Showing posts with label UMUM. Show all posts
Showing posts with label UMUM. Show all posts

Wednesday, May 21, 2014

ujungkelingking - Liebster Award, Maya Kayla


Alhamdulillah akhirnya blog saya ini ada juga yang ngasih award, h-hee...

Mudah-mudahan kita semua masih diberikan keselamatan, tambahan ilmu, kesehatan dan rejeki yang berkah.

Aamiin.

***

Award yang pertama dan mudah-mudahan bukan yang satu-satunya ini datang dari  +MaYa KayLa. Terima kasih, ternyata saya masih diingat walau udah jarang nge-post. Hiks, hiks... *terharu nih ceritanya

Liebster Award
Liebster Award


Liebster Award nama award kali ini. Keren ya? Dari artinya, 'liebster' berarti 'yang tersayang'. Jadi jelasnya, dapat award ini dari mayakayla.blogspot.com membuat saya makin sayaaang sama adminnya. #Ups! #PlakPlak!!

Yang unik dari award ini -dari penjelasan yang diberikan oleh mbak Maya- Liebster Award ini sifatnya "berantai". Jadi siapapun yang mendapat award ini harus membagikannya kepada blogger lain, dengan disertai beberapa syarat (baca: tantangan) biar lebih seru. ^_^

Hehe, jangan khawatir don't woory be happy, tantangannya gak berat kok.

- Satu:
Cukup post award tersebut ke blog kita, dan sampaikan terima kasih kepada blogger yang memberikan award tersebut disertai backlink ke blognya.

- Dua:
Ceritakan segala hal tentang diri kita dalam 11 poin. (Ini yang paling susah nih!)

- Tiga:
Jawab 11 pertanyaan yang diberikan kepada kita.

- Empat:
Pilih 11 blogger lain, dan berikan award ini beserta 11 pertanyaan yang kita buat sendiri untuk mereka jawab.

*** 

Pertanyaan dan jawaban


Nah, sekarang giliran saya yang menjawab tantangan dari +MaYa KayLa ... Berikut ini adalah pertanyaan yang diberikan dan jawaban saya.

Sejak kapan Anda mulai nge-blog?
Pebruari, 2011.

Apa tujuan Anda nge-blog?
Awalnya hanya sekedar pengen tahu blog itu seperti apa sih? Tapi kemudian ada tujuan lain, yaitu sharing dan friendship.

Apa manfaat yang Anda dapatkan dari nge-blog?
Minimal tahu dikit-dikit kode HTML. Tapi yang paling utama adalah membangun sebuah koneksi.

Pernahkah Anda pacaran jarak jauh? Berapa kali? (Long Distance Relationship)
Ah, masa' iya terpisah jarak antar kota-dalam provinsi masih dianggap LDR?

Milih setia tapi menderita atau selingkuh tapi bahagia? (Jawab jujur ya!)
Kalau pasangan sama-sama setia, pasti hasilnya bahagia. Betul atau bener?

Suka lagu dalam negeri atau lagu luar negeri? Alasannya?
Suka musik instrumental, luar negeri ataupun dalam negeri. Soalnya gak bisa dihafalin liriknya... (karena emang gak ada, h-haa...)

Pilih sahabatan 10 tahun atau pacaran selama seminggu?
Sahabat bisa jadi pasangan juga kan? Jadi saya pilih sahabatan, deh.

Hal apa yang bisa membuat Anda menangis gembira?
Melihat kelahiran anak pertama.

Sudahkah membahagiakan orang tua?
Belum.

Berapa lama Anda duduk menatap layar hp, gadget maupun komputer?
Tujuh jam kalau itu hari kerja.

Berapa lama Anda membaca Al-Qur'an?
Kalau lagi mood, bisa lama. :)

11 hal tentang saya:


  1. Saya adalah seorang suami dan ayah dari 2 orang putra
  2. Menyukai teh hangat, musik instrumen dan novel detektif
  3. (Masih) kepingin menjadi penulis novel-thriller-detektif-best seller
  4. Ingin menjadi entrepreneur
  5. Bukan perokok
  6. Tidak suka olahraga
  7. Sering lupa
  8. Gara-gara poin 6, saya harus mengerjakan sesuatu sesuai urutan
  9. Gara-gara poin 7, saya suka malas kalau harus mengulang pekerjaan
  10. Gara-gara poin 8, saya jadi tampak 'sedikit' perfeksionis
  11. Sangat rendah hati, jadi bisa saja 10 poin di atas cuma bo'ongan

***

Dan sesuai amanah yang diembankan, maka saya akan memilih 11 blogger untuk ikut meneruskan Liebster Award ini. Saya pilih secara acak saja, soalnya susah kalau musti neliti satu persatu. Sebagian blogger cowok, sebagian blogger cewek. Sebagian dari domain [dot]com, sebagian dari blogspot.

Dan berikut ini blogger yang apes beruntung itu...


1.
Mbak +Indri Lidiawati  (http://www.juragancipir.com)
2.
Mbak +Kania Ningsih  (http://buahhatiayahbunda.blogspot.com)
3.
Mbak Irowati  (http://lavendergrass.blogspot.com)
4.
Mbak +irma susanti  (http://www.irmasenja.com)
5.
Mbak +Novi Sukma  (http://hercule-rumahanakrantau.blogspot.com)
6.
Kang +Jagad Kawula  (http://jagadkawula.blogspot.com)
7.
Mas +Jery Yanuarlan  (http://www.wewengkonsumedang.com)
8.
Pak +Indra Kusuma Sejati  (http://ejawantahtour.blogspot.com)
9.
Kang +Cilembu thea  (http://desacilembu.blogspot.com)
10.
Mas +Mohammad Isnaeni  (http://rizki-nisa.blogspot.com)
11.
+Uda Awak  (http://www.matrapendidikan.com)

Dan sesuai amanah juga, mereka yang saya sebut di atas ini wajib meneruskan award ini sambil menjawab 11 pertanyaan dari saya. Kalau ternyata teman-teman yang saya tunjuk sudah pernah dapat award ini, ya yang ini diabaikan saja. Ikhlas kok, h-hee...

Dan pertanyaan tersebut adalah:

  1. Berapa lama Anda menjadi seorang blogger?
  2. Apa yang paling menyenangkan dalam blogging?
  3. Apa yang paling menyebalkan dalam blogging?
  4. Template SEO friendly atau konten yang update?
  5. Tulisan yang sesuai passion Anda atau tulisan yang bermutu dan penting?
  6. Tetap membalas komen meski telat lama atau rajin blogwalking aja?
  7. Apa cita-cita Anda? (Harap tidak menjawab dokter, arsitek, guru, polisi dan pilot)
  8. Sudahkan Anda membahagiakan orangtua?
  9. Menurut Anda, apa contoh perbuatan paling mudah untuk membahagiakan orangtua?
  10. Menurut Anda, apa contoh perbuatan paling sulit untuk membahagiakan orangtua?
  11. Menurut Anda, kejahatan apa yang paling menyakitkan?

***

Nah May, tugas sudah diselesaikan. Kapan lagi kalau ada award-award'an blog ini dicipratin juga ya...

