yang mengeksekusi.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, November 01, 2013

Wednesday, October 30, 2013

ujungkelingking - Kemarin, ibunya Zaki mendapat laporan dari tetangga agar semakin memperketat keamanan rumah. Sebab kasus pencurian mulai marak terjadi. Yang saat ini sedang jadi pembicaraan adalah di kompleks perumahan yang berada di desa sebelah. Bahkan dikabarkan, ada salah satu rumah yang kebobolan sampai tiga kali!

Mengenai kronologinya saya kurang begitu mengikuti, namun ini bisa jadi sinyal bahwa mereka –pelaku pencurian- ini selalu memperbarui modus dan trik-trik mereka.

Yang sering saya dengar adalah mereka berpura-pura hendak bertamu ke rumah yang dianggap kosong. Biasanya mereka malah bertanya dengan sopan kepada orang yang ditemui atau tetangga rumah tersebut, “Maaf, bu. Ini pemiliknya kemana ya?”

Kalau ternyata memang pemiliknya sedang pergi dan rumah dalam keadaan kosong, maka tinggal menunggu waktu yang tepat saja untuk beraksi.

Saya juga pernah mendengar seorang pencuri yang mengambil motor yang sedang diparkir di halaman rumah, sekalian juga jaket dan helm korban. Jadi ketika ia berpapasan dengan tetangga, ia cukup menganggukkan kepala, memberi salam. Sehingga para tetangga tak ada yang curiga.

Atau ada juga yang berhasil mencuri sebuah mobil, dan dia pergi mengendarai mobil tersebut dengan pelan dan sopan. Bahkan para tetangga yang kebetulan melihat justru disapanya dengan ramah.

Sepertinya “penyakit” orang perumahan –yang tidak saling mengenal dengan para tetangganya- dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku-pelaku ini.

Malah ada juga kasus yang saya anggap cukup spektakuler. Ini terjadi pada hari raya Idul Fitri kemarin. Korbannya adalah seorang pak Haji. Pelaku yang terdiri dari beberapa orang datang dengan sebuah mobil. Mereka semua memakai busana muslim seperti sarung, baju koko dan peci. Tentu saja para tetangga menganggap mereka itu adalah tamu atau bekas murid pak Haji yang hendak bersilaturahim. Sesampainya di dalam rumah, semua penghuni rumah langsung diikat dan disekap, sementara harta yang ada langsung disikat.

Tentu saja hal ini membuat resah ibu-ibu rumah tangga, seperti ibunya Zaki. Bisa diasumsikan, jika para bapak berangkat ke kantor sementara ada juga ibu-ibu yang bekerja di luar rumah dan anak-anak sedang berada di sekolah, maka praktis di siang hari hanya ada beberapa gelintir ibu-ibu saja yang ada di kompleks. Dan meski perumahan tempat saya tinggal memiliki one gate system, namun tetap saja kejadian-kejadian di atas tak bisa diabaikan. Apalagi kita tak bisa terlalu mengandalkan tenaga security yang hanya satu orang.

Dari beberapa saran yang masuk, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mengantisipasi kejadian pencurian ini:
  • Satu, cara pencuri memasuki rumah kita pada umumnya bila tidak melalui jendela ya lewat pintu. Karena itu pastikan kondisi pintu dan jendela serta safety lock-nya dalam keadaan baik. Lebih baik lagi jika gordin dalam posisi menutup sehingga orang lain tidak bisa mengintip situasi di dalam rumah kita.
  • Dua, sebelum memasuki rumah kita, seorang pencuri pastinya sudah memperkirakan jalan untuk melarikan diri. Semakin terlihat sulit dan kemungkinan tertangkap lebih besar, maka dia akan mencari sasaran lain.
  • Tiga, ada baiknya kita memberitahu petugas keamanan bahwa kita akan pergi untuk beberapa waktu agar petugas tersebut dapat lebih awas dan mengantisipasi setiap gerak-gerik orang yang mencurigakan.

Saran tambahan, jangan pernah menuliskan rencana kegiatan kita di tempat-tempat yang mudah dilihat, misalnya di kalender atau di pintu kulkas. Dengan mengetahui agenda kegiatan kita memungkinkan para pencuri itu untuk mempersiapkan aksi berikutnya. Menyimpan memo/agenda kegiatan di gadget masih lebih aman.

Nah, jika cara-cara di atas sudah kita lakukan, langkah terakhir yang harus kita lakukan adalah berdo'a. Bagi kita yang muslim, Allah adalah satu-satunya tempat kita memasrahkan segalanya. Dia yang Maha Menjaga. Namun jika musibah itu tetap terjadi pada kita, maka itu adalah atas ijin-Nya. Dan itu selayaknya membuat kita meng-instropeksi diri.

*Semoga kita semua dihindarkan dari musibah-musibah yang buruk. Aamiin.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, October 30, 2013

Monday, October 21, 2013

ujungkelingking - Setelah kemarin saya berhasil membuat alat pemotong gabus sederhana, maka sekarang saatnya beraksi membuat kreasi tulisan dari gabus atau styrofoam ini. Tulisan yang akan saya buat adalah sebuah model kaligrafi dari nama kedua putra kami. Jadilah ini bukan sebuah kaligrafi Arab, namun kaligrafi dengan huruf latin.

Pertama-tama tentu kita harus mempersiapkan styrofoamnya. Karena saya agak malas mewarnai, saya membeli styrofoam yang sudah ada warnanya. Harganya 8 ribu untuk ukuran 40 x 60 cm.

Styrofoam yang sudah ada warnanya.

