Showing posts with label TUTORIAL. Show all posts
Showing posts with label TUTORIAL. Show all posts

Monday, April 28, 2014

ujungkelingking - Cara Membuat Kalimat Positif yang Benar


Alhamdulillah. Mudah-mudahan kita semua masih dikarunia rejeki yang berkah. Aamiin.

Saya yakin teman-teman pernah mendengar hasil penelitian yang dilakukan seorang ilmuwan Jepang tentang air yang telah diberikan "sugesti" kepadanya. Hasil penelitian itu meyebutkan bahwa jika air yang telah diberikan sugesti baik, do'a atau kalimat positif (afirmasi), atau musik yang syahdu, maka pada air tersebut akan terbentuk semacam kristal-kristal yang indah. Namun berbeda jika pada air tersebut kita berikan musik cadas, atau kata-kata buruk, maka kristal-kristal tadi akan langsung pecah berantakan.


Menjadi menarik kemudian karena pada tubuh manusianya sebagian besar terdiri atas air. Karena itu penelitian ini bisa diterapkan pada tubuh makhluk hidup, seperti kita.


Penelitian lain menyebutkan bahwa dengan mengatakan kalimat-kalimat positif untuk diri sendiri, otak akan merekamnya sebagai sugesti yang kemudian itu akan sangat berpengaruh pada fisik dan mental kita. Menyehatkan dan meningkatkan kualitas berpikir kita.

Maka penting untuk mensugesti diri dengan kalimat-kalimat yang positif. Jika dalam agama kita punya do'a (yang sudah ada contohnya), maka untuk kalimat-kalimat positif ini kita bisa membuatnya sendiri sesuai dengan kondisi dan keinginan kita.

Seperti yang telah ditulis oleh mbak Femi Olivia dalam bukunya Change Yourself into Swan disebutkan untuk membuat sebuah kalimat positif (afirmasi) ada 4 hal yang harus diperhatikan:

1. Tentukan tujuan


Tentukan apa yang ingin kita sugestikan pada diri kita. Mungkin agar kita selalu merasa sehat, merasa bahagia... Terserah. Tentukan saja.
 

2. Gunakan kalimat untuk masa sekarang (present)


Kita bisa memakai kalimat, misalnya "Saya adalah pengusaha sukses". Kalimat seperti ini lebih baik daripada kita mengatakan, "Saya nanti akan jadi pengusaha sukses". Karena dampak psikologisnya dalam hati akan terus menunggu tercapainya maksud.

3. Gunakan bahasa positif


Alih-alih menggunakan "Saya tidak ingin gemuk", sebaiknya kita memakai kalimat "Saya suka terlihat langsing". Sugesti berupa kalimat positif biasanya lebih mengena daripada kita menggunakan kalimat negatif.

4. Singkat saja


Gunakan kalimat yang singkat. Otak akan lebih mudah mencernanya ketimbang kalimat yang panjang lebar dan bikin bingung.


Yup, keep your positive thinking!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, April 28, 2014

Friday, April 18, 2014

ujungkelingking - Begini Cara Melepas Sandal yang Benar


(+) Sudah tahu dong bahwa di dalam agama kita diajarkan bahwa sunnah-nya melepas sandal atau sepatu adalah mendahulukan kaki sebelah kiri?

(-) Ya iyalah. Sepele banget tuh.

(+) Tapi tahu juga dong kalau sunnah-nya masuk rumah atau masjid dengan mendahulukan kaki kanan?

(-) Udah jelas juga. Gak penting banget, ah.

(+) Tapi pernah mbayangin begini. Kita berada di depan pintu rumah. Trus kita melepas sandal untuk masuk ke rumah?

*mikir bentar

Melepas sandal
Image: KasKus

(+) Udah bisa mbayangin??

(-) Iya, ya. Kalau kita melepas sandal dengan mendahulukan kaki kiri, otomatis yang duluan masuk ke rumah juga kaki kiri?

(+) Nah, karena itu melepas sandal itu sebaiknya begini. Ketika kita melepas sandal, dahulukan kaki kiri. Dengan ini kita sudah dapat sunnah-nya, kan?

(-) Ho'oh. Trus?

(+) Setelah lepas, kaki kiri taruh di atas sandal sebelah kiri. Kalau di taruh di lantai takut kotor, tuh. Nah, selanjutnya lepas kaki dari sandal yang kanan, sekalian masuk. Jadi kita dapet sunnah dua-duanya: melepas sandal dengan kaki kiri duluan, dan masuk rumah dengan kaki kanan duluan.

(-) Sip, deh!


*buat mas-mas dan bapak-bapak, selamat menunaikan shalat Jum'at ya... Ingat, jangan ngambil sandal tetangganya.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, April 18, 2014

Tuesday, April 15, 2014

ujungkelingking - Cara Menghentikan SMS Promo Dari Telkomsel


Kalau sudah berurusan dengan SMS yang satu ini pasti bikin gondok setengah mati. Tengah malam, atau dalam perjalanan ke kantor, ada SMS penting. Buru-buru dibuka, eh, cuma ngasih tahu promo ini-lah, nawarin paket itu-lah. Ah!

SMS Promo
Image: bagi-in.com

Awalnya dibiarin saja. Lah, lama-lama kok semakin ngeselin. Harus segera diberangus nih!

Barangkali banyak diantara teman-teman yang sudah tahu caranya dan berhasil menghentikan SMS gak penting ini. Namun bagi yang belum tahu boleh disimak cara menghentikan SMS promo dari Telkomsel. Kenapa Telkomsel? Ya, karena saya pengguna operator ini. Kalau soal operator lain insya Allah teknisnya sama.

Dari yang sudah saya praktekkan, setidaknya ada 3 cara untuk mengatasi dan memblokir SMS semacam ini. Silahkan dipilih mana yang paling mudah.

Cara pertama: Jangan buka SMS tersebut


Ketika ada SMS masuk, perhatikan siapa pengirimnya. Pada hape-hape tertentu mungkin harus masuk menu inbox dulu. Jika yakin pengirimnya adalah operator yang menawarkan promonya, jangan dibuka. Segera hapus saja.

Karena -katanya- jika kita buka, maka status di komputer mereka akan berbunyi delivered. Ini artinya, di waktu yang lain mereka akan mengirimkan SMS lagi. Jadi untuk mencegah agar status pengiriman tidak delivered, caranya adalah dengan tidak membuka SMS tersebut.

Cara kedua: Pakai fitur SMS Block


Jika kita mengaktifkan fitur ini, maka SMS dari pengirim tertentu secara otomatis akan langsung masuk ke spambox. Pada hape-hape kelas middle-end, fitur SMS Block ini biasanya ada dua opsi, yaitu Block by Address (memblokir nomor tertentu) dan Block by Name (memblokir nama tertentu yang ada pada kontak).

Namun masalahnya, pada hape saya hanya ada pilihan Block by Address. Padahal kita tahu untuk SMS promo seperti itu biasanya tidak akan muncul nomor pengirimnya. Jadi langkah ini tidak bisa saya lakukan.

Cara ketiga: Unreg layanan


Untuk Simpati, kita bisa menekan *116#, setelah itu pilih 'Info & Self Service'. Setelah itu pilih 'Konten Anda', dan pilih 'Berhenti Konten SMS'.

Semoga berhasil.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, April 15, 2014

Monday, April 7, 2014

ujungkelingking - Seni Meluruskan Kesalahan


Suatu ketika, ada seorang bapak-bapak sedang berwudlu karena hendak melaksanakan shalat.