Buat semuanya, #tetapsemangat #tetapkreatif
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, May 21, 2014

Monday, May 5, 2014

ujungkelingking - Becak Gowes Bermesin, Amankah Untuk Anak?


Alhamdulillah, mudah-mudahan teman-teman semua senantiasa dalam keadaan sehat dan dalam rejeki yang melimpah. Aamiin.

Sebelumnya saya mohon maaf karena beberapa hari ini, dan (mungkin) beberapa waktu ke depan saya akan mulai jarang update postingan dan blogwalking ke tempat teman-teman. Hal ini karena ada hal-hal yang akan saya sampaikan di kemudian hari. Insya Allah.

***

Teman-teman pernah mendengar istilah becak gowes atau mobil gowes?

Sekitar awal 2013, tren becak gowes mulai booming. Di tempat saya, becak gowes memiliki peminat yang cukup banyak. Bukan saja dari kalangan anak-anak, akan tetapi orang dewasa juga sudah terkena demamnya.

Bagi yang belum tahu, becak gowes ini merupakan hasil modifikasi yang sangat kreatif. Jika biasanya becak yang sering kita temui memiliki 3 buah roda, untuk becak gowes ini ada 4 roda. Dengan dudukan untuk 4 orang dan modifikasi kemudi berbentuk bulat, ada pula yang menyebutnya dengan mobil gowes. Seperti mobil, tapi digowes (dikayuh). Kreasi ini mengingatkan kita pada sepeda tandem yang jauh lebih dulu ada. Hanya bedanya, jika pada sepeda tandem posisi pengayuhnya depan-belakang, pada becak gowes ini posisi pengayuh ada di kanan, kiri, depan dan belakang.

Dan seperti yang saya bilang tadi, peminatnya dari segala usia. Bahkan becak gowes ini memungkinkan kita bisa bercengkerama bersama seluruh anggota keluarga sambil mengayuh berkeliling kompleks. ^_^


Inovasi tiada henti


Ketatnya persaingan di dunia ini menuntut para pembuat becak gowes untuk semakin berinovasi. Modifikasi terbaru dari model ini adalah dengan menambahkannya mesin penggerak (biasanya diambil dari mesin sepeda motor). Praktis tidak ada lagi kayuh-mengayuh. Sudah benar-benar mirip mobil!

Atau kalau di kampung (baca: sawah), kita jadi ingat dengan kendaraan berbahan bakar diesel yang digunakan untuk memisahkan beras dari gabahnya.

Menjadi pertanyaan kecil, dengan "kecanggihan" seperti ini, apakah becak gowes (walaupun seharusnya namanya bukan lagi gowes, karena sudah bermesin) masih cocok disewakan untuk anak-anak?


Semakin high-tech, semakin high-risk


Malam kemarin, saat sedang menunggu istri berbelanja, lewatlah di depan saya sebuah becak gowes bermesin yang dikemudikan anak-anak berusia tanggung.

Waktu itu saya sempat berpikir, aman gak ya?

Namun tak berapa lama, terdengar bunyi yang cukup mengagetkan. Rupanya becak gowes bermesin tersebut menabrak mobil yang sedang diparkir di depan sebuah depot. Bagian belakang mobil yang ditabrak, penyok. Kejadian berikutnya sudah bisa ditebak. Orangtua dari si pengemudi becak gowes bermesin tersebutpun didatangkan untuk mempertanggung jawabkan perbuatan anaknya.


Sayang itu boleh, bijaksana itu harus


Kejadian itu membuat saya teringat dengan kasus putra musisi kondang yang walau masih belia sudah sering mengemudikan mobil di jalan raya.

Kejadian-kejadian ini seharusnya cukup untuk membuat kita (baca: orangtua) bercermin diri. Bahwa rasa sayang kita kepada anak jangan sampai membuat mereka terkena -atau terserempet- bahaya. Yang mendapat getahnya bakal orangtuanya juga.

Kita mungkin tidak bisa membendung kemajuan teknologi atau inovasi. Tapi setidaknya kita memiliki kemampuan untuk menerapkannya secara bijak.

Bismillah,
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, May 05, 2014

Friday, April 25, 2014

ujungkelingking - Selamatkan Anak dari Kekerasan Seksual


Alhamdulillah, semoga teman-teman semua senantiasa dikarunia kesehatan dan rejeki yang berkah. Aamiin.

Selama ini kita menganggap sekolahan adalah tempat yang aman buat anak-anak kita. Disamping ada para guru yang akan mendidik mereka, juga ada teman-teman tempat berbagi keceriaan.

Namun apa yang terungkap di media seolah membuyarkan itu semua. Belum selesai berita mengenai JIS, muncul berita serupa dengan korban lain di tempat berbeda. Sebelumnya, kasus-kasus tentang kekerasan seksual pada anak juga kerap menghiasi media.

Miris.

Prihatin.

Dan khawatir tentunya. Mengingat kita juga memiliki (atau akan memiliki) anak-anak yang juga akan masuk sekolah.


Bencana nasional yang tidak terlihat


Dari data yang diambil dari Komnas Perlindungan Anak, tahun 2012 tercatat ada 2.637 kasus kekerasan yang terjadi pada anak (62% berupa kasus pelecehan seksual). Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang "hanya" 2.509 kasus dengan 58% di antaranya yang berupa kekerasan seksual pada anak.

Melihat pertumbuhan kasusnya yang tidak bisa dibilang ringan, sudah sepantasnya hal ini disebut sebagai bencana nasional yang butuh perhatian lebih dari Pemerintah. Bukankah mereka-mereka ini yang akan menjadi pengganti kita? Namun sayangnya berita-berita seperti ini rupanya masih kalah pamor dengan berita tentang korupsi, banjir, dsb.

Menurut seorang psikolog spesialis parenting, Elly Risman, ketika seseorang melihat suatu konten porno, maka apa yang ditangkap mata akan langsung masuk ke sistem lindik di otak kecil, yang kemudian merangsang hormon dopamine, seperti ketika orang mengonsumsi narkoba. Efeknya menimbulkan kecanduan. Pada saat bersamaan, tubuh mengeluarkan hormon kenikmatan seperti hormon yang muncul ketika orang sedang bersetubuh.

Meski proses itu terjadi di otak kecil, kerusakan terjadi di otak bagian depan (prefrontal cortex/PFC). Tepatnya, di atas alis mata ke arah kanan yang fungsinya membuat perencanaan, kontrol diri, mengatur emosi hingga mengambil keputusan.

Kerusakan otak bagian depan ini sangat berbahaya. Sebab, fungsi-fungsi otak sebagai pembuat perencanaan, kontrol diri, pengatur emosi, dan mengambil keputusan tidak dapat dilakukan dengan baik. Padahal, fungsi-fungsi inilah yang membedakan manusia dengan binatang. (kompas.com)


Sanksi yang "nanggung"


Hukum yang mengatur tentang pelecehan seksual adalah:

Pasal 81

(1) Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling sedikit Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).

(2) Ketentuan pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku pula bagi setiap orang yang dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain.

Pasal 82

Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling sedikit Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).