Setelah itu kita harus membuat pola (mal) dari tulisan yang hendak kita potong. Pola ini nanti kita letakkan di atas gabus dan gabus kita potong sesuai pola. Agar tidak banyak bergerak, pola itu bisa direkatkan dengan cara ditusuk menggunakan jarum pentul. Sekedar tips, pola ini sebaiknya dibuat dari kertas yang kaku atau keras, gunanya agar tidak mudah tertekuk atau sobek ketika gabus sedang dipotong. Disamping itu pola juga bisa digunakan lagi di lain waktu.

Untuk huruf atau aksen yang sama, gabus bisa ditumpuk.
 
Setelah semua huruf selesai dipotong sekarang terserah kita mau dipasang di mana. Kita bisa menggunakan gabus yang tersisa sebagai background, atau dipasang pada pigura yang biasanya dipakai untuk mahar/mas kawin. Atau langsung saja di tempel di dinding, pintu, dsb. Untuk menempelkannya bisa digunakan double tape, atau menggunakan lem putih (yang biasanya untuk kayu), atau yang lebih baik kerekatannya adalah menggunakan lem khusus styrofoam.

Maunya sih saya tulis kedua nama putra kami secara lengkap, "Dhiya'ul Haq Zaki Ilyas" dan "Daffa'ul Haq Azka Muhammad". Namun, karena rupanya gabus yang dipakai tidak cukup, jadinya saya harus puas dengan hanya mempersingkat nama mereka.

D.H. Zaki Ilyas dan Daffa'ul Haq A.M.
Masih kurang rapi.
Tapi, lumayan-lah bisa buat Zaki terbengong-bengong.

Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, October 21, 2013

Wednesday, October 9, 2013

ujungkelingking - Beberapa hari ini saya lagi off mosting tulisan. Bukan tanpa sebab, tapi karena saya sibuk bikin percobaan kecil-kecilan...

Anda sudah mengenal alat ini, tidak?

Sumber gambar: www.topbgt.com
Jika belum, alat ini disebut dengan alat pemotong gabus atau biasa disebut dengan styrofoam. Gunanya untuk memotong gabus sehingga bisa dibentuk menjadi sebuah huruf, hiasan, dsb. Teori dari alat ini adalah dengan memanaskan kawat yang ada pada alat tersebut sehingga dapat dipakai untuk memotong benda-benda lunak seperti gabus, atau semacamnya.

Namun, alat ini masih memiliki kelemahan. Selain karena boros daya (karena menggunakan baterai), alat ini juga kurang efektif digunakan. Hal itu karena kita harus memegangnya dengan salah satu tangan, sedang tangan yang lainnya digunakan untuk memegang gabus yang hendak dipotong. Iya kalau yang dipotong kecil atau sedikit, lah kalau banyak dan lebar? Tentu akan menyulitkan sekali.

Karena itulah dibutuhkan alat pemotong yang berbentuk seperti papan, sehingga kita bebas memotong dan mengatur pergerakan gabus menggunakan kedua tangan kita. Nah, berbekal "petuah" dari seorang teman dan referensi dari buku yang telah saya beli sekitar 6-7 tahun yang lalu, mulailah saya mencoba membuat alat pemotong gabus ini.

Pertama-tama kita harus mempersiapkan alat-alat dan bahan berikut ini:

Sumber gambar: dok. pribadi
 1. Papan kayu

Papan kayu yang digunakan hendaknya papan yang rata. Karena harga hardboard yang bagus cukup "lumayan" (mau bilang mahal kok sungkan), ditambah lagi saya tidak memiliki alat bor, maka saya berpikir untuk menggunakan kayu bekas pakai yang sudah 2 bulanan ini menganggur di halaman belakang rumah. Kayu itu saya potong-potong dan dipaku secara sejajar, sehingga ada celah (sebagai ganti lubang) untuk jalur lewatnya kawat pemotong.

Sebenarnya, papan yang dipakai terserah mau selebar atau setebal berapapun, namun harus diingat bahwa papan tersebut memiliki ketiga unsur berikut:
  1. Papan tersebut memiliki kaki-kaki. Gunanya adalah sebagai tempat untuk menambatkan ujung kawat bagian bawah. Dalam percobaan saya, kaki-kaki papan ini saya gunakan sebagai tempat meletakkan saklar dan "menyembunyikan" trafo.
  2. Papan tersebut juga harus memiliki lubang (atau celah) untuk jalur lewat kawat ke atas.
  3. Papan tersebut memiliki tiang untuk menambatkan ujung kawat yang atas.

2. Trafo dan kawat nikelin

Trafo yang digunakan adalah yang 500 mA, sedang kawat nikelin pakai yang diameternya 0.5 mm. Kedua barang ini bisa didapatkan di toko alat-alat teknik, yang biasa menjual dinamo, electro motor, dsb.

Dari kiri ke kanan: Kawat nikelin, trafo, steker, saklar jepit, saklar tempel, kabel

Jangan seperti saya yang keliru menganggap kawat nikelin adalah alat listrik. Sehingga setiap toko alat listrik yang berada di sepanjang arah ke kantor saya datangi. Hasilnya tentu saja nihil. Jangankan keberadaan kawatnya, nama barangnya saja tidak ada penjualnya yang tahu. Akhirnya saya mendapatkannya di toko yang sebut di atas. Sekedar info, harganya 18 ribu per meter, tapi ketika saya bilang cuma butuh setengah meter, kata penjualnya, "Kalau setengah meter harganya 10 ribu, mas." Haiyyya... Emang penjual paling bisa, deh!

3. Saklar, saklar jepit, steker (colokan), dan kabel

Alat-alat ini baru bisa didapatkan di toko alat-alat listrik. Harganya pun cukup terjangkau.

Setelah alat-alat di atas sudah siap, sekarang waktunya merangkai alat pemotong gabus kita. Untuk lebih mudahnya, silahkan perhatikan gambar berikut:

Rangkaian sederhana alat pemotong gabus (styrofoam) | file pribadi


Kabel I, hubungkan antara steker, saklar dan trafo. Pada kabel yang terhubung dengan trafo sambungkan salah satu ujungnya ke kutub 0 V dan ujung lainnya ke kutub 220 V.

