Thursday, November 14, 2013

ujungkelingking - Kejadian ini dialami salah seorang teman saya di Kompasiana. Awalnya dia membaca sebuah situs berita yang memberitakan tentang ketidakhadiran anggota DPR yang cukup fantastis dalam beberapa rapat.

Teman saya ini kemudian membuat sebuah tulisan dengan menampilkan link berita tersebut sebagai sumbernya. Selain itu, ia juga meng-upload tulisannya di facebook.

Tidak butuh waktu yang lama sampai kemudian salah seorang berkomentar di bawah postingannya mempertanyakan dasar dan bukti tulisan tersebut. Teman saya menunjukkan link sumber yang disertakannya.

Namun apa yang terjadi?

Setelah ditelusuri kembali, link yang dimaksudkan oleh teman saya ini sudah berubah isi. Beritanya sudah di-edit. Tentu saja hal ini berakibat tulisan tersebut tidak lagi memiliki dasar. Dalam sekejab saja tulisan teman saya sudah menjadi berita hoax dan fitnah!

***

Karena itulah sebelum kita menyebarkan berita yang sifatnya online, atau menjadikannya sebagai dasar sebuah tulisan ada baiknya kita melakukan langkah-langkah berikut ini:

Sumber: obyektif.com
Pertama, ambil perbandingan dengan situs lain.

Ketika mendapati sebuah berita yang menarik, apalagi berita tersebut populer, cobalah untuk membandingkannya dengan situs/portal lain. Sudah menjadi rahasia umum bahwa media menulis sebuah berita berdasarkan visi ke-media-an mereka. Sehingga bisa jadi sebuah berita yang sama, ditafsirkan berlainan oleh media yang berbeda. Dengan membandingkannya dengan media lain, kita bisa mengambil kesimpulan yang lebih obyektif.

Sumber: wungkar.wordpress
Kedua, bila memungkinkan, berita tersebut bisa kita print out. Atau bila tidak, cukup ambil screenshoot-nya saja. Hal ini untuk mengantisipasi kalau-kalau isi berita tersebut berubah lagi. Dengan adanya "bukti" itu kita bisa mengatakan bahwa memang tadinya berita tersebut tertulis seperti itu.

Karena itu, satu hal yang tetap harus kita ingat, bahwa di dunia online, segalanya bisa berubah dalam hitungan detik.

Jadi, tetaplah berbagi. Dan tetaplah berhati-hati.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, November 14, 2013
Categories:

35 comments:

  1. nah, lebih parah lagi kalau dituding mencemarkan nama baik dan dipidana...padahal yang menulis berita cuma sebagai "penerus" berita yang dia baca...iya deh Pak, lebih berhati-hati...

    # saya juga harus hati-hati, nanti dituding mencemarkan nama baik anak saya...huhuhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Whoaa, tulisan yg mana nih? :)

      Delete
    2. hehehe... ayah dan ibu zaki, tapi zaki yang berbeda.... kalau ini buktinya nyata khan hehe

      Delete
  2. Assalamualaikum Mas, maaf baru mampir , hehe.. Kasian teman Mas, dipikirnya dia buat berita fitnah/hoax. Hikmah yang bisa diambil dari kejadian itu, memang kita kudu' hati-hati buat menshare berita online. Makasih buat infonya Mas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa alaikumusalam, mbak Nina... ^_^

      Delete
    2. Wa alaikumsalam.... sayah setuju dengan koment mbak nina rizka amalia... top banget deh ^_^

      Delete
  3. baru tersadar saya pak, dengan cara screenshot ternyata cukup lumayan mudah diterapkan dan sangat berguna ya pak. Trims pak buat infonya nih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sip, mudah2an hal2 seprti di atas tdk pernah terjadi pada kita... aamiin.

      Delete
    2. Amiin.... dan berhati hati tentunya ...

      Delete
  4. wah iya serem jga ya mas,, apalagi kalo sampe dibawa ke ranah hukum .
    aduh sekarang memang kita harus lebih hati" ")

    ReplyDelete
    Replies
    1. dlm agama juga ada kewajiban utk ber-tabayyun (klarifikasi), bukan? nah, itulah tujuannya memperbandingkan dg sumber lain.

      Delete
    2. iya ya harus dibandingkan bila perlu poto dengan kompinya...

      Delete
  5. Harus lebih hati-hati lagi membagikan tulisan online

    ReplyDelete
  6. bener nih mas.. kita memang harus hati hati dan jeli. terlebih harus mempersiapkan langkah antisipasi seperti yang mas bilang di atas, yaitu dengan mengeprint atau mengambil screenshots nya... terimakasih tipsnya mas....??

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama-sama, semoga bermanfaat.

      Delete
    2. dari tulisan atas sampai komentar ngomongin screenshots, sayah belum paham apa itu yang dinamakan screenshots... jawab.

      Delete
    3. gambar dari teks berita yg kita ambil dr internet, kali gitu penjelasannnya, mang. :)

      Delete
  7. kasian mas,,,,,
    dikiranya yg buat berita,,

    mudah"an tidk terulang dan makasih sudah mengingatkan

    ReplyDelete
  8. Tips yang tidak terpikirkan oleh saya, dulu pernah sih kena posting Hoax~
    Akhirnya setelah ada yg komen pembenaran, langsung saya hapus..

    ReplyDelete
  9. Saran saya kalau bisa di tanyakan pada yang sudah ahli ya mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu juga bisa dilakukan, sebagai pembanding juga...

      salam.

      Delete
    2. betul apapun pekerjaannya serahkan dan tanyakan pada ahlinya

      Delete
  10. bahaya jika sharing berita yang salah.. yang sedihnya ada berita yang tidak baik telah disebarkan dengan share di facebook dan retweet di tweeter.. seeloknya selidiki dulu dari sumber yang benar-benar sahih sebelum disebarkan..

    ReplyDelete
  11. dengan adanya postingan dari mas pri, akhirnya saya jadi tahu dan diingatkan... jadi mulai sekarang berhati - hati menulis di internet... internet kan mendunia...

    ReplyDelete
    Replies
    1. versi "ndeso"-nya internet itu sperti kita ngomongin orang pake speaker-nya musholla di kampung... :P

      Delete
  12. iya memang harus hati-hati ya mas, takut nya berita tersebut hoax hmmm :)

    ReplyDelete

Komentar Anda tidak dimoderasi.
Namun, Admin berhak menghapus komentar yang dianggap tidak etis.

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!