Pasal 289 KUHP

Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seseorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukannya perbuatan cabul, diancam karena melakukan perbuatan yang menyerang kesusilaan, dengan pidana penjara paling lama 9 (sembilan) tahun.

Pasal 290 KUHP

Diancam dengan pidana paling lama 7 (tujuh) tahun:
Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seseorang padahal diketahui bahwa orang itu pingsan atau tidak berdaya;

Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seseorang padahal diketahui atau sepatutnya harus diduga, bahwa umurnya belum lima belas tahun atau kalau umurnya tidak ternyata, bahwa belum mampu dikawin;

Barangsiapa membujuk seseorang yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa umurnya belum lima belas tahun atau kalau umurnya tidak ternyata, bahwa belum mampu dikawin, untuk melakukan atau membiarkan perbuatan cabul atau bersetubuh diluar perkawinan dengan orang lain

Pasal 291 KUHP

Jika salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 286, 287, 289 dan 290 mengakibatkan luka-luka berat, dijatuhkan pidana penjara paling lama 12 (duabelas) tahun.

Jika salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 285, 286, 287, 290 itu mengakibatkan mati, dijatuhkan pidana penjara paling lama 15 (limabelas) tahun.

Pasal 292 KUHP

Orang yang cukup umur yang melakukan perbuatan cabul dengan orang lain sama kelamin, yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa belum cukup umur, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.

Hukuman 3-15 tahun jelas tidak sebanding dengan trauma fisik dan psikis yang dialami korban. Apakah anda bisa bayangkan ketika pelaku keluar nanti dan kemungkinan kembali bertemu dengan anak-anak kita? Atau bisa saja pelaku akan melakukannya lagi dengan korban yang lain? Ingat saja, ini adalah soal kecanduan.

Berbeda dengan Islam yang menerapkan hukuman mati (rajam) atau pengasingan. Intinya pelaku tidak boleh lagi bertemu dengan korban, agar tidak timbul lagi trauma.


Perlu langkah proteksi


Sebuah pesan dari Change.org masuk ke email saya pagi ini. Isinya adalah permintaan untuk menandatangani petisi tentang perlunya membuat daftar orang-orang yang menjadi pelaku tindakan kekerasan seksual pada anak.

Di negara-negara lain sudah ada National Sex Offender Registry atau Daftar Pelaku Kekerasan Seks Nasional. Isinya adalah sebuah daftar yang berisikan nama dan foto dari para pelaku kekerasan seksual. 

Pelaku kekerasan seksual pada anak
Save Our Children


Dengan adanya daftar ini, pihak sekolah atau pihak penyelenggara pendidikan bisa menggunakannya sebagai acuan ketika akan merekrut karyawan-karyawan baru.

Petisi yang disampaikan oleh Precilia Siahaan melalui Change.org setidaknya butuh 15.000 tandatangan untuk bisa diserahkan ke Bpk. Amir Syamsudin (Menteri Hukum & HAM), Kementerian Hukum dan HAM, M. Nuh (Menteri Pendidikan & Kebudayaan).

Berikut petisinya.


Yang mau berpartisipasi, monggo. Semoga anak-anak Indonesia mendapatkan yang terbaik. Aamiin.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, April 25, 2014

Wednesday, April 23, 2014

ujungkelingking - Aji Saka dan Aksara Jawa


Ada seorang kesatria pada jaman dahulu kala. Kesatria muda dari tanah Jawa. Aji Saka, namanya. Saktinya mandraguna tanpa pernah terpedaya oleh musuhnya. Dua orang pembantunya, selalu siaga bila diperintahnya.

Mereka bertiga berjalan berkelana. Membantu rakyat sengsara, mengalahkan raja-raja durhaka. Pada setiap kemenangannya, Aji Saka selalu dihadiahi benda-benda pusaka.

Semakin jauh berjalan. Semakin gemilang kemenangan. Benda-benda pusaka yang didapat-pun semakin bertumpuk menjadi timbunan. Tak mungkin lagi dibawa, baiknya harus disimpan.

Aji Saka lalu membuat sebuah gudang penyimpanan pusakanya. Salah seorang pembantunya diperintah untuk menjaga. Sang pembantu disumpah untuk tidak memberikan pusaka itu kecuali hanya kepada Aji Saka. Maka tinggallah sang pembantu di sana sementara Aji Saka melanjutkan perjalanannya.

***

Singkat cerita, Aji Saka bertemu dengan musuh yang sangat besar. Sesosok raksasa bersuara menggelegar. Wajah sangar, mata lebar dan tubuh yang kekar membuat yang melihat bergidik gentar. Ia adalah Prabu Dewatacengkar.

Rupanya Aji Saka kesulitan mengalahkannya. Ia membutuhkan pusaka yang telah disimpannya. Maka diperintahkanlah sang pembantu untuk kembali mengambilnya. Dengan diiringi titah, bahwa ia tidak boleh kembali sebelum membawa itu pusaka.

Kedua pembantu akhirnya bertemu...
Yang satu disumpah menjaga pusaka, yang lain dititah mengambilnya.
Maka terjadilah pertempuran yang sangat seru.
Dan berakhirlah saat keduanya meregang nyawa...

***

Aji Saka menyadari kesalahannya. Sesalpun sudah tiada guna. Dalam sedih, ia bersemedi. Lalu mulailah ia menciptakan sebait sajak untuk mengenang keduanya.

*Ada dua pengawal
*Keduanya sama-sama mengemban tugas
*Sama-sama saktinya
*Keduanya sama-sama menjadi bangkai
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, April 23, 2014

Monday, April 14, 2014

ujungkelingking - Ketika Pemerkosaan Tak Terhindarkan, Berbaring dan Nikmati Saja

Kriminal dan Persepsi Masyarakat
Image: vemale.com

Adalah Barbara Driver, anggota dewan di kota Cheltenham-Inggris, yang membuat pernyataan kontroversial itu. Meski kemudian dia meminta maaf secara terbuka atas pernyataannya tersebut, kata-kata itu tak urung memantik reaksi keras publik di negeri tersebut.

Lain lagi di India. Abu Azmi, seorang politikus di negeri itu melontarkan statement yang tak kalah mengejutkannya. Dia mengatakan bahwa perempuan manapun yang berhubungan badan sebelum menikah -meski itu diperkosa- harus digantung. Sementara seorang kepala partai di negeri yang sama, Mulayam Singh Yadav mengatakan bahwa jika dia terpilih nanti, dia akan menghapus hukuman mati bagi para pemerkosa yang mengulangi kejahatannya. Meski akhirnya ia meralat ucapannya, kritik dan kecaman tetap berdatangan dari politisi lainnya.

Kalau teman-teman ingat, di Indonesia juga pernah muncul pernyataan serupa. Adalah calon Hakim Agung (waktu itu) Daming Sunusi yang melontarkan "guyonan" bahwa pemerkosa dan yang diperkosa pada dasarnya sama-sama menikmatinya. Segera setelah joke-nya yang tidak lucu itu, Daming Sunusi diganjar dengan dicoret dari daftar calon Hakim Agung.