Untuk kabel II, hubungkan antara trafo dan masing-masing dari ujung kawat nikelin yang sebelumnya sudah dipasang secara vertikal pada papan (mungkin butuh bantuan paku untuk menambatkan kawat tersebut). Pada kabel yang terhubung dengan trafo sambungkan salah satu ujung kabel ke kutub 0 V dan yang lainnya ke kutub 12 V. Yang disebut terakhir ini bersifat optional, artinya kita bisa memilih angka yang lebih kecil untuk menghasilkan efek panas yang lebih rendah.

Dan akhirnya, alat pemotong gabus ini sudah bisa digunakan.

Alat pemotong gabus yang amat-sangat sederhana


Setelah ini saya akan mencoba membuat sebuah kaligrafi dari huruf/tulisan latin. Kira-kira seperti apa, ya?
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, October 09, 2013

Thursday, September 26, 2013

ujungkelingking - Apakah Anda pernah mendengar atau mencoba berkreasi dengan MyLiveSignature? Jika iya, maka artikel ini tentu tidak berguna bagi Anda. Namun, jika Anda tertarik untuk mengetahui dan mencobanya, maka Anda bisa mengikuti langkah-langkahnya nanti.

Sebagai contoh, jika Anda memperhatikan tulisan ujungkelingking pada bagian atas blog ini, maka itu adalah salah satu hasil kreasi menggunakan MyLiveSignature.

Oke, langkah pertama, Anda bisa masuk ke http://www.mylivesignature.com/mls_create_signature.php.

Setelah itu pilih 'Using the signature creation wizard'. Kemudian Anda hanya perlu meng-klik 'Next step' untuk melanjutkan langkah-langkahnya.

Ketikkan nama. Dalam contoh ini saya memakai "ujungkelingking" (lagi).

Pilih huruf. Ada 120 pilihan model kreasi yang disediakan. Agar berbeda, saya memilih no. 83.
Pilih ukuran. Dari ukuran 1 s/d 10, saya pilih 3.
Pilih warna. Kolom atas untuk memilih warna background, sedangkan kolom bawah untuk warna pada teks.
Atur tingkat kemiringannya.
Selesai. Selanjutnya Anda tinggal klik kanan untuk 'Save Image'.
Dan, inilah hasilnya.

Selamat mencoba.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, September 26, 2013

Thursday, July 25, 2013

ujungkelingking - Setelah Mamang Yono membagi tipsnya tentang bagaimana cara melaporkan "pihak" yang melakukan copy-paste terhadap artikel di blog kita -yaitu dengan melaporkannya di sini- maka melalui postingan kali ini saya ingin berbagi tentang bagaimana cara kita mengetahui apakah blog kita sedang di copas oleh orang lain atau tidak.

Sebenarnya bagi rekan-rekan yang sudah lebih dulu berkecimpung di dunia blogging, pasti sudah tahu bagaimana caranya. Namun bagi saya, tetap perlu saya tuliskan di sini, sekedar sebagai catatan pribadi saja barangkali nanti lupa. Hehe...

Ada 2 cara yang bisa kita pilih untuk memeriksa apakah artikel di dalam blog kita ada yang mengcopy-pastenya atau tidak.

Cara pertama adalah dengan memilih salah satu dari artikel terpopuler kita.

Lalu ambil salah satu paragraf untuk dicopy-kan di mesin pencari google. Jangan lupa untuk menambahkan tanda kutip (") di awal dan akhir paragraf tersebut.

Kirain artikel saya gak ada yang mutu,
eh gak nyangka kan ada yang nyomot juga? (dok. pribadi)


Selanjutnya, google akan mendeteksi kalimat-kalimat yang sangat mirip atau persis dengan kalimat milik kita tersebut. Perhatikan url blog copasser tersebut dan tingkat kemiripannya.

Setelah itu, kita tinggal memilih akan melaporkannya atau tidak. 

Cara kedua, yang mungkin lebih simpel adalah dengan masuk ke site-nya CopyScape.

Masukkan url blog kita, dan akan terdeteksi artikel-artikel yang mirip dengan blog kita.

Ada yang mirip banget di Kompasiana.
Tentu saja, karena saya juga mempostingnya di sana (dok. pribadi)

Semoga blog-blog kita diselamatkan dari aktifitas-aktifitas yang tidak terpuji ini.

Tapi, mungkin gak sih???

Malah ada yang bilang, kalau artikel kita sampai di-copas oleh orang lain, itu berarti artikel kita memang bagus. Nah loh?
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, July 25, 2013

Tuesday, July 2, 2013

ujungkelingking - Hobi saya yang suka menautkan link artikel di facebook menuai getahnya! Ketika hendak men-share artikel di akun facebook saya, selalu muncul pesan "Tautan tidak dapat ditemukan" dan "Tautan tidak dapat dibagikan". Rupanya blog saya di blocked karena dianggap melakukan spam.  Setidaknya itulah yang dikatakan mas Apit di situsnya, jurigjarian.com.

Nah, ada satu cara, agar kita tetap bisa menautkan link artikel kita di facebook tanpa dianggap sebagai spam lagi. Yaitu dengan cara mempersingkat (sekaligus "menyamarkan") permalink artikel yang akan di share.

  1. Masuk dulu ke http://tiny.cc/
  2. Kemudian masukkan atau copy-paste link yang akan di share.
  3. Segera akan tampil link baru yang lebih singkat. Silahkan copy dan paste di facebook.