Tidak jauh dari tempat bapak itu berwudlu, dua orang bocah kakak-beradik sedang memperhatikannya. Keduanya tahu bahwa cara berwudlu bapak tersebut salah. Namun mereka ragu untuk menegurnya. Khawatir bapak tersebut salah paham dan marah.


Maka mereka mengatur suatu rencana. Mereka kemudian pura-pura bertengkar mempertentangkan cara berwudlu siapa yang paling benar.

Si kakak mengatakan cara berwudlunya-lah yang paling benar. Sementara sang adik tidak mau kalah dengan mengatakan justru cara berwudlunya yang paling benar.

Pertengkaran keduanya menarik perhatian si bapak. Si bapak mendekati keduanya dan bertanya apa yang sedang mereka pertengkarkan. Maka salah seorang dari keduanya menjelaskan bahwa mereka sedang mempertengkarkan cara berwudlu mereka dan kemudian mereka mengajukan saran agar si bapak saja yang menilai cara berwudlu mana yang paling benar.

Si bapak setuju. Maka bergantianlah keduanya mempraktekkan cara berwudlu mereka. Dan si bapak kemudian dibuat terkagum-kagum dengan cara berwudlu keduanya.


Dengan kejadian ini akhirnya si bapak menyadari kesalahannya. "Sungguh, cara berwudlu kalian berdua benar-benar sempurna. Justru cara berwudlu saya-lah yang selama ini salah. Hari ini kalian telah memberikan sebuah pelajaran penting kepada saya."

Meluruskan kesalahan
Image: tubasmedia

Dan, kita mengenal kedua kakak-beradik itu dengan nama Hasan dan Husain, putra Ali bin Abi Thalib yang sekaligus cucu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.


*dicuplik dari Permata Kisah Buat Anakku, Miftahul Asrar
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, April 07, 2014

Sunday, March 30, 2014

ujungkelingking - Susah Follow Blog? Coba Cara Ini!


Secara default, ketika kita ingin mem-follow sebuah blog, kita tinggal klik tombol "Join This Site"-nya. Setelah itu akan ada pilihan "Follow This Blog". Dan biasanya beres.

Namun...

Sejak beberapa minggu terakhir ini tombol follow untuk Blogger sepertinya mengalami error.

Nah, ada 2 solusi untuk mengatasi masalah ini:


Cara 1:


Mengatasi error follow (1)


Pada Dashboard, pilih 'Add', lalu ketikkan alamat blog yang ingin kita follow. Dan, selesai.


Cara 2:


Mengatasi error follow (2)


Tetap klik tombol "Join This Site" seperti biasa. Tapi selanjutnya klik pada pilihan "More Option...". Maka akan muncul tombol 'Follow' lagi.

Klik saja tombol tersebut, and yes... we done!

Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Sunday, March 30, 2014

Wednesday, March 26, 2014

ujungkelingking - Tips Membuat Acara Reuni via Media Sosial


Undangan Reuni
Image: Kaskus

Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa media sosial dewasa ini sudah menjadi sarana yang sangat erat dengan kehidupan kita (baca: masyarakat urban). Media sosial pun sudah naik fungsinya dari yang tadinya hanya sekedar sebagai sarana pelampiasan emosi menjadi alat untuk menangguk rejeki. Fungsi lainnya yang tak kalah penting, ia bisa menghubungkan banyak individu dari berbagai tempat dan lokasi. Memang inilah tujuan sebenarnya dari diciptakannya jejaring sosial. Hal yang terakhir inilah yang akan kita bicarakan dalam postingan kali ini.

Media sosial sebagai alat penghubung individu-individu tersebut awalnya memang tidak banyak dibutuhkan ketika kita masih berkumpul secara nyata dengan teman, sahabat atau keluarga kita. Namun ketika semunya harus berjauhan -karena banyak faktor- barulah media penghubung ini menjadi diperlukan.

Salah satu contoh paling mudah dalam pemanfaatan sosmed sebagai media penghubung adalah membuatnya menjadi undangan (baca: ajakan) untuk membuat suatu acara yang sifatnya non-formal (untuk acara yang formal, masih lebih etis jika kita menggunakan cara konvensional). Apalagi semuanya sudah dilengkapi fitur Group, Circle -atau istilah lainnya- yang hal ini memudahkan kita untuk mengirimkan pesan undangan ke banyak tujuan, ataupun ke orang-orang tertentu saja.

Misalnya kita ingin mengajak teman-teman lama kita untuk mengadakan acara reuni. Memang untuk facebook sudah ada fitur "Buat Undangan", tapi tentu tidak mungkin kita tiba-tiba langsung membuat undangan reuni tanpa melibatkan teman-teman untuk menanyakan kesediaannya. Kalau harus dimusyawarahkan lebih dulu, didatangi atau ditelpon satu-persatu, lalu di mana fungsi media sosialnya?

Maka perlu ada cara-cara tertentu, agar ajakan ini bisa diterima (baca: disetujui) oleh semua anggota tanpa kita perlu bertemu atau bertamu dengan masing-masing anggota.

Tips-tips berikut ini mungkin bisa kita praktekkan jika kita ingin membuat sebuah acara reuni dengan sosial media sebagai undangannya.

◄|
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, March 26, 2014

Friday, February 28, 2014

ujungkelingking - Tips Mendapatkan Teman dan Penjelasannya Secara Ilmiah (Bag. 4-Selesai)


Setelah mempelajari dan memahami teori praktis bagaimana cara kita membina sebuah hubungan pertemanan, entah itu dengan rekan kerja atau orang lain pada akhirnya kita akan sampai pada sebuah catatan yang amat penting. Sebuah catatan yang jika kita mengabaikannya, maka saya bisa jamin hubungan yang telah kita bangun hanya akan bertahan sesaat saja.


Kita bukan siapa-siapa


Yah, kita hanya seorang manusia biasa. Yang bisa salah dan sering melakukan hal-hal yang bodoh dan konyol.

Apa adanya
Image: ceritamu.com

Maka penting bagi kita untuk tidak terlalu menjaga imej di hadapan orang lain. Jangan mencoba untuk menjadi sempurna di hadapan orang lain. Maksud saya jangan berlebihan yang hal itu membuat kita akhirnya melakukan kebohongan atau kepura-puraan.

Natural saja. Bagaimana sebenarnya kita, itulah yang kita perkenalkan. Biarkan mereka mengenal kita untuk kemudian memahami kita.

Benar, kalau kita memang harus menciptakan kesan yang bagus. Namun kesan yang bagus itu akan segera buyar jika kita ternyata hanya berpura-pura.

Mulailah dari hati. Orang akan lebih terkesan dengan ucapan terima kasih yang hangat dan tulus daripada hadiah yang dipenuhi kebohongan.

Jadi, silahkan lakukan tips-tips yang telah ditulis sebelumnya, tapi sadari, lakukan dengan tulus. Bukan dengan kebohongan. Bukan dengan kepura-puraan.

Selamat mengerjakan!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, February 28, 2014

Thursday, February 27, 2014

ujungkelingking - Tips Mendapatkan Teman dan Penjelasannya Secara Ilmiah (Bag. 3)


Masih lanjutan dari postingan-postingan sebelumnya. Tips yang berikut ini mungkin lebih umum, karena hampir semua dari kita sudah melakukannya, atau setidaknya pernah tahu informasi ini.

Menjalin persahabatan
Image: gbj.com


Sering bertemu


Pepatah Jawa mengatakan, witing tresno jalaran soko kulino. Bahwa intensitas pertemuan bisa menumbuhkan rasa ketertarikan. Namun dengan catatan: jika kesan pertama kita tidak negatif.