Fenomena yang mengkhawatirkan


Orang bilang, jika terluka karena pedang bisa sembuh dalam beberapa hari. Dan dalam beberapa minggu mungkin bekasnya sudah hilang. Akan tetapi jika terluka karena ucapan, sampai mati akan tetap teringat.

Menjadi fenomena yang mengkhawatirkan karena mereka yang melontarkan pernyataan-pernyataan yang menyakitkan tersebut justru adalah pejabat-pejabat publik, yang notabene suaranya langsung terdengar ke seantero negeri.

Di satu sisi hal ini menunjukkan betapa rusaknya moral pejabat-pejabat itu. Memang tidak semua. Tapi ibarat pepatah "karena nila setitik, rusak susu sebelanga". Setidaknya, kita menjadi tahu bahwa ada "benih-benih" yang tidak beres di tubuh parlemen ini. Jika orang-orang semacam ini tetap berkuasa, bisa dibayangkan kebijakan apa saja yang nanti akan ditelurkannya. Ngeri!

Selain itu, di sisi yang lain, banyaknya pejabat-pejabat yang rendah (kalau tidak mau dibilang rusak) moralnya, berdampak secara langsung terhadap cara berpikir masyarakat. Semakin banyak pernyataan-pernyataan kontroversial yang kita terima, akan semakin berkembang cara berpikir permisif kita.


The banality of evil?


Berita yang berseliweran di sekitar kita -entah melalui media, ataupun mulut ke mulut- kerap membicarakan tentang kriminalitas yang terjadi secara intens. Berita tentang pembunuhan belum selesai, muncul berita tentang perampokan, pemerkosaan, dst. Tindakan-tindakan itu kemudian terbaca sebagai hal yang biasa, karena kita terbiasa mendengarnya. Inilah yang diistilahkan dengan banalitas kejahatan.

Kembali ke hal-hal yang dilakukan oleh seorang pejabat publik.

Dengan ketenaran yang dimilikinya, seorang pejabat publik bisa saja "mendoktrin" masyarakat dengan tingkah ataupun ucapannya. Mendoktrin di sini bisa berarti baik, bisa pula berkonotasi negatif. Tergantung apa yang menjadi subyeknya.

Akan tetapi seperti yang sudah-sudah, hal yang buruk biasanya lebih cepat menular daripada hal-hal baik. Jika kita meletakkan apel busuk dan apel yang masih baik dalam satu kotak, maka dalam sekejab apel yang baik tadi akan ikut menjadi busuk.

Memang, saat sekarang ini kita selalu tanggap bereaksi terhadap pernyataan-pernyataan yang tidak benar. Namun karena seringnya, lama kelamaan kita akan menganggap biasa ucapan-ucapan semacam itu. Dan lalu kita akan menganggap biasa pula tindakan-tindakan itu.

Semoga kali ini saya salah.

_________________

Sumber berita:
  • http://suara.com/news/2014/04/12/091622/pejabat-inggris-ketika-pemerkosaan-tidak-terhindarkan-berbaring-dan-nikmati-saja/
  • http://suara.com/news/2014/04/14/073205/pernyataan-politisi-india-soal-perempuan-dan-pemerkosaan-dikecam/
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, April 14, 2014

Saturday, April 12, 2014

ujungkelingking - Kenapa Air Laut Terasa Asin?


Sebenarnya ini adalah sebuah dongeng sebelum tidur, yang pernah diceritakan bapak saya dulu. Mungkin ada perbedaan dengan cerita yang sejenis. Namun pesan moralnya-lah yang penting. Jadi cerita ini adalah versi bapak saya. ^_^

Kalau teman-teman tertarik untuk mengetahui kenapa air laut terasa asin, silahkan menyimak... (gak boleh rame sendiri, ya...)

***

Dahulu kala, di sebuah desa yang amat terpencil, hiduplah seorang laki-laki. Laki-laki ini tidak punya keluarga. Di gubuk yang amat sangat sederhana itu ia tinggal seorang diri. Namun meski begitu laki-laki ini tak pernah terlihat kesusahan. Walau tidak jelas apa pekerjaannya, akan tetapi seluruh kebutuhan sehari-harinya nampak sangat tercukupi.

Hal inilah yang kemudian membuat salah seorang tetangganya menjadi curiga. Apa gerangan yang membuat laki-laki itu tidak pernah kekurangan?

Maka pada suatu hari, si tetangga ini mencoba mengintip ke dalam gubuk si laki-laki. Saat itu si laki-laki seperti hendak memasak nasi. Namun tidak tampak ada beras atau makanan lain yang akan dimasak di sana.

Tak berapa lama, si laki-laki mengeluarkan sesuatu dari bawah tempat tidurnya, sebuah lesung/lumpang dari besi. Namun lesung ini bukan sembarang lesung. Lesung ini adalah sebuah lesung ajaib. Ia bisa mengeluarkan segala macam benda dari dalam lubangnya. (Jadi inget kantong ajaibnya Doraemon, ya...)

Si laki-laki kemudian berkata kepada lesung ajaib untuk memberinya segenggam beras. Ajaib... dari dalam lesung itu langsung mengucur butiran-butiran beras. Setelah dirasa cukup, si laki-laki menghentak-hentakkan lesung itu ke tanah sebanyak tiga kali. Dan lesungpun berhenti mengeluarkan beras.

Melihat kejadian ini si tetangga menjadi tahu rahasia si laki-laki. Timbullah sifat irinya untuk memiliki lesung tersebut.


Saat yang dinantikanpun tiba. Si laki-laki sedang pergi keluar untuk beberapa waktu. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh si tetangga yang segera masuk untuk mencuri lesung tersebut. Karena takut lesung itu direbut kembali darinya, maka si tetangga kemudian pergi meninggalkan desa. Ia berencana pergi ke pulau lain dengan menumpang sebuah kapal dagang.

Di atas kapal itulah si tetangga menggelar pesta untuk merayakan keberhasilannya mencuri lesung besi milik si laki-laki. Acara makan-makan bersama seluruh awak kapalpun digelar. Akan tetapi sayang sekali, juru masak mengatakan kalau ia kehabisan garam. Maka dengan bangga si tetangga yang iri mengeluarkan lesung ajaibnya. Ia kemudian berkata kepada lesung ajaib untuk memberinya garam.

Maka keluarlah garam dari dalam lesung besi tersebut. Setelah dianggap cukup si tetangga menghentak-hentakkan lesung itu tiga kali ke lantai kapal. Namun garam tidak mau berhenti. Garam itu keluar... dan terus keluar. Si tetangga yang iri dan para awak kapal, panik. Di atas kapal tidak ada tanah untuk menghentikan lesung.

Garam itu keluar... terus dan terus...

Hingga memenuhi badan kapal...

Kapalpun terbalik dan tenggelam. Sementara lesung ajaib tetap mengeluarkan garamnya...

Itulah kenapa air laut sekarang menjadi asin rasanya.


Kenapa air laut asin?
Image: wowkeren.com


Pesan moral yang bisa diambil dari cerita ini adalah...