Dan setelah dipersingkat menjadi http://tiny.cc/wi5kzw

Semoga bermanfaat!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, July 02, 2013

Thursday, June 13, 2013

ujungkelingking - Lagi-lagi saya diingatkan oleh seorang rekan di Kompasiana tentang pembajakan (baca: penduplikasian) akun jejaring sosial kita. Sebenarnya, kasus pembajakan akun-akun ini sudah berlangsung dari dulu, namun sepertinya kita memang harus terus-menerus diingatkan agar waspada, terutama bagi user-user baru.

ruddinnoer.blogspot.com


Apa tujuan seseorang membajak akun kita?

Dengan mengesampingkan alasan cuma iseng, para pembajak akun umumnya memiliki tujuan untuk mendapatkan sejumlah uang, atau bisa jadi untuk melakukan "pembunuhan karakter" terhadap Anda.

Biasanya, si pembajak terlebih dahulu akan "mempelajari" akun Anda. Secara spesifik adalah info diri, status posting dan teman. Lalu kemudian meng-add beberapa teman kita. Yang tidak menyadari bahwa akun tersebut adalah bajakan, pasti akan langsung meng-confirm. Hal ini berbeda dengan kasus hacking yang menyebabkan akun kita berada di dalam kekuasaan mereka. Secara teknis, mereka adalah "kita".

Mengapa begitu mudah sebuah akun dibajak?

Karena tidak masalah memakai nama yang sama, selama alamat email berbeda. Sedangkan untuk foto, tinggal 'save image' saja. Dan orang-orang lebih mudah melihat nama dan foto daripada link si pemilik akun.

Kasus yang biasa terjadi adalah pemilik akun bajakan ini meminta bantuan berupa uang terhadap teman-teman Anda. Alasannya bisa bermacam-macam, kecelakaan lah, sakit parah lah, dsb. Yang sempat mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut -kepada kita- tentu selamat dari penipuan.

Teknologi itu ibarat dua sisi mata uang. Bisa bermanfaat, pun bisa berdampak buruk. Tergantung penggunanya. Bermanfaat untuk orang lain, itu bagus, tapi jika kemudian berdampak buruk bagi kita, ini yang harus diwaspadai.

Berikut ini adalah tips bagaimana kita "memperlakukan" akun facebook kita, atau situs jejaring sosial lainnya.

Bagaimana agar kita tidak menjadi korban pembajakan akun?
  1. Atur akun kita agar tidak terlihat secara "publik", hanya mereka yang sudah menjadi teman kita. Atur juga foto-foto agar dapat dilihat oleh keluarga atau teman dekat saja.
  2. Ingat, si pembajak akan meng-add teman-teman dari calon korbannya. Ini berlaku juga bagi Anda, ketika akan meng-confirm ajakan pertemanan, cek dahulu kebenaran akun ini. Atau Anda bisa meminta klarifikasi langsung via sms atau telpon dari yang bersangkutan.
  3. Sering-seringlah mengganti password. (Sejujurnya, saya agak malas dengan yang ini. Semua tidak lain adalah karena saya termasuk orang yang pelupa). 
  4. Ada yang berpendapat penting juga untuk memiliki akun lebih dari satu. Misalnya, akun pertama hanya diperuntukkan bagi keluarga saja. Akun berikutnya hanya khusus untuk teman saja. Akun berikutnya -mungkin- untuk kenalan-kenalan baru, dst. Dan yang harus diingat adalah masing-masing akun tersebut tidak boleh saling meng-add. (Banyak akun, banyak password. Kalau yang ini saya jelas lebih malas lagi, hehe..) 
  5. Blokir saja orang-orang yang sering bikin rusuh dan berkata tidak sopan.
  6. Terkadang kita menggunakan facebook tidak hanya dari PC saja, namun dari hape juga. Jika hape tersebut hilang, kemungkinan akun kita dipakai oleh orang-orang yang tidak bertanggung-jawab besar sekali. Karena itu jangan lupa menggunakan sign-out jika hendak keluar dari facebook. Ini tentu berlaku juga bagi Anda yang mengaksesnya dari komputer umum (warnet).
  7. Banyak aplikasi dan game menarik bertebaran di facebook. Ingat bahwa semua itu buatan pihak lain. Artinya, selektiflah memilih aplikasi dan game.
  8. Gunakan aplikasi anti pembajakan.
  9. Jika akun sudah dibajak, segera periksa email Anda. Jika masih "selamat", ubah kata sandinya dan laporkan melalui http://www.facebook.com/help.
Diolah dari beberapa sumber. Semoga bermanfaat.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, June 13, 2013

Wednesday, June 5, 2013

ujungkelingking - Tulisan ini adalah sebuah refleksi dari kegalauan saya selama ini. Betapa tidak, sampai usia segini sholat saya yang masuk kategori tepat waktu bisa dihitung dengan jari... :'(

Barangkali ada diantara rekan-rekan blogger -yang muslim- yang memiliki kegundahan yang sama dengan saya, mari kita simak satu cara ini agar sholat kita menjadi always on time!

Namun sebelum kita masuk ke cara tersebut, ada baiknya kita meneliti dahulu hal-hal apa saja yang biasanya menyebabkan kita menunda untuk melaksanakan sholat.

Allah bukanlah prioritas

Harus kita akui, pesona dunia melenakan memang. Sering kita menunda sholat karena masih sibuk dengan urusan yang bersifat duniawi. Artinya, urusan duniawi ini lebih utama daripada panggilan Allah. Allah itu nomer dua, nanti, setelah yang ini selesai. Bagaimana mungkin Allah akan memprioritaskan doa kita jika Allah sendiri kita nomor-duakan?

Tidak bisa me-manage pekerjaan

Ada jenis-jenis pekerjaan yang memang tidak bisa dihentikan sewaktu-waktu. Jika kita termasuk yang sering melakukan pekerjaan semacam ini, maka pandai-pandailah kita dalam mengatur waktu. Bila memungkinkan, kita bisa sedikit menundanya dan mengerjakannya nanti setelah kita melaksanakan sholat, toh sepanjang-panjangnya kita sholat tidak lebih dari 10 menit.