Jadi sebagai langkah awal tentu kita harus menciptakan momentum awal yang bagus, istilahnya 'starting point' (kalau gak salah sih...). Yaitu penilaian awal orang lain terhadap kita pada menit-menit awal. Jangan kacaukan ini. Setelah itu perbanyak pertemuan yang "tidak disengaja". Jika kita berada dalam satu ruang atau satu kantor, langkah ini bisa dengan mudah dilakukan.

Cari persamaan


Adalah hal manusiawi ketika kita lebih merasa memiliki kedekatan emosional dengan orang lain yang memiliki kesamaan dengan kita.

Kesamaan ini bisa berupa aktifitas yang menjadi hobi, tim favorit, film atau makanan kesukaan, cara berbicara, cara berpikir, dsb. Karena kesamaan ini kita akan berpikir bahwa orang tersebut dapat memahami kita. Nah, pemahaman inilah yang kemudian memicu ketertarikan.

Jadi berusahalah untuk berbicara mengenai hal-hal yang sama-sama disukai. Penting juga untuk misalnya, menyamakan kecepatan berbicara atau gerakan tubuh saat berkomunikasi.

Namun ada catatan 'pengecualian' juga untuk poin yang ini. Bahwa sungguhpun manusia menyukai orang-orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya, namun tidak ada orang yang suka bergaul dengan mereka yang pemurung dan pesimistis. Jadi jika kita ingin membangun sebuah persahabatan, tinggalkan itu.

Penuh semangat


Seseorang yang bersemangat bisa menularkan semangat itu kepada orang-orang di sekitarnya. Dan orang lain jelas menyukainya. Maka tampillah dengan penuh semangat dalam beraktifitas, bekerja, berkomunikasi atau -bahkan- dari cara berjalan.

Pandangan 2 menit


Sebuah pandangan mata itu bisa berbicara. Sebuah penelitian menyatakan bahwa seorang laki-laki dan perempuan yang tidak saling mengenal sebelumnya, yang saling menatap mata selama kurang-lebih 2 menit dapat membangkitkan rasa ketertarikan satu sama lain.

(Tapi untuk yang ini jangan kelamaan juga, bisa disambit ember nanti).

***

Nah, semua tips di atas dan tips-tips yang ada pada postingan sebelumnya bisa diterapkan oleh siapapun kepada siapa saja. Namun, ada beberapa poin yang telah disebutkan tidak akan berhasil maksimal jika tidak diimbangi dengan tips yang terakhir, yang saya sisakan untuk postingan berikutnya. ^_^

Jadi, sebelum kita melakukan semua proses itu, pahami dulu tips yang terakhir nanti.

Sementara ini, semoga tipsnya bermanfaat. H-hee...
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, February 27, 2014

Wednesday, February 26, 2014

ujungkelingking - Tips Mendapatkan Teman dan Penjelasannya Secara Ilmiah (Bag. 2)


Seperti yang sudah kita catat pada artikel bagian pertama, bahwa salah satu cara untuk menumbuhkan rasa ketertarikan orang lain terhadap kita adalah dengan cara membiarkannya sedikit membantu kita.

Nah, berikut ini ada tips lain yang mudah-mudahan berguna bagi rekan-rekan yang sedang mencoba menjalin hubungan pertemanan (relationship).


Manfaatkan hukum asosiasi dan hukum perbandingan


Wah, apalagi nih?

Hukum asosiasi adalah hukum yang menyatakan bahwa 'kamu adalah temanmu'. Secara gampangnya begini, jika kita terlihat bersama dengan sekumpulan anak-anak perokok, maka orang akan dengan mudah mengatakan kita juga perokok. Padahal belum tentu, tapi itulah yang terjadi.

Jika kita sering terlihat bersama dengan anak-anak pecinta alam, maka orang lain yang tidak mengenal kita akan berasumsi bahwa kita juga seorang pecinta alam. Maka, jika kita terlihat bersama seseorang yang menarik (entah secara fisik, gaya bicara atau pemikiran) maka orang lain akan menganggap bahwa kita juga sama menariknya dengan teman kita itu.

Sampai di sini kita tentu paham bagaimana memanfaatkan hukum asosiasi ini.

Jadi, bila kita bermaksud menarik perhatian seseorang, maka kita harus datang dengan membawa orang lain yang juga menarik. Sekali lagi, 'menarik' di sini bisa berarti luas.

Namun, sebelum salah langka, kita juga perlu tahu bagaimana memanfaatkan hukum perbandingan.

Hukum Asosiasi dan Hukum Perbandingan
Hukum Perbandingan (image: klik77.blogspot.com)


Hukum perbandingan adalah hukum yang membandingkan kita dengan orang di sekitar kita. Jadi jika kita kebetulan duduk di samping seseorang yang lebih ganteng, misalnya, maka otomatis kita akan terlihat lebih 'tidak ganteng'. H-hee... Begitu pula jika orang yang di dekat kita adalah seseorang yang smart, maka kita akan terlihat lebih kolot dibandingkan orang tersebut.

Nah, jadi bingung dong kalau ingin mengaplikasikan kedua hukum ini?

H-hee, tidak juga. Sebab... ini nih nilai plus-nya:

Hukum perbandingan ini tidak berlaku untuk lintas gender. Maksudnya, hukum perbandingan ini akan berubah menjadi hukum asosiasi jika orang yang ada di dekat kita (atau orang yang kita ajak) dari jenis kelamin yang berbeda dari kita.

Maka, jika saya (laki-laki) terlihat bersama dengan seorang perempuan yang menarik, maka orang akan mengasumsikan bahwa saya sama menariknya dengan perempuan tersebut, bukan malah memperbandingkannya.

***

Jadi untuk kesimpulan gampangnya, jika kita ingin menarik perhatian seseorang, maka:
  • Dekati ia seorang diri, atau
  • Ajak seseorang yang lebih menarik dari jenis kelamin yang berbeda dengan kita.

Dan, semoga bermanfaat.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, February 26, 2014

Tuesday, February 25, 2014

ujungkelingking - Tips Mendapatkan Teman dan Penjelasannya Secara Ilmiah (Bag. 1)


Pertemanan, persahabatan, relasi atau koneksi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan bersosial kita. Bahkan, poin ini masuk ke dalam urutan kedua dari empat faktor yang dibutuhkan untuk sukses. Tanpa adanya "campur tangan" orang lain tidak mungkin kita bisa menjadi seperti kita yang sekarang ini. Karena itulah orang yang memiliki kepribadian introvert lebih sulit untuk berkembang daripada mereka yang terbuka terhadap siapa saja.

Dan memang, sikap orang lain terhadap kita seringkali dipengaruhi bagaimana kita bersikap terhadap orang lain. Seseorang yang terlalu menutup diri membuat orang lain kesulitan berkomunikasi dengannya. Sehingga orang lain -secara luas- akan menutup diri juga darinya. Begitu pula dengan mereka yang berkepribadian supel, orang-orang lebih mudah berinteraksi dengannya karena ia gampang berkomunikasi dengan orang lain.

Mencari sahabat ataupun relasi di dunia nyata jelas tidak semudah mencari teman di dunia maya. Di dunia maya kita hanya tinggal like statusnya, add friend atau follow akun sosialnya sudah menjadikan dia "resmi" menjadi teman kita. Tapi di dunia nyata tidak bisa begitu.

Ketika kemudian kita dihadapkan pada situasi (tempat tinggal, lingkungan kerja, dsb.) yang baru, hal ini menuntut kita untuk segera memulai menjalin pertemanan.

Bagi mereka yang saya sebut supel di atas tentu bukan menjadi masalah berteman dengan orang-orang baru. Tipe ini memiliki tingkat adaptasi yang tinggi. Akan tetapi bagaimana dengan mereka yang asalnya pendiam, yang untuk memulai sebuah komunikasi awal saja susahnya bukan main?