"Jangan pernah membawa banyak garam di atas kapal."
#Halahhh...
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, April 12, 2014

Friday, April 11, 2014

ujungkelingking - Berkemampuan Berbeda


Dalam sebuah siaran berita pagi, beberapa hari yang lalu, diberitakan tentang Pak Kliwon, seorang penyandang cacat (tidak memiliki sebelah kaki) yang kini menjadi pengrajin pembuat kaki palsu.

Yang menjadi perhatian saya justru pembawa berita yang menyebut orang-orang seperti Pak Kliwon ini sebagai penyandang disabilitas.

Seperti yang kita tahu bahwa dulu, kita menyebut untuk orang-orang seperti Pak Kliwon ini dengan sebutan "tuna". Ada tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, dsb. Penyebutan ini tentu dirasakan masih cukup kasar meski sudah memakai istilah yang dihaluskan.

Maka kemudian muncul istilah disabel-disabilitas (disable, dis-ability) yang berarti tidak mampu atau berkemampuan terbatas. Istilah ini dianggap lebih baik daripada penyebutan sebelumnya. Namun jika melihat kepada arti yang dimaksud, sebenarnya istilah ini sama saja dengan penggunaan "tuna" itu.

Akhirnya istilah disabel ini kembali direvisi. Dikabarkan bahwa seorang aktivis penyandang cacat (sekitar 1998) yang pertama kali menggunakan istilah difabel untuk menggantikan penyebutan disabel. Dari sisi arti, istilah difabel (difable, different-ability atau berarti memiliki kemampuan yang berbeda) jelas jauh lebih manusiawi dibandingkan dengan sebutan yang lain. Karena kita tahu, orang-orang seperti Pak Kliwon bukan tidak memiliki kemampuan, akan tetapi mereka dianugerahi kemampuan yang berbeda dengan kebanyakan dari kita.

Ini bukan soal siapa yang lebih baik. Bukan juga soal istilah mana yang sebaiknya dipakai. Semuanya sama-sempurna dihadapan Tuhan. Justru kalau mau jujur, kita akan iri kepada mereka yang seringkali memiliki mental tempur yang jauh lebih kuat daripada kita yang menganggap diri normal ini.

Kalau mau jujur lagi, berapa banyak prestasi yang berhasil ditorehkan oleh para penyandang difabel itu, yang kita sendiri ternyata tidak mampu melakukannya?


Aaron Fotheringham, sukses melakukan backflip ganda
dari kursi rodanya di usia 18th
(Image: cahndeso.blogspot)

Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, April 11, 2014

Tuesday, April 8, 2014

ujungkelingking - Imajinasi, Dimanakah Engkau?


Seorang teman blogger, mbak Elsawati Dewi, pernah mempertanyakan di salah satu statusnya kenapa sekarang ini dirinya susah sekali menulis fiksi.

Pertanyaan yang sama barangkali pernah hinggap di benak teman-teman yang lain. Termasuk saya.

Ketika saya masih kelas 3 SD, saya senang sekali menulis cerpen. Setiap pagi sebelum bel masuk berbunyi, dalam sekali duduk saya bisa menulis cerpen dalam satu atau dua lembar buku tulis. Selanjutnya cerpen tersebut akan dibaca bergantian oleh teman-teman saya. H-haa...

Tapi itu dulu...

Pernah juga bapak membawakan untuk saya satu bendel semacam buku cek list yang sudah tidak terpakai. Namun bagian belakangnya yang masih kosong menarik minat saya untuk berkreasi di sana. Jadilah saya kemudian seorang komikus. H-hee...

Saya membuat gambar-gambar yang membentuk sebuah cerita. Ya, karena saya dulu terobsesi dengan tokoh jagoan Satria Baja Hitam dan Kapten Mentari, gambar komiknya pun gak jauh-jauh dari situ.

Tapi -sekali lagi- itu dulu...

Dulu... banget.


Kenapa sekarang susah berimajinasi?


Jika pertanyaan tersebut ditujukan kepada saya, maka jawaban yang paling mudah adalah karena saya tidak pernah mengasahnya kembali.

Namun ada hal lainnya yang perlu dicermati. Ini berkaitan dengan fungsi otak kanan dan otak kiri kita.

Kecenderungan manusia terhadap kedua bagian otak ini tentu berbeda-beda. Ada yang dominan otak kirinya, ada pula yang lebih banyak pada otak kanannya. Jika ditanya mana yang lebih hebat, tentu keduanya sama hebat, meski memiliki "bahasa" yang berbeda. Atau lebih tepatnya, keduanya ada untuk saling melengkapi.

Nah, ketika kita kecil bisa dikatakan kita lebih dominan otak kanannya. Itulah mengapa anak kecil mudah sekali berimajinasi.

Otak Kiri - Otak Kanan
Image: observasipsikologi.blogspot

Akan tetapi, ketika kita memasuki sekolah formal, kita diajari dengan pelajaran-pelajaran formal, yang hampir semuanya mengasah bagian otak kiri kita. Akibatnya jelas, otak kiri kita yang dominan.

Barangkali inilah yang terjadi pada saya, mbak Elsawati atau teman-teman yang lain. Padahal untuk menulis cerpen dibutuhkan kerja otak kanan. Bukan berarti otak kiri tidak diperlukan. Keduanya diperlukan hanya persentasenya saja yang berbeda.


Cara menulis dengan menggunakan otak kanan


Pemikiran ini muncul setelah saya blogwalking ke tempat teman-teman yang membahas tentang otak kiri dan kanan.

Salah satu perbedaan antara otak kiri dengan otak kanan adalah, jika otak kiri bersifat terstruktur dan rapi, maka otak kanan sifatnya spontanitas.

Jadi ini yang bisa kita manfaatkan. Ketika kita menulis sebuah cerpen, buatlah ia spontan dan mengalir begitu saja. Bahkan mungkin tanpa kita tahu nanti endingnya seperti apa.

Ujung-ujungnya kita akan bilang, eh, cerpen saya sudah selesai... ^_^

__________________________

nb: Saran ini belum pernah saya publikasikan, sekaligus dilaksanakan... ^_^
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, April 08, 2014

Saturday, March 29, 2014

ujungkelingking - PRANGKO


Iseng-iseng cek wikipedia, ternyata hari ini (29 Maret) ditahbiskan sebagai Hari Filateli Nasional.

Filateli, adalah sebuah hobi untuk mengumpulkan (baca: mengoleksi) perangko-perangko. Baik itu perangko lama ataupun baru.

Perangko, atau yang kemudian diseragamkan menjadi 'Prangko' -yang mulai diperkenalkan di Inggris Raya pada pertengahan 1840- adalah sebuah kertas kecil bergambar yang diterbitkan oleh Pemerintah untuk direkatkan pada surat sebagai bukti bahwa telah membayar untuk biaya pengiriman surat. Hobi mengumpulkan prangko ini kemudian berkembang dengan adanya saling tukar-menukar perangko di antara sesama filatelis.


Saya sendiri bukanlah seorang filatelis. Bahkan saya tidak memiliki ketertarikan yang sangat terhadap kegiatan ini. Akan tetapi, di tempat kerja saya yang dahulu memaksa saya untuk sering bertemu dengan prangko-prangko unik dari dalam dan luar negeri.