Masih berada di dalam perjalanan

Yang ini adalah alasan yang klise. Meskipun adzan sudah terdengar ketika kita masih di perjalanan, kita bisa berhenti sejenak di masjid atau musholla. Bila tidak memungkinkan, kita bisa mengatur perjalanan -memajukan atau memundurkannya- agar sampai di tujuan tepat ketika sudah masuk waktu sholat.

Malas

Nah ini alasan yang lebih klise lagi. Tidak ada cara lain untuk mengatasi rasa malas, kecuali dengan satu cara ini.

Dan masih banyak lagi sebab-sebab yang boleh dikatakan "alasan" untuk kita menunda sholat.

Dan dari semua alasan itu, ada satu cara -hanya satu cara- yang jika kita terapkan, akan membuat kita selalu sholat tepat pada waktunya. Satu cara itu adalah...

PAKSA!

Paksa diri kita untuk meninggalkan hal-hal duniawi itu ketika waktu sholat tiba. Paksa diri kita untuk menghentikan pekerjaan ketika suara muadzin sudah bergema. Paksa diri kita untuk berhenti ketika telah terdengar kumandang adzan di perjalanan. Ya ya, paksalah diri kita. Jika menaklukkan diri sendiri saja tidak bisa, bagaimana bisa kita menaklukkan yang lain?

Sebagian orang mungkin akan bertanya, bagaimana mungkin sebuah kebaikan dilakukan dengan keterpaksaan? Saya jawab, lebih baik terpaksa berbuat baik daripada ikhlas menyia-nyiakan sesuatu yang berpahala besar.

Selamat siang.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, June 05, 2013

Thursday, May 23, 2013

ujungkelingking - Apa yang harus dilakukan sebelum mengajak balita ke tempat rekreasi? Tips berikut ini adalah hasil dari perjalanan rekreasi putra kami dalam rangka perpisahan kelasnya. Persiapan yang bagus adalah yang dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Sekedar catatan, dalam rekreasi tersebut kami mengajak serta kedua putra kami, Zaki (3 tahun) dan Daffa (1 tahun).

Lalu apa saja tips-nya ketika mengajak balita kita ke tempat rekreasi? Simak ya!

3 hari sebelum hari H...

Siapkan selembar kertas dan alat tulis. Tempelkan pada pintu kamar, atau tempat yang mudah kita jangkau. Tulis pada kertas tersebut semua barang yang akan kita bawa. Tidak semua bisa teringat sekaligus pada hari itu, karena itulah ada jeda 2 hari untuk meneliti apa yang kurang.

2 hari sebelum hari H...

Jika teringat barang apa yang kurang atau belum tercatat, segera tulis saat itu juga. Kemudian periksa barang apa yang belum dipunyai atau perlu dibeli.
note: pampers, baju ganti (termasuk kaos kaki dan jaket) serta obat-obatan (minyak kayu putih, minyak tawon, dsb.) adalah barang-barang yang tidak boleh terlupakan. Payung untuk melindungi balita Anda dari panas dan hujan wajib juga dibawa. Bila terasa kerepotan, bisa diganti dengan selimut atau jas hujan yang bisa dilipat.

1 hari sebelum hari H...

Ini waktunya packing. Masukkan barang-barang ke dalam tas sambil mengecek kembali daftar yang ada di kertas. Waktu untuk packing ini sebaiknya malam hari, ketika tidak ada barang yang harus dibongkar-bongkar lagi. Pakaian yang akan dipakai besok, siapkan di luar tas.

Hari H!

Waktunya berangkat! Ingat, ada balita yang Anda bawa. Jangan berangkat dengan perut kosong, ataupun terisi penuh!

Berangkat lebih awal adalah pilihan bijak. Beberapa orang memilih berangkat agak siang karena pertimbangan bahwa ketika sampai di sana, tempat yang menjadi tujuan belum masuk jam buka. Sebenarnya ini pemikiran yang keliru. Berangkat saja lebih awal, kalaupun di sana masih belum buka Anda punya kesempatan untuk antri lebih dulu. Nanti Anda bisa masuk lebih dulu -tak perlu berdesakan- dan Anda bisa lebih puas di tempat rekreasi tersebut. Atau jika tidak, Anda dan balita Anda bisa memanfaatkan waktu senggang tersebut untuk makan camilan atau istirahat sejenak setelah perjalanan panjang.

***

Demikian tips yang bisa saya bagikan, mudah-mudahan banyak manfaatnya. Yang tetap tidak boleh terlupakan adalah do'a dan sikap berhati-hati.

Selamat berkemas, dan jangan lupa oleh-oleh buat tetangga dan teman kerja! ^_^
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, May 23, 2013

Tuesday, April 30, 2013

ujungkelingking - Sebenarnya jeprat-jepret dan utak-atik foto bukanlah hobi saya. Namun setelah beberapa kali teman-teman saya di Kompasiana dan G+ membahas tentang software pengolah foto milik mereka, saya jadi berpikir kalau photo editor milik saya tidaklah terlalu "ketinggalan jaman". Photoscape, namanya. Meski software ini terbilang cukup simpel alias sederhana, namun dengan dengan sedikit sentuhan "profesional", maka voila...! Foto Anda sudah siap diikutkan dalam lomba fotografi, hahayyy...

Berikut ini adalah beberapa fitur yang dimiliki photoscape.

Photoscape - Home

Pada tampilan Home terlihat beberapa pilihan menu yang diberikan semisal Viewer, Editor, Batch Editor, Page, Combine, AniGif, dsb. Namun pada kali ini penulis akan fokus pada Combine, Page dan Editor saja.