Nah, berikut ini ada beberapa tips yang bisa dipraktekkan -oleh siapa saja- untuk mendapatkan teman atau sahabat yang solid.


Biarkan dia membantu kita


Terdengar aneh, ya?

Sebuah fakta menjelaskan bahwa ketika kita merasa tertarik dengan seseorang, maka kita akan dengan senang hati rela membantu dan menolongnya. Betul?

Biarkan dia membantu
Image: aigogomy.blogspot.com

Tapi lucunya, teori ini ternyata bisa juga dipakai untuk kebalikannya. Bahwa ketika kita dengan senang hati dan ikhlas menolong seseorang -apalagi kalau kemudian orang tersebut mengucapkan terima kasihnya kepada kita- maka akan timbul perasaan senang, yang ini saya sebut dengan ketertarikan secara emosional (baca: rasa suka) terhadap orang tersebut.

Maka ini adalah salah satu tipsnya. Biarkan dia dengan senang hati sedikit membantu kita. Namun jangan sampai ada paksaan atau permintaan yang berlebihan di sini. Setelah itu dengan tulus ucapkan 'terima kasih'.

Dan, yap! Kita sudah punya "follower" di dunia nyata.

***

Karena mungkin tips-nya rada banyak, jadi saya singkat-singkat saja, ya? In sya Allah akan saya sambung pada postingan-postingan berikutnya. Sementara ini segini aja deh, saya mau nyangkul dulu!

Semoga bermanfaat.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, February 25, 2014

Tuesday, February 11, 2014

ujungkelingking - Cara Membuat Tanda Titik Dua Lurus ke Bawah Pada Postingan


Sebenarnya saya cukup bingung mau dikasih judul apa postingan ini. Tapi sudahlah, saya beri saja judul Cara Membuat Tanda Titik Dua Lurus ke Bawah Pada Postingan.

Ketika kita menulis sebuah postingan, adakalanya kita butuh untuk memasukkan keterangan yang menggunakan separator tanda titik dua (:). Misalnya seperti contoh data berikut:


Nama : Pri Enamsatutujuh

Web URL : ujungkelingking.blogspot.com

Facebook : https://facebook.com/Priyono.Enamsatutujuh

Google+ : https://plus.google.com/u/0/+PriEnamsatutujuh/posts

Twitter : https://twitter.com/Priyono617


Jika tanda titik dua yang disertakan hanya berjumlah satu saja atau ia berdiri sendiri, tentu tidak menjadi masalah. Tapi bagaimana jika keterangan yang menggunakan tanda titik dua itu berjumlah banyak? Menyusunnya satu persatu dengan kira-kira jelas bukan perkara yang mudah. Selain merepotkan, saya juga yakin hasil tampilan ke bawahnya tidak akan lurus dan terlihat rapi.

Saya tidak tahu apakah Blogger mengakomodasi hal ini, atau ada kode HTML untuk mengatasi permasalahan ini. Namun saya punya cara tersendiri untuk mengatasi masalah titik dua tersebut, yaitu dengan sedikit bantuan dari excel.

  1. Buka tabel Ms. Excel Anda
  2. Isikan keterangan yang diperlukan di sana
  3. Copy data yang ada tersebut
  4. Pastekan pada halaman posting blog Anda
Lebih mudahnya Anda bisa melihat gambar di bawah.

[1] Buat data di excel
[2] Copy-paste di Blog

Catatan: Anda mungkin perlu untuk trial and error untuk menentukan lebar kolom yang pas.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, February 11, 2014

Tuesday, January 28, 2014

Contoh Related Posts blog ini

ujungkelingking - Cara Membuat Related Post Tanpa Link Sumber


Hampir semua tutorial tentang cara membuat related post atau artikel terkait yang saya datangi pada akhirnya tetap memunculkan link sumber pemilik blog.

Link ini disisipkan atau mungkin dimodifikasi sehingga tidak tampak oleh mata awam seperti saya ini.

Namun, berbekal petunjuk dari mbah Google akhirnya saya bisa menemukan cara membuat related post tanpa link sumber.

Bagi yang blognya sudah terpampang 'fitur' ini tentu artikel ini sudah basi alias tidak lagi diperlukan. Namun semoga ini bisa menjadi solusi bagi yang masih kebingungan.

Berikut adalah caranya:

1. Dari dashboard blog Anda, masuk ke menu 'Template', lalu pilih 'Edit HTML'
2. Cari kode </head>, Anda bisa menggunakan bantuan tombol Ctrl+F
3. Pastekan kode berikut di atas kode </head>
<style>
#related-posts {
float : left;
width : 540px;
margin-top:20px;
margin-left : 5px;
margin-bottom:20px;
font : 10px Verdana;
margin-bottom:10px;
}
#related-posts .widget {
list-style-type : none;
margin : 5px 0 5px 0;
padding : 0;
}
#related-posts .widget h2, #related-posts h2 {
color : #940f04;
font-size : 15px;
font-weight : normal;
margin : 5px 7px 0;
padding : 0 0 5px;
}
#related-posts a {
color : #054474;
font-size : 10px;
text-decoration : none;
}
#related-posts a:hover {
color : #054474;
text-decoration : none;
}
#related-posts ul {
border : medium none;
margin : 10px;
padding : 0;
}
#related-posts ul li {
display : block;
background : url("http://www.dogphilosophy.net/graphics/sample1.jpg") no-repeat 0 0;
margin : 0;
padding-top : 0;
padding-right : 0;
padding-bottom : 1px;
padding-left : 16px;
margin-bottom : 5px;
line-height : 2em;
border-bottom:1px dotted #cccccc;
}
</style>
<script type='text/javascript'>
//<![CDATA[
var relatedTitles = new Array();
var relatedTitlesNum = 0;
var relatedUrls = new Array();
function related_results_labels(json) {
for (var i = 0; i < json.feed.entry.length; i++) {
var entry = json.feed.entry[i];
relatedTitles[relatedTitlesNum] = entry.title.$t;
for (var k = 0; k < entry.link.length; k++) {
if (entry.link[k].rel == 'alternate') {
relatedUrls[relatedTitlesNum] = entry.link[k].href;
relatedTitlesNum++;
break;
}
}
}
}
function removeRelatedDuplicates() {
var tmp = new Array(0);
var tmp2 = new Array(0);
for(var i = 0; i < relatedUrls.length; i++) {
if(!contains(tmp, relatedUrls[i])) {
tmp.length += 1;
tmp[tmp.length - 1] = relatedUrls[i];
tmp2.length += 1;
tmp2[tmp2.length - 1] = relatedTitles[i];
}
}
relatedTitles = tmp2;
relatedUrls = tmp;
}
function contains(a, e) {
for(var j = 0; j < a.length; j++) if (a[j]==e) return true;
return false;
}
function printRelatedLabels() {
var r = Math.floor((relatedTitles.length - 1) * Math.random());
var i = 0;
document.write('<ul>');
while (i < relatedTitles.length && i < 20) {
document.write('<li><a href="' + relatedUrls[r] + '">' + relatedTitles[r] + '</a></li>');
if (r < relatedTitles.length - 1) {
r++;
} else {
r = 0;
}
i++;
}
document.write('</ul>');
}
//]]>
</script>

4. Cari kode <data:post.body/>, Anda bisa menggunakan bantuan tombol Ctrl+F
5. Pastekan kode berikut di bawah kode <data:post.body/>. Jika ada lebih dari satu, pilih yang kedua. Anda bisa melihatnya dari urutan baris dari nomor yang ada di sebelah kiri.