Akhirnya saya coba mengumpulkan satu demi satu prangko-prangko tersebut. Namun, kegiatan ini pada akhirnya terhenti ketika saya dipindahkan ke bagian lain.


Berikut adalah beberapa koleksi prangko saya. Mohon maaf jika gambar kurang jelas karena harus saya resize.

Filateli
Koleksi dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Australia, Belgia, Belanda, Thailand, Italia,
New Zealand, USA, Arab Saudi, Rumania, Malawi

Teman-teman tertarik untuk menjadi seorang filatelis?
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, March 29, 2014

Thursday, March 27, 2014

ujungkelingking - Kebebasan Pers Mencari Etika


Semenjak era reformasi digaungkan, kebebasan pers sudah mulai kita nikmati. Salah satu hasil kecilnya adalah bebasnya kita meng-update status di media sosial atau menulis di blog pribadi tanpa takut dibredel atau ditangkap.

Kebebasan Pers
Image: antaranews


Namun sebenarnya pencapaian yang paling menonjol adalah bermunculannya media-media berbasis jurnalisme warga (citizen journalisme). Sebut saja Kompasiana, Kabar Indonesia, Pasang Mata, Citizen6, Inilah.Com, dsb. Meski media-media tersebut memiliki format yang berbeda-beda, namun semuanya memiliki satu visi yang sama. Yaitu memberikan tempat bagi masyarakat umum untuk me-reportasi dan ber-opini tentang peristiwa atau kejadian yang baru terjadi atau sedang hangat diperbincangkan.

Namun, sebagaimana setiap sisi baik memiliki juga sisi buruk, begitu pula dengan hal ini. Bagaimanapun, setiap media dituntut untuk menyajikan informasi lebih dulu dan tampil paling cepat di antara sumber-sumber yang lain. Karena itu filter atau kontrol dari setiap tulisan kemudian menjadi berkurang. Kita tak lagi sempat berpikir, apakah tulisan kita akan mencerahkan konsumen-pembaca ataukah justru semakin memperkeruh suasana?


Setiap kali ada peristiwa penting, demi agar tampil terdepan, kita langsung mem-publish apa yang menjadi pemikiran kita. Tanpa adanya filter yang baik, tulisan kita bukan hanya tidak berbobot namun juga bisa menjadi sarana yang tepat untuk menyerang pihak lain.

Maka kebebasan pers ini menjadi penting eksistensinya, agar kita tak lagi dijejali informasi sepihak dari media-media mainstream yang memiliki kepentingan terhadap lembaga atau figur tertentu. Keberadaan jurnalisme warga juga menjadi dibutuhkan untuk melatih kepekaan kita terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di negeri ini.

Namun tetap yang tidak boleh ketinggalan adalah kontrol atau filter dari diri kita sendiri. Jangan sampai informasi dan opini yang kita "lempar" ke publik pada akhirnya justru memicu perang fitnah yang lebih besar lagi.


Jadi bila kebebasan pers dianggap penting, maka sebenarnya yang jauh lebih penting lagi adalah etika ketika menyuarakan kebebasan tersebut.

Salam.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, March 27, 2014

Thursday, March 20, 2014

ujungkelingking - Which Your Instru?


Setelah beberapa waktu yang lalu teman-teman blogger pada pamer tentang lagu-lagu favoritnya, sekarang giliran saya yang mau berbagi tentang lagu-lagu favorit saya.

Sebenarnya hampir semua genre lagu saya suka. Namun jika ditanya mana yang paling favorit, tentu dari jenis instrument (beberapa menyebutnya lagu klasik). Jika teman-teman familiar dengan nama Kitaro, Bond, Vanessa Mae atau Maksim, maka itulah artis-artis kesukaan saya. Dan sebenarnya -tapi ini rahasia, lho- lagu apapun jika dimainkan dengan versi instrument juga pasti akan menarik minat saya. H-hoo...

Bagi saya, musik-musik yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah musik-musik yang begitu imajinatif, dan selain itu kita juga tidak perlu susah-susah untuk menghafalnya (gimana mau hafal, lah liriknya aja gak ada???) Musik dari genre ini jelas berbeda dengan lagu-lagu biasa yang kita bisa mengerti maksud lagu tersebut dari lirik-lirik yang ada. Pada instrument, kita hanya bisa mencoba mereka-reka apa yang ingin disampaikan dengan hanya berbekal judul yang digunakan dan harmonisasi yang ada. Inilah yang saya maksud dengan memancing imajinasi kita.

Mendengarkan musik jenis ini akan lebih baik bila kita menggunakan headset-stereo, karena ada beberapa suara alat musik yang tidak terlalu terdengar bila dimainkan tanpa headset. Dengan penggunaan alat ini, maka suara yang dihasilkan bisa terdengar begitu "kental".

Nah, berikut ini adalah beberapa lagu instrument dari artis favorit saya.


Vanessa Mae | Violin Player

Vanessa Mae


The Blessed Spirits adalah gesekan biola yang paling memikat saya. Butuh waktu yang agak lama untuk menikmati lagu ini karena "klimaks-nya" yang berada cukup jauh dari awal lagu. Susah memang dijelaskan karena saya hanya seorang penikmat dan bukan pengamat musik. Tapi yang menarik dari lagu ini adalah -bila telinga kita jeli- pada pertengahan lagu ini ada disisipkan satu-dua potongan ayat dari Al-Qur'an. H-hee...

Selain itu yang bisa menjadi favorit lainnya misalnya Bolero for Violin and OrchestraContradanza atau Night Flight.

Bond

Bond (Bond Girls)


Awal "berkenalan" dengan musik instrument adalah dari grup ini, tepatnya dari Victory, salah satu lagu yang saya yakin amat familiar di telinga teman-teman. Teman-teman bisa coba untuk download lagu ini dan pasti akan bilang, "Oh, yang ini toh..."

Akan tetapi meski pertama kenal dari Victory, namun justru Wintersun-lah yang memikat saya. Dari judulnya saja kita bisa merasakan materi apa yang dibawa. Imajinatif, barangkali itu saja istilah yang lebih-kurang bisa menggambarkan isi lagu tersebut.

Selain Wintersun, yang patut menjadi pilihan adalah irama yang cukup menghentak dari Fuego. Strange Paradise, atau Midnight Garden juga asik untuk dinikmati.

Maksim | Piano Player

Maksim Mrvica


Cukup lama saya coba searching Blue Baloon versi mp3 dari lagu ini. Dan selama itu saya harus puas mendengarkannya via cassete tape. Padahal ini lagu yang paling keren menurut saya.

Selain itu ada juga Wonderland, Hana's Eyes, dan Child in Paradise.

Kitaro

Kitaro


Kalau kita pernah mendengarkan siaran radio tentang curhatan pemirsa, atau teman-teman suka menampilkan pembacaan puisi di panggung, maka Silk Road adalah instrument yang wajib dipilih sebagai backsound.

Pilihan lain yang bisa digunakan adalah Shimmering Horizon, Caravansary, atau Heaven and Earth. Tapi untuk Kitaro, saya lebih suka Mirage.