1. COMBINE

Fitur ini bisa Anda gunakan bila ingin menjajar 2 buah foto atau lebih. Tersedia tiga macam posisi, yaitu Down (berjajar vertikal), Side (horizontal), dan Checker, yang bisa diatur menjadi hingga 24 kolom.

Combine - Checker dengan 2 kolom

2. PAGE

Fitur yang ini sebenarnya sama seperti Combine, namun Anda akan lebih leluasa memasang banyak foto dengan posisi yang diinginkan karena fitur ini menyajikan hingga 110 pilihan bentuk page frame!

Lebih komplit dengan beragam pilihan page frame

3. EDITOR

Kita tentu sepakat bahwa menu editing adalah "nyawa" bagi setiap aplikasi pengolah foto. Dalam photoscape banyak pilihan pengaturan yang bisa di-optimize, dari yang standart seperti Color Adjusment, Cropping, Clipboard Image and Icon, Adding Text, sampai pengaturan yang rada-rada pro.

Editor - Region (Out of Focus) - Blur

Region (Out of Focus) - Pastel


Menambahkan frame dan teks dengan lebih fun!

Itu adalah sebagian saja dari fitur-fitur yang dimiliki photoscape. Tentu, masih banyak lagi menu-menu yang belum penulis kuasai dengan baik.

Namun, bagi Anda yang tertarik menjajal aplikasi ini boleh unduh (gratis) di www.photoscape.org

Selamat berkreasi!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, April 30, 2013

Monday, April 22, 2013

ujungkelingking - Jika Anda termasuk orang yang hampir setiap hari keluar rumah, entah untuk bekerja atau ke kampus, maka dompet adalah benda yang mutlak Anda amankan dari hilang karena terjatuh, tertinggal atau kecopetan.

Di dalam dompet tersebut kita menyimpan uang dan surat-surat penting, seperti KTP, STNK, dsb. Karena itu ada baiknya Anda menyimak tips mengamankan isi dompet berikut ini, sebagai cara agar kita lebih berhati-hati. Check this out!

1. Buat salinannya

Copy setiap surat-surat yang ada di dompet Anda. Kita memang tidak berharap yang terburuk, namun jika hal itu terjadi kita akan lebih mudah mengurusnya kembali jika memiliki salinannya.

2. Pisahkan isi dompet

Cara ini digunakan untuk meminimalisir kerugian. Ketika dompet Anda hilang, uang dan surat-surat penting yang ada di dalamnya kemungkinan kecil untuk bisa kembali. Maka lebih baik jika mulai sekarang Anda memisahkan uang dan surat-surat penting di dua dompet yang berbeda. Letakkan dompet yang berisi surat-surat penting di tempat yang paling aman dari pakaian Anda. Jika Anda mengenakan jaket, maka tempat terbaik adalah saku kemeja bagian atas. Lalu untuk dompet yang berisi uang, simpan di tempat yang sering Anda pegang atau yang mudah dijangkau.

Saran lainnya adalah, jangan membawa uang tunai terlalu banyak. Setidaknya cukup untuk membeli bahan bakar atau ongkos transport pulang-pergi ditambah keperluan lain-lain. Tentunya Anda bisa mengkalkulasi sendiri.

3. Sisipkan nomor kontak

Ketika seseorang menemukan surat penting kita -STNK, misalnya- tentu kita berharap orang tersebut mau mengembalikannya. Namun bagaimana jika alamat yang tertera di STNK bukanlah alamat pemilik yang sekarang? Atau bagaimana jika alamat tersebut terlalu jauh bagi si penemu?

Maka alangkah perlunya jika Anda menyisipkan nomor telepon Anda pada surat-surat penting tersebut. Agar orang yang menemukannya bisa segera menghubungi Anda. Dan Anda tidak perlu khawatir kalau-kalau nomor telepon Anda akan tersebar, toh jika surat-surat itu tidak hilang nomor tersebut akan tetap aman di saku Anda. Sebaliknya jika hilang, yang tahu nomor Anda cuma penemunya saja.

***

Demikian tips yang bisa saya bagikan kepada Anda. Namun yang perlu diingat adalah mencegah selalu lebih baik daripada menanggulangi.

Tetap berhati-hati!

Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, April 22, 2013

Wednesday, April 3, 2013

ujungkelingking - Sebenarnya agak berat juga saya menulis postingan ini, karena penulis sendiri bukanlah seorang hafidz. Banyak juga yang sudah menulis tentang tips dan trik menghafal Al-Qur'an, tapi tak ada salahnya penulis berbagi pengalaman, barangkali saja ada rekan-rekan yang kesulitan dalam menghafal Al-Qur'an.

Faktanya, Al-Qur'an adalah satu-satunya kitab suci yang begitu mudah dihafal, padahal dia berbahasa asing. Namun, sungguhpun demikian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar proses tahfidu 'l-Qur'an menjadi lebih mudah.

1. Niat

Ini adalah syarat wajib untuk melakukan sesuatu. Tak harus dilafadzkan, hanya perlu dikuatkan dalam hati bahwa kita akan menghafal Al-Qur'an.

Niat ini juga bisa diartikan sebagai cara untuk membuat target. Namun, jangan dulu membuat target yang muluk-muluk, misalnya sebulan harus hafal surah Al-Baqarah, dsb. Tidak salah memang, namun akan lebih baik jika kita mengawalinya dengan yang ringan dahulu. Cukup -misalnya- harus hafal minimal 2 ayat setiap selesai sholat wajib, atau satu halaman dalam sehari. 

2. Gunakan satu mushaf saja

Percaya atau tidak, dalam proses menghafal sebenarnya tidak melulu urusan otak (memori), namun visual juga sangat membantu. Dengan hanya menggunakan satu mushaf, secara tidak langsung kita juga akan menghafal bentuk huruf, jumlah baris, letak nomor ayat, dsb. Dan percayalah, itu akan sangat membantu.