<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<div id="related-posts">
<h2>Other Recommended Posts on <b:loop values='data:post.labels' var='label'><data:label.name/><b:if cond='data:label.isLast != &quot;true&quot;'>,</b:if><b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
<script expr:src='&quot;/feeds/posts/default/-/&quot; + data:label.name + &quot;?alt=json-in-script&amp;callback=related_results_labels&amp;max-results=10&quot;' type='text/javascript'/></b:if></b:loop> </h2>
<script type='text/javascript'> removeRelatedDuplicates(); printRelatedLabels(); </script>
</div></b:if>

6. Simpan template

Anda juga bisa melakukan sedikit modifikasi di sini:
  • Yang berwarna merah bisa diganti dengan jenis huruf yang Anda sukai
  • Yang berwarna biru adalah ukuran huruf pada judul "Related Post" dan artikel yang ada di bawahnya
  • Yang berwarna hijau adalah judul yang bisa Anda ganti, misalnya "Artikel Terkait" atau "Artikel Menarik Lainnya", dsb.
  • Yang berwarna jingga adalah banyaknya artikel terkait yang akan muncul dalam postingan tersebut
Demikian, semoga berguna. 


Saya ambilnya dari sini: http://contohblognih.blogspot.com/2013/10/cara-membuat-related-post-di-blog.html
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, January 28, 2014

Tuesday, January 21, 2014

ujungkelingking - Tips Berdagang bagi Pemula

Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel saya kemarin yang berjudul Darimana Datangnya Saran?

***

"Jual (sepatu) itu menjanjikan tah?"

Sebuah pertanyaan yang cukup membuat saya spechless. Harus saya akui, selama ini hasil dari usaha saya menjual sepatu masih belum bisa dikatakan bagus. Meski pada akhirnya modal bisa kembali, tapi pergerakannya tidak (atau belum) seperti yang saya harapkan.

Hal ini sebenarnya bagi saya lumrah, karena pertama, barang yang saya miliki kurang bervariasi. Ini adalah salah satu kendala dalam usaha yang saya ambil. Adakalanya orang sudah cocok dengan modelnya, namun ukuran yang dicari tidak ada. Atau ukurannya sudah pas, tapi modelnya masih kurang sreg.

Kedua, saya belum menemukan pola dan kunci dari usaha seperti ini. Disamping masih minimnya pengalaman, akses-koneksi dengan pedagang-pedagang atau tengkulak lain juga nol.

Namun, obrolan saya dengan bapak ini cukup membuka mata saya.

"Jual (sepatu) itu menjanjikan tah?" Pertanyaan tersebut diulanginya lagi karena saya masih terdiam.

Melihat peluang pasar, mutlak perlu!


Bapak ini kemudian menceritakan tentang salah seorang temannya yang juga seorang Profesor Pertanian. Meski salah satu tugasnya adalah memberi penyuluhan tentang pertanian, namun teman bapak ini juga cukup sukses dalam usaha ikan gurami. Bahkan setiap minggu, sang profesor ini biasa mengirim 4 kontainer ikan gurami ke luar pulau (Kalimantan). Jika ditanya, kenapa bisa begitu? Jawabannya adalah karena "tahu pasar".

Kunci dagang itu ada pada kemampuan melihat peluang pasar. Siapa yang jeli melihat peluang pasar, maka usahanya akan berkembang. Yang tidak tahu atau tidak mau tahu dengan hal ini, yang akan terjadi pada usahanya adalah hidup enggan, mati tak mau alias jalan di tempat atau tidak berkembang.

Bapak ini kemudian juga menambahkan dalam hal tujuan dagang, untuk saat ini, peluang yang paling bagus adalah daerah Kalimantan dan Irian. Namun bagi saya, setiap jenis usaha memiliki peluang pasarnya sendiri-sendiri. Bagi yang memang memiliki jiwa dagang, mereka bisa melihat peluang ini dengan cepat. Yang amatir dan belum terlatih macam saya tentu butuh waktu yang lebih lama lagi.

Tapi intinya, melihat peluang pasar itu, harus.

Pedagang vs pedagang, jangan pedagang vs pembeli


Selain itu, saran lain yang diberikan bapak ini adalah dalam berdagang ketika kita langsung bertemu pembeli skalanya ternyata lebih kecil daripada jika kita bertransaksi dengan sesama pedagang.

Ini masih cerita teman bapak tadi. Beliau, dulunya hanya berjualan *** (menyebut nama barang, tapi saya kurang dengar) seharga 15 ribu, dijajakan dari pasar ke pasar. Nah, beliau ini kemudian meneliti juga harga untuk barang yang sama di pasar tersebut, dan di pasar-pasar yang lain. Ternyata banyak pedagang yang menjualnya 17 ribu.

Maka daripada beliau menjual kepada pembeli seharga 17 ribu, lebih baik jika bisa menjual ke pedagang lain seharga 16 ribu. Keuntungan cuma seribu, namun perputarannya cepat. Dan jangan lupa, seribu per barang dikalikan berapa barang dikalikan juga berapa pedagang yang membeli dari beliau. Inilah yang disebut dengan mendapatkan skala yang lebih luas.

Tambahan saran dari seseorang juga:
  • Imbangi bahasa pembeli. Jika pembeli menggunakan bahasa lokal, maka sebaiknya kita juga menjawab dengan bahasa lokal. Begitu juga jika pembeli memakai bahasa Indonesia, kita juga harus memakai bahasa Indonesia.
  • Panggil dengan sebutan yang lebih muda. Jika pembeli kita seorang perempuan yang belum terlalu tua, hindari memanggil dengan sebutan "Bu". Lebih baik kita memanggilnya dengan "Mbak", karena -katanya- perempuan itu lebih senang jika dianggap lebih muda dari usia yang sebenarnya. #Bener gak ya?

***

Kembali ke cerita saya tadi, ketika saya beranjak mengakhiri pertemuan kami, saya sempat melihat bapak ini mengeluarkan uang dari sakunya untuk membayar mie ayam. Setumpuk uang seratus ribuan yang diikat per satu juta. Jika saya tidak salah lihat, mungkin uang yang ada di tangan bapak tersebut sekitar 6 atau 7 juta.

#Beuh!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, January 21, 2014

Sunday, January 12, 2014

ujungkelingking - Kesalahan-Kesalahan Umum Dalam Berdagang | Bag. 2


Ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya: Kesalahan-Kesalahan Umum Dalam Berdagang | Bag. 1

Selain kesalahan umum yang saya sebutkan di bagian kesatu, ada beberapa lagi kesalahan-kesalahan umum yang seringkali dilakukan oleh pedagang pemula.

2. Salah mendisplay (menata) barang


Beberapa pedagang memilih menggelar dagangannya di tanah. Maksud saya mereka hanya menggunakan tikar, terpal atau semacamnya sebagai alas barang dagangan tersebut. Menjual barang dengan model seperti ini mengesankan bahwa barang yang kita jual murah. Tidak masalah bila dagangan kita memang berupa pernak-pernik atau asesoris kecil yang harganya sekitar 5-10 ribu. Tapi bila di atas 50 ribu, pen-display-an barang seperti itu menjadikan barang dagangan kita tampak murahan. Tentu berbeda barang "murah" dengan "murahan". Apalagi jika menatanya dengan cara ditumpuk tidak beraturan.

Barang-barang tersebut sebaiknya ditata atau diletakkan "di atas" tanah. Kita bisa meletakkannya di sebuah meja atau rak kecil. Dengan penataan seperti itu barang kita akan terlihat lebih meyakinkan.