***

Tentunya apa yang saya sebut di atas hanyalah sedikit saja di antara musik-musik instrument yang ada. Masih banyak artis-artis lainnya yang saya belum berkesempatan untuk mendengarkannya.


Terakhir, barangkali teman-teman juga mau mencicipi suguhan Cello Ascend dari Kungfu Piano...
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, March 20, 2014

Monday, March 3, 2014

ujungkelingking - Untung Rugi Komentar Moderasi


Comment moderation atau moderasi komentar adalah fitur yang memungkinkan kita mengontrol atau menfilter komentar-komentar yang masuk pada artikel di blog kita.

Dengan melakukan moderasi pada komentar membuat kita dapat memilih mana komentar yang layak ditampilkan dan mana komentar yang tidak perlu dimunculkan. Dengan cara ini kita dapat mencegah komentar-komentar yang tidak etis, berbahasa kotor, link keluar, ataupun serangan-serangan spammer.

Moderasi komentar
Image: 123rf.com


Akan tetapi di sisi lain, penggunaan moderasi ini juga bisa merugikan kita selaku pemilik blog. Setidaknya ada 2 (dua) kerugian yang akan muncul setelah peng-aktif-an fitur ini:

1. Menutup pintu diskusi


Bagaimana bisa berdiskusi, kalau setiap komentar kita harus menunggu persetujuan dari pemilik blog? Iya kalau pemilik blognya lagi online, mungkin komentar kita bisa langsung dimunculkan, lalu kemudian terjalin diskusi. Jika tidak? Atau adminnya baru online nanti, padahal kita sudah tidak "menunggui" blog tersebut?

2. Mengurangi jumlah komentator


Percayalah, tidak semua pengunjung blog kita hanya akan berkomentar satu kali atau berkomentar sendiri-sendiri. Bisa saja mereka ingin mengomentari komentar dari komentator lain, sehingga bisa terjadi obrolan di antara sesama komentator. Lah kalau komentar yang lain belum muncul karena belum di-approve, akhirnya mereka hanya akan berkomentar masing-masing sekali saja.

***

Namun bagaimanapun juga semua ini adalah hak mutlak admin pemilik blog. Sang pemilik blog tentu lebih paham apa yang diperlukan bagi blognya. Setelah menimbang beberapa kerugian di atas -apalagi bila kita memang terus online- tidak jadi soal kalau ingin tetap menerapkan moderasi komentar pada blog kita.

Salam.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, March 03, 2014

Thursday, February 20, 2014

ujungkelingking - Info: Lomba Menulis Artikel Islami


Buat rekan-rekan yang suka menulis artikel islami, ini adalah kesempatan untuk menguji ke-kreatifitas-an Anda. Lomba ini diselenggarakan oleh Forum Sahabat Pena LIPIA-Madinah.

*Sebenarnya lomba ini sudah dimulai sejak tanggal 31 Januari, cuma karena saya baru tahu infonya kemarin, jadi hari ini baru bisa saya infokan kepada rekan-rekan.

Lomba ini dibagi dalam 2 kategori, yaitu: [a] Kategori karya tulis ilmiah (tema: "Pendidikan anak dalam keluarga Islam") dan [b] Kategori karya tulis bebas (kisah nyata, bukan fiktif).

Saya kutip dari sumbernya, persyaratan dan ketentuannya adalah sebagai berikut:

Persyaratan teknis:


  • Kertas A4
  • Times New Roman 12, spasi 1,5
  • Margin 3322 (kiri, atas, kanan, bawah)
  • Panjang tulisan 3 - 20 hlm.
  • Deadline pengumpulan karya 1 Maret 2014, pukul 23.59 WIB

Persyaratan non-teknis:


  • Bebas diikuti oleh kaum muslimin (umum)
  • Menggunakan bahasa Indonesia
  • Tulisan sesuai dengan tema (untuk kategori karya tulis ilmiah)
  • Tulisan tidak bertentangan dengan Islam dan etika moral
  • Belum pernah diikutkan dalam lomba apapun
  • Peserta boleh mengirim lebih dari 1 karya

Keterangan lebih lengkap, silahkan kunjungi: Muslim.or.id
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, February 20, 2014

Tuesday, February 18, 2014

ujungkelingking - Menakar Pentingnya Bilik Asmara Bagi Pengungsi


Agak mengerutkan dahi juga saya ketika membaca sebuah koran nasional hari ini.

Pada salah satu rubriknya ada gagasan yang cukup mencengangkan, yaitu perlunya dibangun bilik asmara di lokasi pengungsian.

Seperti yang kita tahu, bencana alam -apapun itu namanya- seringkali membuat warga harus meninggalkan rumah dan harta bendanya untuk waktu yang tidak bisa diprediksikan. Kehidupan di tempat pengungsian juga seringkali hanya "apa adanya". Jangankan untuk makan dan tidur, sekedar untuk pipis dan pub saja sudah repot bukan main. Kalau boleh saya sederhanakan, di sana hanya lahir dua kata saja: kalau tidak berebut, ya antri. Kondisi yang demikian ini, apalagi jika ditambah dengan informasi harta bendanya yang ludes tidak tersisa tentulah memicu tingkat stres yang tinggi.

Nah, menyikapi hal tersebut penulis di rubrik gagasan tersebut menyatakan pentingnya untuk dibangun bilik asmara untuk para pengungsi itu. Diharapkan setelah mereka dapat menyalurkan hasratnya tekanan yang timbul akibat musibah tersebut bisa jauh berkurang. Mereka bisa lebih rileks dan mampu untuk berpikir jernih.


Bilik asmara, relevankah?


Wacana tentang pengadaan bilik asmara ini agaknya mengingatkan kita pada kasus yang menimpa seorang koruptor. Dan kabarnya bilik asmara ini memang sudah ada di penjara-penjara atau lembaga pemasyarakatan tertentu.

Jika bilik asmara ini dikaitkan dengan para narapidana itu, tentu bagi saya amat sangat relevan. Kenapa?

Karena satu, Para napi itu tinggal di sana bukan untuk waktu yang sebentar. Bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.  Sementara kebutuhan "bawah perut" ini seringkali tidak bisa disuruh menunggu selama itu. Karena tidak mungkin mempersilahkan napi untuk pulang dan melepaskan hasratnya, maka bilik asmara ini menjadi salah satu solusi yang aman.

Kedua, para penghuni napi itu jelas seragam. Maksud saya, rentang usia dan jenis kelaminnya. Intinya karena sama-sama dewasa, jadi sama-sama ngertilah. Dan tidak mungkin bagi napi yang belum beristri lalu nyelonong masuk dengan istri orang lain. Tidak mungkin juga ada anak di bawah umur yang tiba-tiba nyasar dan ngintip ke dalam bilik.

Tapi pertanyaannya kemudian bagaimana dengan bilik asmara yang (jika jadi) dibangun di lokasi pengungsian?