3. Kombinasikan waktu

Sejatinya, semua waktu bisa digunakan untuk menghafal Al-Qur'an. Namun berdasarkan pengalaman, waktu petang dan subuh adalah yang terbaik karena keduanya memiliki "karakter" yang unik.

Waktu petang, yaitu sesaat sebelum dan sesudah sholat Maghrib memiliki karakter yang "ringan". Jika kita menghafal di waktu ini, maka hafalan kita akan lebih mudah masuk sekaligus lebih mudah lepas.

Sedang waktu subuh memiliki karakter yang "kuat". Menghafal di waktu ini, maka hafalan sulit masuk, namun sulit juga lepas.

Triknya, mulailah menghafal di waktu petang lalu ulangi lagi di waktu subuh. In sya' Allah hafalan kita akan lebih kuat.

4. Pengulangan

Sejujurnya, poin ini adalah poin yang paling sulit menurut penulis. Butuh komitmen level tinggi dan sedikit waktu senggang. Menghafal itu urusan mudah, menjaganya yang susah. Sebab, seberapa banyak pun hafalan kita, kalau tidak pernah diulang-ulang tentu akan lenyap juga.

Sebuah pepatah yang penulis ingat berbunyi, "Al-Qur'an itu lebih cepat lepas daripada ternak yang lepas dari ikatannya". Analoginya, seekor ternak yang terlepas dari ikatannya biasanya tidak akan langsung lari, namun hafalan Al-Qur'an yang tidak diikat dengan pengulangan, pasti akan langsung menguap.

5. Faktor non-teknis

Nah, selain dari faktor-faktor yang sudah disebut di atas, ada faktor-faktor lain yang harus diperhatikan ketika kita menghafal Al-Qur'an, yaitu: hindari maksiyat. Sebab selalu dikatakan bahwa Al-Qur'an dan kemaksiyatan tidak akan bisa bersatu. Salah satunya akan kalah, salah satunya pasti lepas.

Tambahan untuk poin no. 4

Jika Anda memiliki teman yang sama-sama dalam proses tahfidu 'l-Qur'an,  maka mengulang secara berpasangan jauh lebih menyenangkan. Jadi Anda membaca ayat pertama, lalu teman Anda membaca ayat kedua, kemudian Anda membaca ayat ketiga dan teman Anda ayat keempat. Dan begitu seterusnya.

Semoga bermanfaat.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, April 03, 2013

Monday, February 25, 2013

ujungkelingking - Sampaikanlah kebenaran walaupun pahit, begitu bunyi hadits yang diriwayatkan Al-Baihaqi dalam Syu'abu 'l-Iman.

Menyampaikan kebenaran. Yap, istilah ini lebih saya sukai daripada kata 'berdakwah' yang kesannya kok "mimbar" banget, hehe.

Setiap yang kita lakukan mengandung tujuan. Lalu apa tujuan kita menyampaikan sebuah kebenaran?

Bagi kita yang masih beginner, tentunya maksud dan tujuan kita menyampaikan sebuah kebenaran adalah sederhana sekali, yaitu sekedar menggugurkan kewajiban bahwa perintah sudah dilaksanakan.

"Sampaikan dariku walau satu ayat." [Bukhari]

Ini tentu mengandung pengertian bahwa siapa saja bisa menyampaikan kebenaran apa saja -walaupun tentang hal yang sederhana- meski nantinya, sang penyampai dituntut paham apa yang disampaikannya -dan sudah melaksanakannya.

Melaksanakan suatu perintah agama hanya karena sekedar menggugurkan kewajiban saja adalah sebuah tujuan yang sangat dangkal. Karena sebenarnya ada tujuan yang lebih dalam daripada itu, yaitu sampainya pesan kebenaran tersebut terhadap orang lain.

Lalu jika yang terakhir ini yang menjadi tujuan kita, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan agar penyampaian kebenaran ini bisa sampai (baca: diterima)?


Hal baik yang disampaikan dengan salah akan berakibat tidak baik

Kesalahan yang seringkali dilakukan oleh para penyampai kebenaran "pemula" adalah langsung to-the-point terhadap masalah (hukum). Ini haram, itu dilaknat, yang ini wajib-tidak bisa tidak!

Tentu saja hal tersebut tidak menjadi masalah, jika: (1) Orang yang menerima pesan bukanlah orang yang awam dengan Islam, atau minimal se-aliran dengan sang penyampai; (2) Sang penyampai adalah orang yang sudah dikenal tinggi jam terbangnya dalam bidang ini.

Satu misal saja, ketika seorang Mamah Dedeh mengatakan haram bagi wanita muslim yang tiidak berjilbab, maka pendengar hanya akan mengangguk-anggukkan kepala, entah setuju atau tidak. Namun ketika seorang "pemula" yang mengatakan hal yang sama, maka pendengar akan mengatakan, "Sopo kowe, wani ngelarang aku?" (Siapa kamu, kok berani melarang saya?).

Dan bila pendengar sudah mengatakan hal ini, maka bisa dipastikan bahwa penyampaian kebenaran tidak akan berjalan baik.

***

Orang-orang yang akan menerima kebenaran yang kita sampaikan tentu bermacam-macam cara pandang cara berpikirnya. Jika se-aliran, tentu mudah saja. Jika tidak, ditambah lagi dengan kredibilitas kita yang belum diakui maka jika teknik to-the-point yang diterapkan, alih-alih menerima kebenaran, orang-orang justru akan lari menghindar.

Islam, melalui Rasulullah shallallahu alaihi wa salaam mengajarkan bagaimana cara menyampaikan sebuah kebenaran agar mudah diterima.


Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, February 25, 2013

Friday, February 22, 2013

ujungkelingking - Pada suatu artikel di detikhealth telah disebutkan beberapa manfaat -secara medis, tentu- yang diterima tubuh ketika kita mau memaafkan kesalahan orang lain.