Ada pula yang saya lihat, penjual sandal-sepatu, yang sebenarnya barangnya tampak bagus namun dibiarkan berada dalam bungkus plastik yang kusam. Sehingga calon pembeli kurang tertarik untuk mendekat. Bukankah lebih baik bungkusnya dibuka saja, dan biarkan calon pembeli melihat keindahan barang jualan kita?

3. Salah memilih tempat berjualan


Kalau dulu jaman masih sekolah ada slogan, "posisi menentukan prestasi", maka dalam dunia bisnis hal itu betul. Seringkali dikatakan bahwa agar bisnis kita bisa berkembang, kuncinya ada terletak pada 3 poin ini: (1) lokasi; (2) lokasi; (3) lokasi.

Lokasi yang tepat menentukan keberlangsungkan usaha kita. Memang sih, rejeki itu sudah diatur oleh Tuhan. Akan tetapi dari sisi manusiawi kita haruslah tetap ada usaha, yaitu memilih lokasi yang strategis.

Mengenai bagaimana kriteria lokasi yang strategis itu, seiring perjalanan waktu kita akan belajar dengan sendirinya. Ingat, saya juga masih unyu-unyu di sini. Namun yang jelas, jangan yang rentan diobrak satpol PP ya! H-hee...

4. Salah memilih target pasar


Stok awal saya kebanyakan sepatu untuk ukuran 1-2 tahun. Tahu-tahu banyak yang mencari untuk ukuran anak TK. Ketika saya stok untuk ukuran anak TK, eh, kebanyakan yang dicari sepatu untuk anak sekolah. Beuh!

Sama dengan solusi-solusi sebelumnya, lakukan saja sambil amati. Lama-kelamaan kita akan mengerti dengan sendirinya. Trial and error, kata orang di kampung saya.

5. Salah fokus


Ada penjual yang menjual barang A. Namun ketika dia melihat yang laris adalah barang B, spontan dia beralih menjual barang B. Lalu belum lagi jualan B berjalan, ia beralih menjual barang C karena melihat jualan barang C milik tetangga lebih laris.

Membaca pasar itu penting. Namun fokus terhadap apa yang sedang kita kerjakan -saya pikir- jauh lebih penting lagi. Bukankah lebih baik membiarkan dagangan A berjalan, lalu kemudian menambah jualan B? Lalu ketika keduanya bisa berjalan dengan baik, kita baru menambah dagangan C.

6. Salah memberikan informasi barang


Umumnya ini dilakukan karena penjual tidak (baca: belum) menguasai barang jualannya dengan baik. Solusinya adalah dengan mempelajari seluk-beluk barang yang akan dijual.

Masih mending jika hanya belum paham, tapi kalau sudah sampai pada taraf berbohong (agar jualannya tetap laku) ini yang tidak benar. Untuk yang saya sebut terakhir ini bisa saja terjadi pada pedagang-pedagang yang sudah kawak

Dan mengamini komentar Jenx Indah pada postingan sebelumnya, daripada untung banyak tapi pembeli cuma satu kan lebih baik untung banyak dan pembeli ramai.

***

Nah, barangkali Anda punya tambahan lagi? Atau sekedar bantahan dari kesalahan-kesalahan yang saya sebutkan ini?

Tentu akan sangat berguna sekali bila dapat di-share di sini. Sebab dengan mengetahui beberapa kesalahan ini diharapkan kita bisa meminimalisir hal tersebut, atau setidaknya, kita tidak kaget bila mendapatinya terjadi dalam usaha kita.

Tambahannya silahkan ditulis di kolom komentar ya!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Sunday, January 12, 2014

Saturday, January 11, 2014

ujungkelingking - Kesalahan-Kesalahan Umum Dalam Berdagang | Bag. 1


Ketika saya menulis tentang Kesalahan-Kesalahan Umum Dalam Berdagang tentu bukan berarti saya adalah seorang pedagang yang sudah berpengalaman atau profesional. Justru kesalahan-kesalahan ini adalah kesalahan yang saya lakukan sendiri. Intinya ini pengalaman pribadi. Dan saya pikir kesalahan-kesalahan ini umum dilakukan oleh mereka-mereka yang baru terjun di bidang seperti ini.

Seperti yang sempat saya ceritakan di artikel yang berjudul Digusur Satpol PP, akhir tahun kemarin saya mencoba peruntungan saya dengan memulai berjualan sepatu anak-anak. Saya ambil barang dari seorang kenalan teman kantor saya untuk saya jual kembali. Seperti yang sudah saya singgung, kesempatan ini saya gunakan sebagai sarana pembelajaran bagi saya yang masih super newbie ini. Mempelajari segala sesuatu itu mudah jika kita tahu "pola"-nya. Dan kita tidak akan tahu polanya jika tidak terjun langsung.

Nah, dari "pengalaman" saya yang baru beberapa hari itu, ada beberapa kesalahan yang saya lakukan. Namun tentu saja Anda tidak harus mengikuti saran saya. Semua tergantung keadaan pasar dan kreatifitas masing-masing orang.

Beberapa kesalahan itu adalah:

1. Salah menentukan harga penjualan


Menentukan harga merupakan dilema bagi pemain baru seperti saya ini. "Kalau segini, terlalu mahal gak ya?", atau "Harga segitu ada yang mau beli gak ya?" Perasaan-perasaan seperti itu akan ada pada pikiran seseorang yang baru mulai berdagang. Karena ketakutan-ketakutan itulah bukan tidak mungkin kita pada akhirnya memasang harga yang terlalu rendah. Ujungnya nanti kita bakal dibuat repot dengan harga yang terlalu murah itu.

Cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengikuti harga pasar. Namun, oleh seorang teman, saya diberikan rumus-rumus agar kita dapat menentukan sendiri dengan tepat berapa seharusnya harga barang yang kita jual.

Sebagai langkah awalnya tentu kita harus tahu dulu berapa biaya yang kita keluarkan untuk membeli alat atau bahannya. Setelah itu ilustrasinya kurang lebih seperti ini:

:: Biaya Alat & Bahan 2.500
:: Upah Kerja 1.000


:: Total 3.500

Jumlah yang 3.500,- selanjutnya akan kita sebut sebagai 'Biaya Produksi'. Bagi yang tidak memproduksi sendiri seperti saya, maka harga dari tengkulak bisa langsung kita anggap sebagai biaya produksi. Dari sini harus kita tambahkan 'Biaya Promosi' dan 'Laba' yang kita inginkan.

Jika kita harus telpon atau sms ke customer/supplier, atau harus kirim contoh barang, atau memberikan sample secara gratis maka bisa diambilkan dari biaya promosi ini sehingga laba kita masih tetap aman. Maka ilustrasinya menjadi seperti ini:

:: Biaya Produksi 3.500
:: Biaya Promosi 1.000
:: Laba 1.000


:: Total 5.500

Nah, di sini kita menemukan angka 5.500,-, namun angka ini jangan dulu dijadikan sebagai 'Harga Jual'. Perlu kita tambahkan satu komponen lagi, kita sebut saja 'Biaya Lain-Lain'.

:: Harga Awal 5.500
:: Biaya Lain-Lain 1.000


:: Total 6.500

Akhirnya, kita sudah menemukan 'Harga Jual' atau 'Harga Eceran' kita, yaitu 6.500,-. Selanjutnya, bila ada pembeli yang membeli dalam jumlah banyak (tentu mereka akan minta diskon), atau ada teman yang ingin menjadi re-seller kita (yang akan minta harga di bawah harga eceran), maka kita bisa memotongnya dari 'Biaya Lain-Lain' di atas. Dan dengan begitu, laba kita masih tetap aman.