Tentu masalahnya tidak sesederhana contoh perbandingan saya di atas. Selain mereka di sana juga tidak mungkin lama (tidak sampai berbulan-bulan), di lokasi pengungsian ini juga penghuninya sangat beragam. Laki-laki, perempuan, bujang, beristri, duda, janda, balita, bocah, dsb.

Tidak bisa rasanya kita membayangkan ada sepasang pasangan yang mempergunakan bilik ini, sementara ada anak-anak berkeliaran di sampingnya. Pertanyaan apa yang ada di benak mereka? Jangan bilang ini pendidikan seks sejak dini. Wow, bukan yang seperti ini.

Belum lagi mereka yang duda atau yang istrinya meninggal akibat musibah tersebut. Terus melihat pasangan yang lain bermesraan? Kalau bisa menahan diri saja itu sudah kasihan. Lah kalau tidak? Ngeri kalau diterus-teruskan.

Dan sampai saat ini saya masih belum dapat menemukan alasan pentingnya bilik tersebut diadakan di lokasi pengungsian.

Image: merdeka.com


Ah, jangan-jangan nanti ada yang di-cap sebagai mereguk nikmat di atas gondoknya orang lain???
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, February 18, 2014

Thursday, February 13, 2014

ujungkelingking - Antara 'Mendengar' dan 'Mendengarkan'


Sepotong kata bijak menyebutkan, mendengarkan itu seni.

Ada beda yang besar antara 'mendengar' dan 'mendengarkan'. Banyak orang yang bisa mendengar. Tapi berapa banyak yang bisa mendengarkan?

Sumber: digitalforreallife.com

'Mendengar', sudah jelas melibatkan telinga secara fisik. Akan tetapi 'mendengarkan' lebih kepada aktivitas hati.

'Mendengar', bisa dianggap sebagai perbuatan pasif. Karena selama sumber suara itu dekat, kita bisa mendengarnya meski tanpa usaha apa-apa. Namun untuk 'mendengarkan', dibutuhkan usaha dan kemauan dari hati. Karena itulah ia dikategorikan jenis perbuatan aktif. 

Seseorang yang tidak bisa 'mendengar', kemungkinan ada gangguan pada telinganya. Namun mereka yang tidak bisa 'mendengarkan', jelas memiliki gangguan pada hatinya.

Untuk 'mendengar' tidak diperlukan training atau latihan khusus. Namun untuk 'mendengarkan' butuh banyak dilatih dan hati yang lapang.

Seorang pemimpin yang salah 'mendengar', dampaknya mungkin bawahannya yang dirugikan. Seorang pemimpin yang tidak mau 'mendengarkan', pada akhirnya dia sendiri yang rugi.

Ketika kecil, agar dapat berkata-kata, kita harus dapat 'mendengar' terlebih dahulu.

Sekarang, sebelum dapat mengambil keputusan yang adil, kita perlu 'mendengarkan' segala hal.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, February 13, 2014

Tuesday, February 4, 2014

ujungkelingking - Hujan Membawa Cerita


Mitos bahwa Desember adalah gedhe-gedhene sumber dan Januari yang hujannya berhari-hari terbantahkan sudah. Karena faktanya, di daerah saya, curah hujan pada kedua bulan tersebut tidak terlalu "ekstrem". Namun justru memasuki bulan Pebruari ini intensitasnya mulai semakin tinggi.

Maka dihimbau kepada pengguna jalan raya, terutama pengendara motor agar semakin meningkatkan sikap hati-hatinya saat berkendara. Falsafah alon-alon asal kelakon dan gremet-gremet asal selamet hendaknya dapat diterapkan dengan bijak.

***

Sore kemarin, hujan gerimis mengiringi kepulangan saya dari kantor. Air yang membasahi kaca helm full face membuat pandangan menjadi agak terganggu. Biasanya jika hujan sangat deras dan jarak pandang terbatas, saya lebih memilih berteduh di tempat yang aman menunggu hujan agak reda. Namun, karena hujan kali ini tidak terlalu lebat saya tetap memilih pulang dengan mengatur laju motor pada kecepatan sedang.

Di tengah perjalanan, seorang pengendara motor lain mencoba mendahului saya. Namun karena tiba-tiba mobil yang ada di depan saya mendadak mengurangi kecepatan, si pengendara ini reflek menginjak pedal rem-nya. Entah karena ban yang sudah halus mirip ban motor racing atau karena rem-nya yang mendadak macet, pengendara ini sempat oleng. Bunyi ban yang terseret beradu dengan licinnya aspal bikin pengendara lain was-was.

Alhamdulillah, karena kecepatan motor yang memang tidak begitu kencang membuat si pengendara dapat menguasai kendaraannya kembali. Saya sempat melirik dari kaca spion, pengendara itu berhenti sebentar dan kemudian melanjutkan perjalanannya kembali. Saya yakin, dia akan lebih berhati-hati kali ini.

Di menit yang lain, seorang bapak dengan motor yang tidak lebih butut dari milik saya mencoba mendahului. Kali ini dari sisi kiri, dengan kecepatan yang cukup lumayan. Genangan air yang ada di depannya dilibas saja. Mana tahu dia kalau ada lubang tertutup genangan itu.

Sekejab kemudian bunyi keras hasil benturan shock dan body terdengar dari motor si bapak. Jddagh!!!

Biasanya sih, perasaan yang muncul setelah itu adalah campuran antara kaget, jengkel dan malu. Mau misuh terserah sih, saya gak mungkin denger kok. H-hee...

Credit: emak2blogger.web.id
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, February 04, 2014

Monday, January 27, 2014

ujungkelingking - Arti Kata "Pematusan"


Ketika dalam perjalanan berangkat ke kantor pagi ini, saya melewati proyek rumah pompa oleh Pemkot. Dalam papan petunjuknya tertulis begini,

DPU BINA MARGA DAN PEMATUSAN
KOTA SURABAYA

Dalam kalimat tersebut, hanya kata yang saya cetak tebal yang saya belum mengerti artinya. H-hee, mungkin ini karena saya yang memang gak gaul sama bahasa sendiri.

Apa arti dari kata pematusan? Sebab saat saya cek pada Kamus Besar Bahasa Indonesia versi digital yang saya punya, pematusan atau yang diambil dari kata dasar patus tidak ditemukan dalam kamus tersebut.

Akhirnya saya berpikir, jika sebuah kosa kata dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan dalam kamus bahasa Indonesia, mungkin kita bisa mencari artinya dari istilah dalam bahasa Inggris. Toh banyak pula kata dalam bahasa Indonesia yang kita malah lebih paham artinya melalui bahasa Inggris. Misalnya saja kata upload, chatting, software, drive thru, dsb.

Maka saya pun langsung membuka kedua kamus andalan saya, dan apa arti dari kata "pematusan" pun akhirnya ketemu!

Jreng, jreng...!!!
 

"Patus" artinya saluran (air) | Dok. pribadi

  1. Kata patus tidak ditemukan dalam Kamus Bahasa Indonesia
  2. Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, kata patus berarti drain
  3. Kata drain bila dialih-bahasakan lagi ke dalam bahasa Indonesia berarti saluran
Jadi arti dari kata pematusan adalah pembuatan saluran untuk air.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, January 27, 2014

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!