Dalam Islam sendiri telah banyak ayat-ayat dan hadits yang memerintahkan kita untuk mudah memaafkan dan menjauhi sifat dendam. Seperti kita ketahui bahwa dendam adalah salah satu dari sifat Iblis laknatullah alaihi.

Agar dendam tidak berkembang dalam hati, ada beberapa hal yang harus kita ingat ketika seseorang berperilaku buruk kepada kita. Namun saya coba ringkaskan saja dalam 4 poin saja.

  • Semua atas ijin Allah

Ingatlah bahwa perbuatan orang itu kepada kita tidak lepas dari kehendak Allah subhanahu wa ta'alaa. Allah menginginkan hal itu terjadi terhadap kita dan pastilah akan ada hikmah dibalik hal tersebut.

  • Dosa menimbulkan keburukan
 
Ingatlah dosa-dosa kita. Karena tidaklah keburukan menimpa kita melainkan karena sebab dosa-dosa kita. Ingatlah juga bahwa balasan yang kita akan dapatkan pasti sesuai dengan perbuatan yang kita lakukan.

Menyibukkan diri dengan istighfar dan bertaubat adalah jauh lebih baik daripada sibuk mencela dan mencari-cari cara untuk membalas. Dan jika kita memaafkan, Allah pun akan memaafkan kita.


وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang lalim." [Asy-Syuuraa: 40]

  • Sabar adalah setengah dari keimanan

Ingatlah bahwa sabar adalah setengah dari keimanan. Jika kita bersabar, maka kita berarti sedang
menjaga keimanan kita. Bahkan Rasulullah shallallahu alaihi wa salaam tidak pernah sekali pun dendam karena urusan pribadinya. Jika itu terjadi kepada orang yang paling mulia, bagaimana dengan kita?
Dari Abdurrahman bin Abi Laila dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa salaam bersabda:
"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusan baik baginya dan kebaikan ini tidak dimiliki oleh selain seorang mukmin. Apabila mendapat kesenangan ia bersyukur dan itulah yang terbaik untuknya, dan apabila mendapat musibah ia bersabar dan itulah yang terbaik untuknya." [Muslim]

  • Sabar adalah penggugur dosa

Ingatlah bahwa kesabaran itu akan menjadi penggugur dosa kita dan pengangkat derajat kita. Dan itu akan melahirkan kebaikan yang lain, dan kebaikan itu akan melahirkan kebaikan-kebaikan yang lain lagi dan begitu seterusnya. Karena diantara balasan kebaikan itu adalah kebaikan berikutnya.


وَلا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

"Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia." [Fusshilaat: 34]

"Tidaklah Allah menambah kepada seorang hamba dengan sikap memaafkan melainkan kemuliaan”
(Muslim).

Diedit kembali dari risalah "Qaa`idatun fi 'sh-Shabr", Ibnu Tamiyyah dalam "Jaami'u 'l-Masaa`il" vol. 1, hal. 177-181
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, February 22, 2013

Monday, February 11, 2013

ujungkelingking - Jika kita tertarik dengan dunia tulis-menulis, tentunya ada keinginan untuk menjadi penulis yang produktif, menjadi penulis yang idenya terus mengalir setiap waktu. Tapi bagaimana cara menulis yang produktif itu?

Setelah pada postingan sebelumnya saya menulis tentang 2 Cara Sederhana Untuk Mendapatkan Ide Menulis, kali ini saya coba untuk berbagi tentang kiat-kiat agar bisa menghasilkan tulisan yang produktif.

Produktif, dalam hal ini saya mengartikannya sebagai kontinuitas atau kesinambungan. Sebab bisa saja seseorang dalam sehari mampu menulis 10 postingan, namun kemudian kosong -tak ada tulisan- selama seminggu. Ini bukan produktif dalam persepsi saya.

Yang sering terjadi adalah, kita memiliki ide untuk sebuah tulisan namun kesulitan untuk memulainya. Ini adalah salah satu sebab berkurangnya produktifitas kita dalam menulis, karena kesulitan dalam memulai bisa menyebabkan 'kebuntuan' dan pada akhirnya menjadi penyakit kronis penulis yaitu, malas.

Nah, ada 4 tahapan untuk mengatasi hal tersebut di atas, yaitu: fishing - pending - running - stilling.

1. Fishing

Maksudnya adalah 'memancing kata'. Menggunakan kata-kata pancingan efektif untuk memancing kata-kata berikutnya. Tulis saja kata atau kalimat apapun -terserah- dan biarkan mengalir, bahkan jika tema yang diangkat menjadi berbelok 90 derajat. Tanpa disadari kita sudah punya satu paragraf tulisan!

Nanti, setelah tulisan sudah cukup utuh, kata-kata atau kalimat pancingan itu bisa dibuang.

2. Pending

Menunda judul. Benar, mikir judul belakangan saja. Hal itu dimaksudkan agar kita tidak terkekang oleh judul. Mengakhirkan judul berarti 'membebaskan diri' dalam menentukan arah tulisan.

3. Running

Maksudnya, jika terdapat kesalahan tulis atau eja, abaikan dahulu. Nanti setelah tulisan jadi, kesalahan-kesalahan tersebut bisa diperbaiki. Kembali untuk mengedit tulisan ketika ide sedang mengalir bisa menghambat atau bahkan membuyarkan ide tersebut.

4. Stilling

Setelah menyelesaikan tulisan, tinggalkan dahulu, endapkan. Lakukan pekerjaan lain yang menyenangkan, atau beristirahat. Nanti, ketika pikiran sudah fresh dan rileks kita bisa mulai untuk mengedit tulisan kita.

Setelah itu, silahkan di posting.

Selamat berproduktif!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, February 11, 2013

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!