Sekali lagi angka-angka di atas hanyalah ilustrasi saja. Anda bisa mengubahnya atau menghilangkan beberapa komponen, tergantung situasi market.

Sudah segini dulu aja. Nanti dilanjut lagi.


(bersambung)
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, January 11, 2014

Monday, December 30, 2013

ujungkelingking - "Penyakit" yang kerap melanda seorang blogger adalah keinginan untuk membuat blog yang berbeda dari blog-blog lain, secara tampilan. Dari yang hanya sekedar bongkar-pasang widget sampai ke edit-pengaturan HTML, yang pastinya membuat saya angkat tangan. Tentu "penyakit" ini bisa saja menjadi hal yang amat posistif.

Nah, salah satu hal sederhana yang bisa diutak-atik bagi blogger kelas kacang macam saya ini adalah mengubah tampilan favicon. Bagi yang belum tahu, favicon adalah gambar kecil yang terletak di sebelah kiri nama blog atau alamat URL blog kita pada browser. Secara default, biasanya favicon berupa gambar huruf "B" (dari kata Blogger) berwarna putih dengan background jingga, dsb.

Namun mengubah gambar favicon ini terbilang gampang-gampang susah. Gampang, karena tinggal masuk menu 'Layout' terus 'Edit Favicon'. Tinggal 'Browse' gambar simpanan kita, dan jadilah.

Namun susahnya, karena syarat gambar untuk favicon ini adalah
  1. Gambar harus berbentuk square, yaitu ukuran tinggi (h) dan lebar (w) harus sama
  2. Ukuran gambar tidak lebih dari 100 kb
Namun bila rekan-rekan punya aplikasi image editor, tentu kedua masalah ini bisa teratasi.

Dalam hal ini, saya menggunakan aplikasi Photoscape. Cari menu 'Editor', lalu pilih 'Crop'. Kita tinggal menyamakan tinggi dan lebar gambar (1). Klik 'Crop' (2), dan 'Save' (3).

Edit gambar menggunakan Photoscape

Jika ukuran gambar masih terlalu besar, bisa kita kecilkan dari menu 'Resize'.

Sekedar catatan, setelah kita menyimpan perubahan pada edit-favicon kita, gambar ikon bisanya tidak akan langsung berubah. Ibarat minum obat, reaksinya baru akan terlihat setelah beberapa jam. H-hee...

Semoga bermanfaat.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, December 30, 2013

Saturday, December 28, 2013

ujungkelingking - Cara daftar e-banking BRI

Karena saya punyanya rekening BRI, maka kali ini saya akan berbagi tentang bagaimana mendaftar atau registrasi internet banking (e-banking) pada Bank BRI.

Untuk syaratnya, Anda hanya harus memiliki kartu ATM BRI. Bila sudah, maka Anda hanya tinggal melakukan 2 langkah simpel ini. Yaitu registrasi via ATM kemudian dilanjutkan dengan registrasi via internet.

  • Masukkan kartu ATM dan no. PIN Anda
  • Cari dan pilih menu untuk registrasi internet banking (e-banking)
  • Anda akan diminta untuk memasukkan no. PIN kartu Anda kembali, untuk memastikan
  • Selanjutnya Anda akan diminta membuat password untuk e-banking Anda yang terdiri dari 6 digit angka (password numerik)
  • Masukkan kembali password e-banking Anda, untuk konfirmasi
  • Jika pendaftaran Anda disetujui, maka akan keluar struk yang berisi User ID Anda (digunakan ketika Anda login nanti)
  • Selesai
  • Masuk ke https://ib.bri.co.id/
  • Pilih 'Login' Internet Banking BRI
  • Masukkan User ID yang Anda dapatkan dari langkah di atas
  • Masukkan password yang Anda buat pada langkah di atas
  • Karena ini login pertama Anda, Anda akan diminta untuk merubah password menjadi 8-12 digit dan harus merupakan gabungan dari huruf dan angka (password alfanumerik)
  • Masukkan kembali password baru Anda, untuk konfirmasi
  • Masukkan alamat email Anda
  • Klik 'Ubah', dan
  • Selesai
Sumber: dok. pri.

Untuk membuktikan apakah registrasi Anda berhasil atau tidak, Anda bisa 'Logout' lalu 'Re-Login' dengan menggunakan password Anda yang baru.

Fasilitas ini memungkinkan Anda untuk melihat informasi saldo, mutasi dan atau cetak rekening. Namun untuk transfer atau fasilitas lain yang membutuhkan otorisasi lebih tinggi Anda disarankan untuk meminta token yang bisa didapatkan di kantor pusat atau cabang pembantu Bank BRI.

Catatan tambahan: Saya pikir langkah-langkah ini kurang lebih sama saja untuk bank-bank yang lain.

Semoga bermanfaat.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, December 28, 2013

Thursday, November 28, 2013

ujungkelingking - Mungkin banyak yang belum pernah mendengar istilah NETTITUDE, meski saya yakin kita semua sudah melakukannya. Istilah ini tiba-tiba muncul begitu saja dan tidak jelas kapan istilah ini pertama kali diperkenalkan.

Istilah NETTITUDE terbentuk dari kata "netter's" dan "attitude". Arti mudahnya adalah etika atau kesopanan dalam ber-internet. Banyak sebetulnya yang bisa dijabarkan dari definisi ini. Namun agar tidak meluas, saya akan membatasi dalam hal berkomentar atau membalas komentar saja.

*Kang Cilembu, dan yang sealiran konslet lainnya diharap minggir.

Ada beberapa etika yang perlu dipatuhi oleh setiap netter atau blogger dalam hal berkomentar atau membalas komentar. Bukan masalah boleh atau tidak, namun etika adalah soal santun dan tidak santun.

Jangan menggunakan Capslock total

Huruf kapital bisa digunakan untuk menegaskan atau menjelaskan sesuatu yang amat penting, namun jangan serampangan menggunakannya.

Meski bagi sebagian orang penggunaan huruf besar ini lebih nyaman di mata, namun tidak begitu bagi pembaca yang lain. Penggunaan huruf kapital secara full bisa bermakna bahwa penulis komentar sedang marah besar. Dan jika orang lain mengira kita seorang yang pemarah, tentu tidak baik untuk hubungan selanjutnya.

Perhatikan ejaan dan tanda baca yang benar

Saya tidak menganjurkan kita harus perfeksionis. Namun dengan penggunaan ejaan dan tanda baca yang benar bisa meminimalisir orang lain dari salah mengerti terhadap maksud kita. Jika harus menyingkat kata, gunakan singkatan yang umum sehingga orang lain pun paham.

Kita sadari bersama bahwa berhubungan di dunia maya tidak sama dengan di dunia nyata. Di dunia online, kita tidak bisa melihat ekspresi wajah ataupun intonasi suara orang yang berinteraksi dengan kita. Maka, satu-satunya petunjuk kita adalah deretan huruf-huruf yang membentuk kata itu. Jadi bila kita salah dalam penulisan bisa berakibat salah pula orang lain di dalam menilai kita.

Hindari mem-bully dan menyinggung agama dan golongan tertentu

Tentu berbeda perspektifnya bila kita sedang dalam diskusi tentang agama atau golongan. Namun, andai harus menyebut-pun hendaklah secara proporsional. Maksud saya, tidak perlu sebutan golongan atau agama tersebut diberi embel-embel yang menyinggung perasaan.

Berbeda pendapat itu lumrah. Hanya bagaimana kita menyatakannya dalam kata-kata, itu yang penting. Kalimat lembut dan sopan biasanya lebih bisa diterima daripada ungkapan yang sifatnya mendiskreditkan.

Hindari berkomentar singkat dan absurd

Nah, kalau yang ini sih saya banget h-hee...

Bila memungkinkan berkomentarlah dalam beberapa kalimat, dan sesuaikan dengan topik yang sedang dibahas. (Tentu tips yang terakhir ini tidak diperuntukkan bagi yang beraliran konslet dan dedengkot-dedengkotnya, h-hiii).

Hindari berkomentar misalnya, "Nice!", "Mantap!", dan sejenisnya, karena selain terlalu singkat juga tidak jelas apa maksud si komentator. Bila kita tidak paham dengan isi artikel namun ingin memberikan apresiasi terhadap tulisan tersebut, kita bisa menggunakan fungsi LIKE, +1 atau (kalau blog ini) bisa pakai tombol Share.

Semoga bermanfaat!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, November 28, 2013

Friday, November 15, 2013


Minesweeper
ujungkelingking - Anda tentu tak asing dengan permainan ini, bukan? Ya, sebuah game standar yang bisa ditemui di setiap PC. Namun apakah Anda benar-benar tahu cara memainkan game Minesweeper ini?

Dalam game ini Anda akan diberikan sebuah "lahan" (digambarkan dengan petak-petak kecil) yang diantara "lahan" tersebut terdapat beberapa ranjau darat. Tugas Anda adalah mengamankan "lahan" dengan cara membuka (meng-klik) petak-petak tersebut sekaligus menandai (klik kanan) petak-petak yang Anda anggap berisi ranjau. Namun, jika Anda keliru membuka petak yang berisi ranjau, maka permainan berakhir. Anda kalah.

Beberapa orang menganggap game ini hanyalah permainan untung-untungan. Kalau kebetulan yang kita klik bukan ranjau, ya beruntung. Tapi kalau yang kita klik ternyata ranjau, ya nasib.Gambling, tanpa ada trik atau kunci tertentu.

Tapi benarkah seperti itu?

Logikanya, jika sebuah game hanya berdasarkan atas keberuntungan, maka tentu sedikit sekali orang yang berhasil menamatkannya. Atau bahkan tidak mungkin ada orang yang bisa menyelesaikannya berkali-kali. Namun, setelah membaca tulisan ini Anda akan tahu bahwa game ini adalah juga sebuah permainan logika. Anda akan dengan mudah menamatkannya -bahkan- berkali-kali.

Game ini terbagi dalam 4 level:
  • Beginner (9x9 petak: 10 ranjau)
  • Intermediate (16x16 petak: 40 ranjau)
  • Expert (30x16 petak: 99 ranjau), dan
  • Custom (kita bisa mengatur sendiri jumlah petak dan jumlah ranjau)
Beginner | Intermediate | Expert

Lalu sekarang pertanyaannya, bagaimana cara kita bisa mengetahui bahwa petak tersebut berisi ranjau atau tidak?

Ketika Anda akan memulai permainan ini, Anda harus memilih salah satu petak untuk dibuka. Ya, untuk yang ini saya katakan memang untung-untungan. Tidak ada trik sama sekali. Anda hanya perlu berdoa agar yang Anda klik kebetulan bukan ranjau. *nyengir...

Nah, jika doa Anda terkabul -petak tersebut bukan ranjau- maka petak (atau mungkin beberapa petak) akan terbuka, dan terlihat angka di sana. Bagi yang belum tahu, angka-angka ini mungkin tidak berarti apa-apa. Namun sebenarnya, angka-angka inilah kunci bagi Anda untuk menemukan mana petak yang terdapat ranjau.

Kuncinya sederhana: angka tersebut menunjukkan berapa ranjau yang ada di sekitarnya. Jika Anda memiliki sebuah angka, maka yang disebut dengan 'sekitarnya' adalah petak-petak yang mengelilingi angka tersebut. Jadi bila Anda melihat angka 1 di sana, maka jumlah ranjau yang ada di sekitar situ hanya satu, yang lainnya bisa dipastikan bukan ranjau.

Perhatikan petak yang diberi huruf a, b, c dan d di bawah ini:

Angka adalah kuncinya

  • Di sekitar angka 1 hanya akan ada satu buah ranjau. Karena petak a adalah satu-satunya petak di sekitar angka 1, maka dipastikan pada petak tersebut terdapat ranjau.
  • Pada petak b tidak ada ranjau. Karena meskipun dia berada di bawah angka 2, namun jika di petak tersebut terdapat ranjau berarti di sekitar angka 1 akan ada 2 ranjau, dan ini mustahil terjadi.
  • Petak c adalah ranjau. Sebab di sekitar angka 2 pasti ada 2 ranjau. Kita sudah menemukan salah satunya (yaitu di petak a). Dan karena petak b bukan ranjau, maka satu-satunya petak yang tersisa milik angka 2 adalah petak c.
  • Petak d dipastikan bukan ranjau, karena ranjau yang terdapat pada petak c adalah otomatis milik angka 1 yang ada di sana.

Dalam permainan ini juga akan dihitung berapa lama sampai Anda berhasil menemukan/menandai ranjau yang ada. Sekedar sombong-sombongan saja, rekor saya untuk yang Beginner adalah 17 detik! Tapi kalau untuk yang Intermediate dan Expert gak pernah dapat rekor, h-haaa...

Selamat bermain!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, November 15, 2013

Thursday, November 14, 2013

ujungkelingking - Kejadian ini dialami salah seorang teman saya di Kompasiana. Awalnya dia membaca sebuah situs berita yang memberitakan tentang ketidakhadiran anggota DPR yang cukup fantastis dalam beberapa rapat.

Teman saya ini kemudian membuat sebuah tulisan dengan menampilkan link berita tersebut sebagai sumbernya. Selain itu, ia juga meng-upload tulisannya di facebook.

Tidak butuh waktu yang lama sampai kemudian salah seorang berkomentar di bawah postingannya mempertanyakan dasar dan bukti tulisan tersebut. Teman saya menunjukkan link sumber yang disertakannya.

Namun apa yang terjadi?

Setelah ditelusuri kembali, link yang dimaksudkan oleh teman saya ini sudah berubah isi. Beritanya sudah di-edit. Tentu saja hal ini berakibat tulisan tersebut tidak lagi memiliki dasar. Dalam sekejab saja tulisan teman saya sudah menjadi berita hoax dan fitnah!

***

Karena itulah sebelum kita menyebarkan berita yang sifatnya online, atau menjadikannya sebagai dasar sebuah tulisan ada baiknya kita melakukan langkah-langkah berikut ini:

Sumber: obyektif.com
Pertama, ambil perbandingan dengan situs lain.

Ketika mendapati sebuah berita yang menarik, apalagi berita tersebut populer, cobalah untuk membandingkannya dengan situs/portal lain. Sudah menjadi rahasia umum bahwa media menulis sebuah berita berdasarkan visi ke-media-an mereka. Sehingga bisa jadi sebuah berita yang sama, ditafsirkan berlainan oleh media yang berbeda. Dengan membandingkannya dengan media lain, kita bisa mengambil kesimpulan yang lebih obyektif.

Sumber: wungkar.wordpress
Kedua, bila memungkinkan, berita tersebut bisa kita print out. Atau bila tidak, cukup ambil screenshoot-nya saja. Hal ini untuk mengantisipasi kalau-kalau isi berita tersebut berubah lagi. Dengan adanya "bukti" itu kita bisa mengatakan bahwa memang tadinya berita tersebut tertulis seperti itu.

Karena itu, satu hal yang tetap harus kita ingat, bahwa di dunia online, segalanya bisa berubah dalam hitungan detik.

Jadi, tetaplah berbagi. Dan tetaplah berhati-hati.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, November 14, 2013

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!